3. Kesal...

11.7K 801 10
                                    


♥♥♥

Agenda pemeriksaan akan dilaksanakan beberapa saat lagi. Beberapa atlit terlihat sudah siap dalam menjalani proses.

Baik Rachel maupun vinie kini tengah duduk di kursinya masing-masing. Mereka menempati meja yang jaraknya cukup jauh dengam berkas dan berbagai alat kesehatan yang penuh diatas meja masing-masing.

Rachel memulai dengan sektor tunggal Putri terlebih dahulu. Ia memanggil satu persatu dari atlit tunggal Putri lalu melakukan rangkaian pemeriksaan terhadap mereka.

"Tekanan darah kamu cukup rendah, apa beberapa hari ini kamu sering pusing?" Tanya Rachel pada atlit muda bernama gregoria atau yang sering dipanggil teman-temannya dengan sebutan jorji.

Jorji tersenyum kecil seperti anak kecil yang tertangkap basah mencuri permen, "iya dok, beberapa minggu belakangan saya memang nggak menjaga pola makan."

Rachel menyuntikkan vitamin melalui tangannya jorji setelahnya ia memberikan vitamin penambah darah.

"Kamu sudah saya beri vitamin, jangan lupa diminum ya 3 kali dalam sehari, jangan lupa juga perbanyak konsumsi hati supaya tekanan darah kamu bisa normal lagi." Nasehatnya pada jorji.

"Baik dok, makasih.."

Sepeninggal jorji, Rachel masih menatap punggung atlit muda itu, entah mengapa rasa bangga nya menguar setelah berhadapan langsung dengan beberapa atlit yang hanya sering ia lihat melalui layar televisi.

Senyum diwajahnya terukir tanpa bisa ia tahan, saat Rachel beralih tatap dari punggung jorji, ia kembali mendapati pria yang menatapnya dengan tatapan aneh.

Rachel dengan cepat mengalihkan pandangannya lalu melanjutkan tugasnya.

Silih berganti atlit dari sektor tunggal Putri ia periksa, sekarang giliran sektor berikutnya, yaitu sektor ganda putra.

Rachel membaca profil mereka satu persatu, ia membuka berkas pertama dan mendapati berkas milik pria bernama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Rachel tidak dapat menahan rasa terkejutnya, ia reflek menutup berkas dan menaruh berkasnya pada tumpukan bawah.

Rachel mengira tak ada yang melihat aksinya, nyatanya ada sepasang mata yang memicing memperhatikan setiap gerak-geriknya.

"Kok ditaroh di bawah?" Gumam Kevin yang sedari tadi memang memperhatikan gerak-gerik Rachel.

"Lo ngomong apa barusan vin?" Tanya koh sinyo setelah mendengar sayup-sayup gumaman Kevin.

"Aah nggak koh, nggak ada apa-apa." Sahut Kevin seakan tak terjadi apa-apa.

"Marcus fernaldi Gideon.." Rachel memanggil nama atlit yang akan ia periksa selanjutnya.

Marcus pun menyimpan hpnya lalu berjalan mendatangi Rachel.

"Selamat siang, dengan mar- eeooo.."

Marcus terkejut dengan respon Rachel yang sepertinya memberi tatapan tidak percayanya.

"Ada apa dok?" Tanya marcus yang heran dengan respon Rachel.

"Ahh nggak apa-apa, maaf saya kira anda orang yang saya kenal." Sahut Rachel dengan raut wajah tidak enaknya.

Rachel melakukan pemeriksaan terhadap marcus sambil sekali-kali mencuri-curi pandang pada pria tersebut.

Marcus yang menyadari curian pandang Rachel pun tak tahan untuk tidak bertanya, "maaf dok, kalo ada sesuatu yang ingin disampaikan atau ditanyakan sama saya, silahkan aja daripada penasaran kan.."

Keterkejutan Rachel kembali menyeruak, "ahh nggak kok, maaf saya cuma ingat pacar kakak sepupu saya, mukanya kalian mirip banget." Balas Rachel dengan tidak nyaman sambil meminta maaf.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Where stories live. Discover now