50. Bucin's Back [End]

11.2K 609 160
                                    

❤❤❤

Paris adalah kota dimana semua yang dilakukan akan terasa romantis, setiap langkah yang diayunkan akan terasa manis, dan setiap jalaran hangat pada musim semi mampu membuat siapapun tersenyum hangat sambil bergumam menyanyikan lagu kesukaannya.

Rachel merasakannya demikian. Entah mengapa hatinya ringan dan seluruh kebahagiaan menjalar pada jiwanya saat ia menginjakkan kakinya lagi ditanah kelahirannya.

Ya, rachel memang memegang kewarganegaraan Indonesia, tapi ayahnya dulu adalah warga negara Prancis. Keluarga Rachel memutuskan untuk pindah ke Indonesia karena keperluan pekerjaan dari hang Ayah yant juga merupakan seorang dokter, mereka pindah saat Rachel berumur 4 tahun.
"Seneng banget kayaknya bu nyampe paris." Sapa mbak wid.

"Jelas dong mbak, pulang kampung."
Kini para atlet dan official telah tiba di hotel tempat mereka menginap, rachel bergegas menggeret kopernya menuju kamar, kali ini ia mendapatkan roommate mbak Widya.

"Chel gue mandi duluan ya." Kata mbak wid sambil membuka kopernya lalu mengambil handuk.

"Iya mbak duluan aja." Sahut rachel sambil menyusun beberapa barang bawaannya.

Saat mbak wid sibuk mandi dan rachel sibuk menata barangnya, terdengar suara pintu yang diketuk.
Rachel menghentikan aktifitas susun-susunnya lalu berjalan kearah pintu. Ia membuka pintu itu lalu matanya melebar setelah tau siapa tamu kamarnya.

"Mbak wid mana?" Tanya kevin.

Ya, tamunya adalah Mr. Tengil Sukamuljo.

"Mbak wid lagi mandi." Sahut Rachel pelan.

"Ya udah gue masuk deh."

"Eh..eh, mau kemana, ini kan kamar cewek kok lo main sembarangan masuk?" Rachel mencoba mencegat kevin.

"Nggak papa lah sekali-sekali masuk kamar cewek sendiri." Sahut kevin dengan santainya.

Rachel menyerngitkan dahinya setelah mendengar perkataan kevin yang dinilainya ambigu tersebut, tapi rachel memilih untuk tidak menanggapinya.

"Lo mau ngapain nyari mbak wid?" Tanya rachel dengan nada jengkel.

Kevin mendudukkan tubuhnya disofa kamar yang letaknya tak jauh dari kasur.

"Chargeran gue dia yang bawa, gue mau make, ponsel gue abis daya." Jelas kevin dengan jujur.

Rachel hanya mengangguk pelan lalu kembali menyusun beberapa perlengkapannya diatas nakas tempat tidur.

Kevin masih diam ditempatnya sambil menatap rachel dalam diam, dia tersenyum sekilas menyadari betapa cantiknya rachel jika dia tengah gugup seperti sekarang.

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Where stories live. Discover now