25. Dadakan

8.8K 643 5
                                    


♥♥♥

Tanpa terasa 2 minggu berlalu dari masa libur. Semua lapisan elemen di Pbsi kembali bekerja.

Hari ini rachel berniat kembali ke apartemennya diantar oleh ben.

"Bangun pemalas, jam segini masih molor, dasar kebo, katanya mau balik!" Ben mencoba membangunkan adik bungsunya tersebut.

"5 menit lagi Ben." Ucap rachel yang semakin mengeratkan selimutnya.

Ben menghela nafasnya kemudian kembali menarik-narik selimut Rachel.

"Bangun chel, udah jam 7."

Rachel mulai jengah dengan ocehan ben tapi tubuhnya terlalu malas untuk merespon.

Ben yang menyerah membangunkan rachel. Rachel memang sangat susah dibangunkan jika mood malasnya tengah menyerang, contohnya seperti sekarang.

"Tunggu lo ya, lo bakal malu lo!" Ucap ben sambil keluar kamarnya.

Ben menuruni tangga dan kembali ke ruang makan.

"Gimana, sudah bangun?" Tanya Mamanya sambil menata piring dimeja.

"Mama pake acara nanya, emang ben pernah sekali ngebangunin langsung bangun." Sahut ben.

"Ya sudah biar kinan yang bangunin ma." Kinan sudah bersiap untuk berdiri tapi dihalang oleh Ben.

"Nggak, nggak usah yang, biar kevin aja yang bangunin, dijamin langsung bangun."

Kevin yang disebut namanya hanya membulatkan matanya, ini pertama kali nya ia mengunjungi rumah rachel dan dia sudah mendapat tugas untuk membangunkan kekasihnya tersebut.

"Ah benar ben, ayo nak kevin, dari pada kamu lama nunggu, mending kamu aja yang banguni rachel." Suruh papanya rachel pada kevin.

Kevin bingung sekarang, ia canggung jika harus membangunkan rachel dikamarnya, bukankah kamar adalah ruang privasi, dan ia harus memasuki kamar pacarnya sebelum hubungan mereka menginjak genap sebulan, dan yang lebih parahnya lagi, orang tua pacarnya lah yang menyuruh.

"Tapi om, dikamar-"

"Udah naik aja keatas, didepan pintu ada namanya kok." Ucap ben memotong perkataan kevin.

Karena merasa didesak, akhirnya kevin berdiri dari kursi dan melangkahkan kakinya menaiki tangga. Kevin menyusuri lorong dan mendapatkan kamar rachel dengan mudah.

Ia ragu, apakah ia harus mengetuk terlebih dahulu atau langsung masuk.

Ia memutuskan untuk mengetuknya terlebih dahulu, berawal dari ketukan halus hingga kencang, kevin yakin rachel pasti belum bangun.

Ia menghela nafasnya lalu perlahan membuka pintu. Ia memasukkan kepalanya terlebih dahulu dan yang ia lihat rachel memang masih menggulung dibawah selimut.

Kevin masuk kedalam kamar rachel tanpa menutup pintu kamarnya. Disana ia seolah bersafari pada dinding-dinding yang terdapat banyak foto dari Rachel. Kevin memperhatikan dengan lekat satu persatu foto yang ia yakin adalah kumpulan foto Rachel semasa sekolah dan kuliah. Senyumnya tercetak saat melihat beberapa pose rachel yang sepertinya dipotret oleh seseorang menggunakan kamera polaroid.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang