(FOLLOW SEBELUM BACA)
[COMPLETE]
Rachel Ganesha harus rela dipindah tugaskan dari dokter di rumah sakit menjadi dokter untuk para atlet. Ia memang amat menyukai olahraga cabang badminton, tapi ikut berkecimpung didalam lingkaran olahraga tersebut t...
Tidak terasa seluruh rangkaian pertandingan telah selesai diselenggarakan. Manis pahitnya pengalaman selama bertanding biarlah menjadi sebuah cerita dimana nanti akan bisa diceritakan dengan iringan tawa.
Walaupun tak semua membawa pulang piala, tapi para atlet masih bisa tersenyum cerah tanpa merasa berkecil hati.
"Kalian semua sebaiknya istirahat, kalo mau jalan-jalan atau belanja juga boleh tapi jangan terlalu jauh, gunakan waktu santai sebaik mungkin karena besok sore kita bakal balik ke Indonesia." ujar salah satu coach memberi ujaran pada para atlet.
Saat itu, Rachel berjalan bersama dengan vinie. Mereka sama-sama membawa tas perlengkapan kesehatan.
"Setelah ini lo mau jalan-jalan nggak vin?" Tanya Rachel pada sahabatnya tersebut.
Vinie hanya berjalan dengan langkah lunglai, "kayaknya nggak deh chel, tulang punggung gue rasanya remuk semua, gue pengen tidur aja setelah ini." Keluh vinie.
Rachel hanya menggelengkan kepalanya menatap vinie yang ia nilai memang sedikit berlebihan.
Rachel kembali ke.kamarnya dan tak mendapati siapa pun disana.
Rachel berjalan menuju tempat tidurnya lalu merapikan tas perlengkapan medisnya setelah itu ia merebahkan tubuhnya dikasur.
"Aahhh enaknya..." Rachel membaringkan tubuhnya sambil sesekali meregangkan ototnya, ia lelah, dan sejak dari pagi baru kali ini ia dapat mengistirahatkan tubuhnya.
Rachel membuka bajunya dan menyisakan lapisan tanktop lalu berjalan sambil melepas celana panjangnya dan menggantinya dengan celana boxer yang memang sering ia gunakan.
Rachel berjalan kearah sofa setelah mengambil segelas jus jeruk dari dalam kulkas. Ia sibuk memainkan instagram melalui ponselnya sampai pada akhirnya terdengar suara bel dari pintu kamarnya.
Rachel berjalan menuju pintu dan membukakan pintunya tanpa mengalihkan pandangannya dari hp.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Koh Ar ngajak kita makan bareng setelah pertandingan selesai. Beliau ngajak beberapa atlet dan official sebelumnya tapi mereka semua pada punya agenda masing-masing.
Akhirnya yang mengiyakan ajakan koh Ar hanya aku, koh sinyo dan mbak wid.
Koh Ar menyuruhku untuk menjemput mbak wid yang sedikit susah dihubungi. Karena merasa disuruh dan perlu cepat, akhirnya aku pun bergegas mencari mbak wid dikamar hotelnya.
