12. Bed-talk with Vinie

8.5K 654 3
                                    


♥♥♥

Rachel masih sesegukan duduk disofa sambil meluk vinie. Vinie yang heran sekaligus sedih melihat sahabatnya pun lebih memilih diam dan membiarkan rachel tenang terlebih dahulu.

Semakin lama didiamkan, rachel semakin larut dalam perasaan mengantuk, dan itu berhasil membuat vinie jengkel karena saat rasa penasarannya sudah diujung tanduk, Rachel malah mengeluh mengantuk.

"Gue tidur bareng lo ya vin.." pinta rachel.

Vinie hanya tersenyum sambil menuntun rachel untuk tidur dikamarnya.

Rachel dan vinie kini berbaring dikasur sambil memandang langit-langit kamar.

"Pantai gimana? Seru?" Tanya rachel memulai topik pembicaraan.

"Seru, nggak banyak orang, mungkin karena masih hari kerja." Sahut Vinie.
Rachel terdengar menghembuskan nafasnya pelan, membuat vinie mengubah posisi berbaringnya.

"Lo abis dari mana?"

Rachel menoleh pada vinie, "jalan sama mbak wid." Jawabnya singkat.

"Sama siapa lagi?" Vinie masih penasaran.

Sebelum menjawab, rachel kembali menghembuskan nafasnya pelan, "ada Fajar, Jombang sana kevin."

Kali ini vinie yang menghela nafasnya, "udah gue duga." Ucapnya dan itu berhasil membuat Rachel kembali menatap vinie.

"Duga apaan?"

"Penyebab lo nangis." Ucap vinie lagi yang kali ini memposisikan dirinya dengan duduk.

Rachel tertawa hambar dan ikut mendudukkan tubuhnya.

"Emang apa? Nggak usah sok tau deh."

Vinie menatap jengkel kearah rachel, "gue temenan sama lo udah lama ya chel, walaupun akhir-akhir ini lo nggak sering cerita sama gue, tapi gue ngerasa lo berubah."

Rachel mengernyitkan keningnya, "maksud lo, berubah kayak gimana, perasaan gini-gini aja."

"Adalah pokoknya, gue ngerasa dan nggak bisa gue jelasin."

Rachel lagi-lagi tertawa ringan.

"Pasti kevin kan?" Tebak vinie.

Rachel yang tadinya biasa saja menjadi tegang ketika vinie menyebut nama kevin.

"Apaan sih vin, nggak ada sangkut pautnya kali gu-"

"Iya chel, ada!" Vinie yang kepalang gemas pun memutus perkataan rachel.

"Lo yang nggak cerita sama gue, tapi gue tau karna lihat gerak-gerik lo chel, lo nggak bisa bohongin gue." Ucap vinie lagi.

Rachel menatap vinie dengan tatapan menyendu, dia sudah tidak bisa berkilah lagi pada sahabatnya yang satu ini, mungkin rahasia yang ia simpan akan terbongkar malam ini.

"Kok lo jadi marahin gue sih, kan ceritanya gue lagi sedih." Rachel mencoba meredam kesalnya vinie terhadap dirinya dengan cara bersikap manis.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang