19. Mesin Mati

8.4K 660 14
                                    


♥♥♥

Perjalanan ke Bali benar-benar membuat rachel bosan, sejak ia menaiki pesawat hingga ia turun ia terus dipertontonkan dengan kemesraan dari orangtua serta kakanyanya.

"Gini banget jadi jomblo." Keluhnya saat tiba di Bali dan menggerek kopernya sendiri.

"Bisa nggak sendiri?" Tanya Ben yang berjalan mendekat.

"Menurut lo?" Sahut rachel ketus.

"Kayaknya sih bisa, semangat chel." Tepuk ben pada bahu rachel.

Rachel menghembuskan nafasnya kasar setelah diperlakukan seperti itu oleh kakaknya.

"Sini biar mbak bantu." Kinan mengulurkan tangan untuk membantu rachel.

"Makasih mbak." Sahut rachel lagi sambil menyerahkan tas punggung nya pasa kinan.

Keluarga rachel tiba di resort yang terbilang cukup mewah dikawasan Bali. Kata ben, orang tua mereka sudah lama merencanakan liburan keluarga, maka dari itu semua memang sudah dipersiapkan demi kenyamanan.

Rachel mendapat kamar sendiri, kamar yang ditempati rachel mempunyai jendela besar yang langsung menghadap ke pantai, sangat Indah.

***

Tiba di Bali saat sore hari, papa dan mama serta kakak-kakakku berencana untuk bersantai dipinggir pantai sambil menunggu sunset.

Tadinya gue pengen ikut, tapi sepertinya gue lebih misah diri saat mereka sudah tiba dipinggir santai.

"Chel mau kemana?" Tanya mama saar melihat gue jalan menjauh.

"Aku mau kesana sebentar, nanti aku balik lagi."

Mama mengangguk lalu kembali berjalan menggandeng papa.

Jangan tanya gimana ben sama mbak kinan, mereka sudah duduk berdua sambil tertawa-tawa, serasa honeymoon kedua.

--

Pagi tiba. Ini pagi pertama gue di pulau Bali. nggak perlu keluar resort sebenarnya kalo cuma pengen menikmati sunrise karena di dalam kamar pun ketika gue buka gorden, sunrise terlihat dengan sangat jelas.

Gue nggak tau apa yang bakalan kita lakukan hari ini tapi yang jelas gue harus mandi secepat mungkin.

Setelah selesai mandi, gue dengar ketukan dipintu kamar, setelah gue buka ternyata mbak kinan yang memanggil buat sarapan.

Resort ini sangat nyaman, mulai dari dekor ruangan yang classy, pepohonan disekitarnya rindang dan juga pelayanannya yang sangat ramah.

Saat ini kami tengah sarapan, dan ben memulai percakapan.

"Hari ini aku sama kinan mau ke Tirta Gangga, boleh kan ma pa?" Tanya ben.
Gue mandang ben dan mbak kinan kayaknya berharap banget bisa pergi berdua tanpa ada embel-embel mama sama papa.

"Gangga Tirta, wah mama nggak pernah kesana, iya kan pa?" Kata mama antusias.

Gue liat muka ben udah kayak muka gugup, iya gugup kalo-kalo mama merengek minta ikut, secara ben nggak pernah bisa nolak permintaan mama.

"Udah deh ma, mama jalannya sama papa aja nggak usah ngintilin ben sama mbak kania."

Mama mendengus pelan, sementara ben lihat gue sambil bilang makasih dengan gerak bibir.

"Aku mau main jetski."

***

Rachel menekuk wajahnya saat mamanya menolak memberi izin untuk ia bermain jetski.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Where stories live. Discover now