31. Bukan G tapi N

7.2K 541 5
                                    


❤❤❤

5 hari berlalu semenjak kedatangan atlet dan para official di Singapura. 5 hari yang super sibuk. Tahap demi tahap dilalui oleh atlet perwakilan Indonesia demi membawa nama negara.

Tidak diragukan lagi jika dari sektor ganda putra, Indonesia memang tak akan tertandingi, buktinya mereka bisa melesat ke final tanpa banyak rintangan.

Sehubung dengan sibuknya kevin, rachel pun tak kalah sibuk, selepas ia sakit hingga hari kedua di Singapura sekarang dihari ke 5 ia sudah sangat sehat. Rachel ikut sibuk memberikan beberapa perawatan pada para atlet yang kali ini memang banyak mengeluh sakit seusai bertanding.

Malam tiba, Rachel yang sekamar dengan mbak Siska masih betah bersantai untuk meluruhkan penat seharian berdiri dan berjalan.

"Chel, pak Anwar ngajak kita makan malam, ayo siap-siap." Kata mbak Siska.

Rachel yang terlihat nyaman berbaring pun bergegas bangun. "Sekarang mbak?"

"Nggak, tahun depan, ya iyalah zubedah sekarang, ayo gue tunggu."

***

Gue masih capek, masih pengen istirahat, tapi panggilan dinner yang diadakan oleh pak Anwar seolah wajib kami ikuti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue masih capek, masih pengen istirahat, tapi panggilan dinner yang diadakan oleh pak Anwar seolah wajib kami ikuti.

Gue didesak mbak Siska yang emang udah siap sebelum gue siap-siap.

"Aku selesai, ayok mbak."

Selesai siap-siap, kita menuju kamarnya mbak wid, mau bareng katanya.

"Wid, berangkat dah." Seru mbak Siska.

"Bentar sis, gue masang kerudung dulu."

Didalam gue lihat vinie yang duduk dikasur mbak wid sambil makan snack rumput laut.

"Lo ngemil malam biasanya anti banget vin, ntar gendut loh".

Vinie sih nyengir doang, nih anak kelihatan sih lapar.

Kita berempat udah siap, kamipun turun dari kamar menuju lobi, tempat dimana sebagian sudah menunggu.

Gue turun dan lihat-lihat sekitar, gue nyari kevin. Ini sudah hari kedua gue sama dia nggak kontakan, jangankan kontakan, ketemu aja rasanya susah benget.

Perasaan di turnamen-turnamen sebelumnya nggak gini-gini banget.

Saat kepala gue celingukan, gue nggak sadar kalo Fajar sudah ada di samping gue.

"Udah sehat chel?" Tanyanya.

Gue sekedar ngangguk sambil terus mengedarkan pandangan.

"Nyari mpin ya?" Tanya jojo yang entah sejak kapan berdiri tak jauh dari kita.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Where stories live. Discover now