(FOLLOW SEBELUM BACA)
[COMPLETE]
Rachel Ganesha harus rela dipindah tugaskan dari dokter di rumah sakit menjadi dokter untuk para atlet. Ia memang amat menyukai olahraga cabang badminton, tapi ikut berkecimpung didalam lingkaran olahraga tersebut t...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
2 hari setelah kita resmi pacaran, hidup gue jadi kurang tenang.
Semua berawal dari postingan kevin di sosmednya lalu mendatangkan komenan beragam yang mengalir deras keakun sosmed gue.
"Kok kamu ngetag aku sih, lihat nih, sosmed aku banjir sama netizen." Gue ngomel sama kevin yang lagi sibuk main game diponselnya.
"Udah nggak usah ditanggepin, paling juga nanti bakal hilang sendiri." Dia nyahut dengan santainya.
Gue mendengus pelan, "gara-gara postingan kamu, aku jadi keluar akun sementara, hp aku sering tiba-tiba mati karena kebanyakan notif yang masuk." Gue masih betah ngeluh.
Kevin mengeluarkan gamenya lalu meletakkan ponselnya ke samping. Dia natap gue yang lagi nekuk muka disampingnya.
"Ya terus aku harus gimana, udah kejadian juga kan, toh yang ngasih selamat juga nggak kalah banyak."
"Iya sih, tapi kan-"
Kevin meluruskan kaki gue gang tadinya naik keatas sofa, lalu setelahnya di merebahkan kepalanya dipaha gue.
"Mereka bakal diem dalam beberapa hari, netizen kan emang gitu, apalagi yang pada halu, udah lah nggak usah terlalu diambil pusing."
Gue masih shock, kevin tiduran dengan posisi yang buat gue berhasil mematung.
***
Kevin masih merebahkan kepalanya dipaha Rachel.
"Tapi kan sebagian yang komen itu fans kamu yang patah hati, masa kamu tega." Ucap Rachel yang mulai bisa membuat rileks tubuhnya.
Kevin mengubah posisi kepalanya menjadi menghadap Rachel, "justru kalo mereka benar-benar fans, mereka bakal dukung apapun keputusan aku, terlebih itu menyangkut kebahagiaan aku sendiri."
Rachel hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Aku cuma takut." Rachel bercicit pelan.
Kevin yang mendengar perkataan kekasihnya itu pun langsung mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk.
"Takut kenapa?" Tanya nya dengan nada khawatir.
Rachel menatap kevin sesaat, "aku takut kalo seandainya kita pacaran, seandainya performa kamu di jelek dilapangan pasti sedikit banyaknya nyalahin kamu yang nggak fokus, otomatis mereka pasti juga nyalahin kamu yang sedang dalam hubungan."
