41. Aku yang Salah!

6.3K 489 23
                                    


❤❤❤

Masih dalam hiruk pikuk euforia dalam penyelenggaraan China open, pada atlet dan semua official terlihat sangat sibuk.

Hari dimana final tengah menanti didepan mata. Indonesia hanya mampu menembus final pada partai ganda putra, memang sudah diprediksi, mereka pasti akan melenggang kepodium teratas.

Namun Malang dan naas menimpa, pelatih membawa kabar duka, koh Ar dan koh Herry berunding untuk final dan perihal cedera kevin. Mereka berdua sepakat jika tim Indonesia dalam pertandingan final menyatakan untuk walkout.

"Walk out, emang kevin kenapa?" Apri mulai bertanya-tanya.

Koh Hendra yang ditanya hanya menggeleng pelan, "setau aku cedera leher." Sahutnya pelan.

Semua yang mendengar terkejut tak terkira, bahkan raut kecewa marcus cukup jelas tercetak. Agnes menyeretnya ke samping lalu mencoba menenangkan suaminya tersebut.

"Ini yang terbaik untuk kevin, untuk kalian, aku harap kamu nggak nyalahin kevin untuk masalah ini." Agnes mencoba memperingatkan marcus tentang pentingnya saling memahami untuk saat ini.

"Aku tau sayang, aku mencoba mengerti, aku hanya menyayangkan mengapa kevin tidak terbuka sejak awal, kalo saja dia bilang sakit sejak awal dia mungkin tidak akan separah ini."

Marcus bukan kecewa karena ia dan kevin tidak bertanding pada laga final, ia sedih karena ingat kondisi kevin yang menurutnya sangat memprihatinkan.

Berita mengenai mundurnya Kevin dan marcus telah tersebar kepenjuru kalangan, bahkan seluruh official tak ada yang tidak mengetahuinya, tanpa terkecuali Rachel.

***

Rachel dan vinie kini ada di kamar hotel. Tadinya rachel satu kamar dengan mbak wid tapi rachel minta untuk ditukar mengingat kondisi rachel saat ini tengah rawan.

"Chel, makan ya, dari tadi lo belum makan." Vinie mendekat dengan membawakan sepiring spagetti kesukaan rachel.

Rachel menghela nafasnya lalu menatap piring dengan tatapan nanar, "gue nggak lapar vin." Sahut rachel dengan lirih.

"Tapi lo harus makan chel kalo enggak entar lo juga sakit."

Rachel tetap menggelengkan kepalanya pelan, ia lebih memilih berbaring kemudian membelakangi vinie sambil mengeratkan selimutnya.

Ya, Rachel menangis lagi dan vinie hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan sambil menghela nafasnya.

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Where stories live. Discover now