6. Headphone Rachel

10.7K 753 4
                                    


♥♥♥

Bangkok, tujuan kita hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangkok, tujuan kita hari ini. Pagi-pagi buta udah pada gaduh siap-siap. Sedari tadi mbak Risa terus nelponin gue buat mastiin kalo semua barang perlengkapan medis lengkap dibawa.

Gue manggut-manggut aja sambil mencek beberapa barang supaya nggak ada yang kelupaan.

Vinie? Jangan ditanya sekarang, dia masih ngambek sama gue karena kejadian kemarin malam.

"Tas lo udah beres vin?"

Gue lihat vinie masih duduk dengan hpnya di sofa.

"Hhmm.." dia hanya menjawabnya dengan gumaman.

Gue ngerasa lucu sendiri, inilah vinie, semarah apapun dia sama gue, dia nggak bakal ninggalin gue gitu aja. Dia cuma masih berada dizona ngambeknya dia.

"Udah siap? Kita berangkat sekarang?"

Vinie pun terlihat menyimpan ponselnya lalu berdiri sambil menarik koper dan tasnya.

Vinie emang masih diemin gue, tapi gue yakin dia nggak bakal diemin gue lama.

Jam 07.00 kita semua sudah terkumpul di bandara. Gue duduk bareng sama mbak wid di sisi kanan dan vinie yang masih diam disisi kiri.

"Mbak, nanti setelah kita sampai disana, mereka langsung tanding?" Gue nanya sama mbak wid yang lagi sibuk mengutak atik kameranya.

"Tergantung chel, tapi kalo untuk kali ini, mereka bakal langsung tanding."

Gue manggut-manggut ngerti, "apa mereka nggak jetlag mbak, baru nyampe langsung main?"

Mbak wid ketawa ringan, "yaa jetlagnya ditahan dulu, lagian maksudnya langsung tanding tu nggak langsung datang kitanya langsung main, tapi istirahat dulu selama beberapa jam sama sedikit pemanasan dilapangan." Jelas mbak wid.

Gue selesai ngobrol sama mbak wid, gue noleh ke sisi kiri, disana ada vinie yang sibuk chat sama seseorang, kelihatannya serius banget.

Vinie masih nggak sadar isi chatnya gue baca, gue kaget saat isi chat mereka kelihatannya mesra banget, apalagi vinie sampai bilang sayang sama seseorang yang namanya ditulis dengan emoticon hati di kontaknya tersebut.

"Lo chat sama siapa vin?"

Vinie kaget dengar gue tanya dia. Dia sigap ngeluarin kolom chatnya lalu menutup ponselnya.

"Lo punya pacar? Kok nggak cerita ke gue?" Gue tanya dengan perasaan sedikit jengkel.

Raut wajah vinie menjadi sedikit takut setelah melihat wajah datar gue saat nanya.

"Gue tadinya mau cerita, tapi kan kita lagi marahan jadi bingung mau bilangnya kayak gimana." Jelasnya pelan.

"Cchh, alasan, bilang aja lo nggak mau cerita." Giliran gue ceunah yang ngambek.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang