(FOLLOW SEBELUM BACA)
[COMPLETE]
Rachel Ganesha harus rela dipindah tugaskan dari dokter di rumah sakit menjadi dokter untuk para atlet. Ia memang amat menyukai olahraga cabang badminton, tapi ikut berkecimpung didalam lingkaran olahraga tersebut t...
Saat ini rachel tengah berada dimobil bersama kevin. Ia terus mendengus pelan karena sedari tadi kevin tak menjawab pertanyaannya.
"Sebenarnya kita mau kemana sih?"
Kevin menolehkan kepalanya menatap rachel, "kesuatu tempat, nanti juga lo tau." Sahutnya.
"Gue nanya berkali-kali jawabannya selalu sama." Keluh rachel pada kevin. Kevin tertawa pelan, "udah tau bakal dijawab pake jawaban yang sama kenapa masih mau nanya."
"Udah pinter ngomong ya sekarang." Ucap Rachel yang masih menatap kevin.
"Ya nggak lah, mana bisa sih gue ngalahin lo debat."
***
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Gue kaget lihat kedatangan kevin yang tiba-tiba. Setelah hilang kabar selama 2 hari, dia tiba-tiba datang ke resort kemudian ngajak gue pergi.
Kami masih didalam mobil, gue diculik tapi dengan izin orang tua, gue bahkan nggak dikasih ganti baju sama make up.
Gue udah nanya berkali-kali tujuan kita kemana tapi kevin seakan rapat menyimpan kemana tempat yang akan kita tuju.
"Kok jauh?"
Kevin noleh lagi, aduh bisa nggak sih natapnya jangan kayak gitu.
"Sejauh apapun, gue bakal tetep balikin lo ke keluarga lo, tenang aja."
Gue udah malas nanya, hari semakin sore dan kami masih berada di mobil.
Saat gue ada diujung gelisah karena tempat tujuan nggak nyampe-nyampe, akhirnya gue lihat kevin menepikan mobilnya kesebuah restoran yang lokasinya di dekat pantai.
"Sampai?"
Kevin terlihat sibuk melepas seatbeltnya dan seatbelt gue lalu keluar mobil, setelahnya dia juga bukain pintu.
Kevin jalan sambil narik tangan gue, gue nyoba buat narik tangannya dan dia sontak berhenti jalan.
"Kita ngapain sih kesini, kalo tau gini gue tadi ganti baju." Gue ngerengek karena merasa malu sama pakaian gue sekarang yang hanya memakai dress stok lama.
"Udah ikut aja, udah cantik juga."
Kevin nggak mau tau, yang dia lakukan cuma mempererat genggaman ditangan lalu menarik gue masuk kedalam.
