MARSHA *3*

180 16 2
                                    

  "Disini gue bisa menyimpulkan bahwa cinta yang tidak memandang fisik itu memang ada"

~marsha~


Jam istirahat berlangsung farel segera menuju kelas gadisnya, ketika Kevin ingin mengekori farel, ia langsung ditarik oleh Dirga,

"Kita ngantin aja langsung. Farel mau ngebucin dulu" Kevin manggut manggut menuruti perkataan Dirga.

Fauzan menatap Kevin datar, membuat Kevin heran dan bertanya,

"Ngapa lihat gue gitu banget?"

Fauzan menghiraukan pertanyaan Kevin dan berjalan duluan menuju kantin, Dirga menjawab rasa penasaran Kevin,

"Fauzan liatin Lo karena dia mikir Lo kayak anjing yang nurut aja ama majikannya hahaha" setelah mengucapkan hal tersebut Dirga lari menyusul Fauzan 

Farel berjalan menuju kelas Marsha, ia menghampiri Marsha yang sedang mengobrol santai dengan Rena. Teman kelas Marsha khususnya kaum hawa sangat heboh karena adanya Farel.

"Tuh udah dijemput pangeran, sana gih" ucap Rena

" Lo gak ke kantin?" Tanya Marsha yang dijawab gelengan oleh Rena.

Alasan sebenarnya Rena tidak ingin pergi ke kantin dikarenakan ia masih malu bertemu Fauzan. Mau ditaruh mana mukanya, ini karena Marsha yang tidak bisa melihat situasi dan kondisi.

"Marsha" kalau Farel sudah memanggilnya dengan nama artinya ia sudah di ujung batas  kesabaran.

Marsha tersenyum berharap senyumannya merubah raut wajah Farel yang menakutkan menurut Marsha.

"Lo sih lama, udah sana" bisik Rena yang masih bisa didengar Farel.

Saat Marsha menggandeng Farel untuk keluar kelas Vino memanggilnya,

"Sha, ini gue balikin buku catatan biologi Lo. Makasih" Vino meletakkan buku tulis tersebut diatas meja Marsha.

"Ok" ucap Marsha tersenyum, Farel langsung menggandeng dan sedikit menarik tangan Marsha untuk mengikutinya. Farel tidak membawa Marsha ke kantin tapi membawa gadis itu ke taman.

"Kok disini, aku mau makan laper" Marsha memanyunkan bibirnya.

"Kamu kenapa sih dari tadi cemberut terus, jelek tau. Ayo senyum " ucap Marsha sambil berusaha membentuk lengkungan dibibir Farel.

"Tadi berangkat sama siapa?" Tanya Farel dingin

Inilah yang Marsha takutkan, Farel sangatlah posesif. Marsha tidak suka jika Farel sudah seperti ini.

"Tadi aku mau naik angkutan umum, terus lamaaaa bnget nunggu tapi gak dateng dateng. Bel masuk kurang 10 menit lagi. Aku takut te-"

"Sama siapa Marsha?" Tanya Farel sekali lagi dengan sedikit tekanan

"Vino" jawab Marsha lirih, ia takut dengan kemarahan Farel.

"Tapi kamu jangan marah, ini juga kesalahan kamu. Coba kamu gak bangun kesiangan pasti aku bareng kamu yakan. Lagian aku sama Vino gak ada apa apa" Marsha yang merasa tidak salah, mencoba membela diri.

MARSHA (END)Where stories live. Discover now