MARSHA *9*

66 6 0
                                    

"ketika Lo berbicara kasar, gue gak tersinggung. Malah gue bahagia, setidaknya Lo merespon kehadiran gue"

~ Vino ~

Vino sudah berada didepan rumah Marsha, menunggu gadis pujaannya itu keluar dari rumah. Tak lama keluarlah gadis cantik tersebut, Marsha tau Vino akan menjemputnya dengan sangat terpaksa ia mulai menaiki motor pria itu.

"Pegangan"

"Udah" jawab Marsha memegang jaket pria tersebut.

Vino mulai menjalankan motornya dengan sangat hati hati agar gadis yang dibelakangnya merasa nyaman. Lima belas menit kemudian sampailah mereka di area Sekolah, Nanda melihat kedua remaja itu dari lantai dua. Vino sudah mengatakan bahwa ia menjemput Marsha alhasil Nanda memesan ojek online untuk sampai sekolahnya.

Tapi ia tidak keberatan, dengan adanya Vino malah mempermudah rencananya. Puas melihat Vino dan Marsha ia mulai masuk ke kelasnya.

Kevin masuk kelasnya sambil berlari ia tidak sadar ada gadis yang hendak memasuki kelas itu juga, tanpa sadar Kevin menyenggol bahu gadis itu hingga kepalanya terbentur bibir pintu. Kevin menoleh kearah gadis tersebut,

"Lo sih berdiri disitu, ngapain? Jadi terima tamu lo!" Ucap Kevin tanpa rasa bersalah, lalu berjalan menuju meja Fauzan.

Nanda memegang pelipisnya yang terasa perih,
"Sialan Lo, gue juga mau masuk." umpatnya.

Fauzan memandang wajah Kevin sambil menaikkan satu alisnya,

"Vino berangkat bareng Marsha" ucapan Kevin sedikit merubah raut wajah Fauzan, tapi pria tersebut segera menormalkan ekspresinya kembali.

"Gue rasa Vino lagi ambil kesempatan mumpung farel gak ada" Kevin sedikit berfikir, " ah biarin lah, ngapain juga gue ikut campur rumah tangga orang" lanjutnya.

"Jangan bilang Farel!" Ucap Fauzan memerintah, yang dibalas anggukan oleh Kevin.

Nanda menghampiri Kevin sambil memukul pria itu dengan buku paketnya,

"Kevin lihat nih benjol" ucap Nanda marah,

"Waduh, cantik cantik kena tumor" Kevin memegang benjolan di kepala Nanda.

"Aduh sakit tau!! Ini gara gara Lo, nabrak gue" suara Nanda melengking.

Kevin mengambil alih buku dari tangan Nanda lalu memukul benjolan tersebut.

"Awww Kevin!!!" Teriak Nanda,

"Lah kok gak ilang benjolnya, kemarin gue lihat tom and Jerry kalo benjol begitu dipukul langsung ilang benjolnya". Ucap Kevin polos.

Saat Nanda hendak membalas Kevin bel masuk berbunyi, gadis tersebut terpaksa duduk ketempatnya dan menahan amarahnya.

.
.
.
Marsha sedang memperhatikan guru yang menulis dipapan, sambil sesekali mencatat hal yang menurutnya penting. Berbeda dengan Rena, gadis tersebut malah tidur dengan sangat tenang.

Marsha berusaha membangunkan Rena, ia berpikir keberanian Rena benar benar tinggi sehingga ia berani tidur di jam pelajaran Bu Novi yang terkenal killer.

"Usstt ren, bangun. Rena!" Marsha menggoyang tubuh Rena berharap gadis itu bangun.

"Apaan sih" balas Rena dengan Suara khas bangun tidur,

"Jangan tidur. Lo mau disuruh berdiri dilapang-"

"Marsha Rena!!!, Beraninya kalian ngobrol dijam pelajaran saya. Keluar! Berdiri dilapangan sampai bel istirahat, cepat!!" Ucap Bu Novi tegas.

Mereka berdua keluar kelas dengan menundukkan wajah karena malu, Vino menatap Marsha dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kedua gadis itu saat ini sedang berdiri di tengah lapangan, sungguh jika Rena bukan sahabatnya ia akan mencakar wajah gadis itu.

"Lo sih, gue jadi kena kan" ucap Marsha cemberut.

"Ya maaf. Gue ngantuk banget" Rena memandang Marsha dengan wajah penuh penyesalan.

Empat puluh menit mereka sudah berdiri dilapangan tersebut. Bel istirahat berbunyi, Bu Novi menghampiri kedua gadis itu dan mengatakan bahwa hukuman mereka selesai. Rena menarik tangan Marsha agar mengikutinya kekantin. Marsha baru berjalan 2 langkah tiba tiba pandangannya kabur, ia memejamkan matanya dan tubuhnya mulai ambruk.

Vino memperhatikan Marsha dari jauh, Vino dengan cekatan berlari memegang tubuh gadis yang hendak ambruk tersebut.

"Sa, bangun. Marsha!" ucap Vino khawatir.

Banyak pasang mata melihat kejadian tersebut, termasuk Fauzan, Kevin, dan Nanda. Kevin melirik Fauzan ia merasa aneh kenapa Fauzan seperti menahan amarah.

"Vin, tolong bawa dia ke UKS" ucap Rena gemetar,

Vino mengangkat tubuh gadis itu ala bridal style, membuat kaum hawa yang melihat memekik iri.

"Romantis" gumam Nanda sambil tersenyum.

Sesampainya di UKS Marsha langsung ditangani oleh petugas yang menjaga tempat tersebut. Ia mengatakan bahwa Marsha hanya kelelahan, Vino menyuruh Rena untuk membeli air dan juga makanan untuk marsha, Rena mengangguk dan mulai berjalan menuju kantin.

Vino duduk di kursi yang telah disediakan, ia memegang salah satu tangan Marsha mencium punggung tangan gadis itu.

"Lo bikin gue khawatir" ucap Vino pelan.

Nanda berada di bibir pintu UKS ia tidak berniat masuk hanya berniat memotret, ya memotret. Gadis tersebut tersenyum melihat hasil jepretannya. Ia berjalan menuju kelasnya tanpa peduli keadaan Marsha.

Tak lama Marsha membuka matanya ia melihat Vino duduk disebelahnya sambil memegang tangannya, spontan Marsha menarik tangannya dari genggaman Vino. Pria tersebut menatap Marsha,

"Marsha Lo udah sadar, ya ampun gue khawatir banget tau" ucap Rena yang baru datang dari kantin sambil membawa kue dan air mineral.

"Gue seneng Lo baik baik aja" ucap Vino mengelus puncak kepala Marsha yang langsung ditepis oleh gadis itu.

"Vino tolong jangan kayak gini, gue gak suka Lo bersikap manis ke gue. Mendingan lo sekarang pergi, lo taukan gimana embernya mulut siswa disini. Gue gak mau Farel sampai denger dan marah, tolong pergi Vino" ucap Marsha tegas.

Vino tersenyum lalu pergi meninggalkan kedua gadis tersebut.

"Haduh Marsha, Lo tuh gimana sih kok malah marah sama Vino. dia itu yang udah nolong lo, Gendong lo Sampek ke UKS. Lo yang marah gue yang ngerasa gak enak tau. Gue yang minta tolong ke dia" ucapan Nanda membuat Marsha merasa bersalah telah mengatakan hal tersebut.
.
.
.
Marsha menghampiri Vino yang hendak mengambil motornya, ia ingin meminta maaf pada Vino karena ucapannya tadi

"Vino"

"Ada apa?"

"Gue minta maaf" ucap Marsha menunduk.

Vino tersenyum lalu mengelus puncak kepala Marsha,

"Gue maafin, tapi Lo harus temenin gue kesuatu tempat" ucap Vino.

"Kemana?"

"Ikut aja" Marsha hanya mengangguk, lalu menaiki motor Vino. Vino menyalakan motornya dan meninggalkan area sekolah.

Nanda melihat Vino dan Marsha yang baru saja meninggalkan area sekolah. Marsha gadis yang pernah menjadi teman curhat dan bermainnya, sekarang Nanda membenci gadis itu sangat membencinya.

"Nanda akan hancurkan mereka ma, Nanda gak akan mengecewakan mama"

TBC
Maaf kalau ada typo 😁

Jangan lupa vote and coment
Thanks 💕




MARSHA (END)Where stories live. Discover now