Vino sedang bermain PS dikamarnya, ia menghentikannya permainannya kala mendengar ponselnya berdering.
"Hallo nak vino"
"Bu yanti, ada apa bu?"
"Begini nak, keyla sedang berulang tahun
Dia ingin bertemu dengan nak marsha"
"Oh ya, saya lupa. Hari ini ulang tahun keyla.
Bilang padanya malam ini saya dan marsha
akan kesana"
"Baik nak, terima kasih"
"Sama sama bu. Terima kasih juga bantu saya
Selama ini"
Setelah mematikan sambungan ponselnya, ia mengganti baju dan bersiap kerumah Marsha.
Ia akan mengajak gadis itu pergi membeli hadiah ulang tahun untuk keyla. Dan lagi Keyla juga ingin bertemu dengan Marsha. Jadi tidak ada alasan Marsha menolak. Cermin menampilkan wajah tampan Vino yang tersenyum, ia mengambil kunci motornya ah tidak, kali ini ia akan menggunakan mobil.
Ia turun ke bawah, saat turun tangga ia mendengar sayup sayup mamanya berbincang serius dengan Nanda.
"Aku gk mungkin dekat dengannya setelah apa yang dia lakukan tante"
"Bagus, kalau kamu masih dekat dengannya tante yakin mama kamu kecewa disana"
"Keluarga pembunuh itu harus hancur tante"
"Sabar, jangan gegabah sayang."
Vino sampai di tangga terakhir, tante dan keponakan itu menatap Vino terkejut. Vino menatap mereka acuh dan meninggalkan halaman rumahnya.
"Siapa yang mereka maksud" batin Vino.
.
.
.
Tok tok tok...
"Sayang, ada Vino dibawah" ucap dewi dari luar kamar Marsha, mendengar tak ada jawaban dari dalam dewi pun masuk kedalam kamar anaknya itu.
Ia tidak melihat ada anaknya diranjang, tapi pintu kamar mandinya tertutup. Bisa dipastikan Marsha sedang mandi sekarang.
"Sayang, dibawah ada Vino" ucap dewi lagi,
"Vino? Bentar ma, lagi mandi" jawab Marsha dari dalam kamar mandi.
Dewi turun kebawah menghampiri Vino yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Marsha masih mandi, tunggu sebentar ya" ucap dewi tersenyum ramah.
"Iya tante. Ehmm saya mau ijin bawa Marsha keluar tante" ujar Vino seadanya
"Iya gak papa, tapi jangan pulang terlalu malam ya"
Tak lama menunggu Marsha turun tangga dan menghampiri Vino yang tengah berbincang dengan mamanya.
"Ada apa Vin?" Tanya marsha,
"Keyla hari ini ulang tahun, dia pengen lo dateng. Lagian lo udah janji sama dia kan" jawab Vino
"Oh iya, gue janji bakal dateng dan bawa hadiah buat dia. Ya udah bentar gue siap siap" marsha bergegas naik kekamarnya lagi untuk siap siap.
Setelah ia memoles sedikit wajahnya ia turun lagi kebawah.
"Ayo Vin, keburu malem. Belum lagi beli kadonya" ucap Marsha
"Ayo, tante saya permisi dulu" pamit Vino,
"Mama aku pergi dulu ya" Marsha mencium punggung tangan mamanya.
"Iya kalian hati hati ya" ucap Dewi
Kedua remaja itu keluar dari rumah dan menghampiri mobil Vino yang terparkir di didepan rumah Marsha. Saat Marsha hendak membuka pintu, Vino membukakan terlebih dulu untuk Marsha. Marsha tersenyum canggung masuk kedalam mobil. Tak lama mobil itu jalan menjauhi halaman rumah Marsha.
YOU ARE READING
MARSHA (END)
Teen Fiction"Ketika aku dihujani kebahagiaan disitu aku lupa, bahwa seharusnya aku belajar untuk merasakan sakit." *Marshanda zemira Anastasia* "Aku terlalu bodoh karena hanya percaya dengan yang kulihat, tapi sungguh aku mencintaimu" *Farel Abrisam Fernando*
