MARSHA *5*

102 8 0
                                    

"siapapun yang usik milik gue, dia bakal hancur"

~ Farel ~

Saat ini Marsha sedang berada di kamarnya, di hari libur ia hanya menghabiskan waktu dengan membaca, terkecuali jika Farel mengajaknya keluar. Marsha sedikit heran, tumben sekali Farel tidak menelpon, biasanya Farel yang membangunkan Marsha jika hari libur begini.

Saat sedang fokus membaca, Mama Marsha masuk kedalam kamar anaknya tersebut.

"Sayang, ada Farel dibawah katanya mau ngajak kamu jalan, sana gih siap siap"

"Kok dia gak ngabarin aku?" Ucap Marsha heran,

"Udahlah cepetan siap siap. Kasian dia nunggu lama" ucap Mamanya lalu keluar kamar.

Marsha mengangguk dan berjalan kearah lemarinya, ia sangat lama jika disuruh bersiap seperti ini. Apalagi jika akan keluar dengan Farel mungkin ia bisa menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Dan tentu saja Farel memaklumi hal tersebut.

Setelah semua selesai, Marsha turun kebawah dan siap untuk keluar dengan Farel. Dibawah ia melihat Farel sedang berbincang dengan papanya, entah apa yang mereka bicarakan.

Saat farel melihat Marsha turun tangga ia pamit pada Dimas dan membawa Marsha keluar,

"Jaga Marsha farel, om percaya sama kamu" ucap Dimas

"Pasti om" Farel memasuki mobilnya, tersenyum sekilas pada Marsha sambil mengelus puncak kepalanya lalu mulai menstater mobilnya,

"Bye pa.... Assalamualaikum" ucap Marsha dari dalam mobil.

"Waalaikumsalam" jawab Dimas tersenyum.

Kebahagiaan Dimas adalah ketika melihat putri semata wayangnya tersenyum bahagia seperti saat ini. Dimas selalu memanjakan putrinya itu, bisa dikatakan Marsha adalah sumber kekuatannya.

Didalam mobil Farel memperhatikan Marsha, tumben gadisnya diam saja. Biasanya Marsha dalam 10 menit sudah membicarakan berbagai hal, mulai dari sahabatnya yang di Melbourne, tentang fashion, buku novel yang ia baca dan yang lainnya.

"Sayang, tumben diem aja?" Farel membuka suara,

"Kamu gak ngabarin aku pagi ini" jawab Marsha ketus.

"Tapi aku langsung ajak jalan kan, udah dong jangan marah. Ini buat kmu" Farel mencoba membujuk dengan memberikan sebatang coklat pada gadisnya.

Dengan cepat Marsha mengambil coklat tersebut, dan memasukkan kedalam tas Selempang ya.

"Oke aku maafin"

Marsha menoleh menatap Farel dibalas senyuman oleh kekasihnya tersebut, Marsha memperhatikan wajah Farel,

"Kenapa ada luka parut didahi kamu?" Pertanyaan Marsha membuat Farel sedikit tersentak beberapa saat. Lalu ia tersenyum dan menjawab,

"Oh, ini ehm kemarin malem jatoh dari motor"

"Tuhkan, aku bilang apa jan ngebut. Kamu suka banget kebut kebutan" Marsha mengeluarkan plester dadi tasnya dan menempelkannya pada luka Farel, lalu mencium luka tersebut

Cup

"Dah sembuh" Marsha menunjukkan senyuman manisnya pada farel. Sikap seperti inilah yang membuat Farel sangat mencintainya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Dipagi hari kelas Farel sudah heboh karena dapat kabar akan kedatangan murid baru, terutama Kevin ia tidak henti hentinya berkaca.

MARSHA (END)Where stories live. Discover now