MARSHA *11*

75 6 1
                                    

Semenjak Vino mengajak Marsha ke rumah singgah, sikap Marsha terhadapnya sedikit berubah. Marsha tidak menjauhinya seperti dulu, Vino senang setidaknya ia mulai bisa mengambil hati Marsha. walau hanya sebatas teman, toh dulu Farel juga teman Marsha sebelum menjadi kekasihnya.

Waktu berlalu begitu cepat, 8 hari Marsha berangkat sekolah tanpa Farel, ia rindu pada kekasih posesifnya itu. Selama Farel tidak ada Vino semakin gencar mendekati Marsha. Tanpa Vino sadari ia telah membantu melancarkan rencana busuk seseorang.
.
.
.
"Farel... Lama banget sih Lo baliknya, gue udah nyiapin kejutan buat Lo" ucap Nanda di dalam kamarnya sambil memegang beberapa foto yang menunjukkan kebersamaan Marsha dengan Vino.

"Nanda, ayo turun. Makan malem" Vino tiba tiba masuk kedalam kamar gadis itu, ia melihat ekspresi Nanda terkejut dan seperti menyembunyikan sesuatu dibalik punggungnya.

"Lo nyembunyiin apa?" Tanya Vino serius,

"Nyembunyiin apa, gk ada apa apa kok" jawab Nanda menutupi kegugupannya.

Vino mendekati Nanda sambil menatap penuh selidik pada gadis tersebut.

"Vino Lo apaan sih,  Lo nakutin gue!!" Nanda mencoba mendorong dada Vino.

Tangan Vino merampas benda yang tengah digenggam Nanda namun tatapannya masih tertuju tajam pada gadis itu.

Vino kaget saat melihat beberapa foto yang memperlihatkan dirinya bersama dengan Marsha. Nanda mencoba merebut foto itu kembali namun Vino mengangkat tangannya, tentu saja Nanda tak akan sampai. Tinggi badannya dan tinggi badan Vino terpaut 20 cm.

"Vino balikin, bawa sini fotonya!" Rengek Nanda,

"Jelasin, apa maksudnya?" Tanya Vino

"Lo gk perlu tau, balikin Vino!!"

"STOP, DAN JELASIN!!!! apa maksudnya?" Bentakan Vino membuat Nanda sedikit kaget dan takut.

"Gue suka Farel, puas Lo!!" Vino heran, inikah Nanda sahabat Marsha, Inikah gadis yang dengan semangat menceritakan kebersamaannya dengan Marsha, lantas kenapa sekarang gadis ini ingin menghancurkan kebahagiaan sahabatnya.

"Kenapa Lo lakuin itu, Marsha sahabat Lo. Dan Lo mau hancurin kebahagiaan dia?"

"Gak ada lagi kata persahabatan!!, gue juga pengen bahagia. Gue suka Farel, lagipula Lo juga bisa dapetin Marsha kan. Kita sama sama diuntungkan disini" Vino masih ragu mendengar ucapan Nanda.

"Lo lakuin ini semua hanya semata mata suka farel atau ada hal lain?" Tanya Vino dengan tatapan tajam.

"Maksud Lo apa?"

"Mungkin Lo mau balas dendam, atau semacamnya" Vino mencoba menebak.

Tubuh Nanda menegang, ia tidak mungkin memberi tau Vino tujuan dia yang sebenarnya.

"Gue suka Farel, dan dia harus jadi milik gue. Lagian gak ada alasan buat gue balas dendam." ucap Nanda penuh penekanan.

"Terserah lo, tapi kalau sampai lo nyelakain Marsha demi dapetin cinta Lo itu. Gue orang pertama yang bakal bales apa yang Lo perbuat, meskipun lo sepupu gue!!"

Braaakkk

Vino menutup pintu dengan kasar, Nanda benci diancam. Sekarang dia harus berhati hati karena Vino sudah mengetahui setidaknya lima puluh persen rencananya.
.
.
.
.
Farel dan Dirga saat ini tengah bersiap mengemasi baju bajunya ia akan kembali ke Surabaya besok.

"Akhirnya pulang, gue kangen sama Hani" celetuk Dirga,

Farel tengah asik memasukkan baju dan beberapa oleh oleh untuk Marsha. Ia sangat rindu gadisnya itu. Sengaja farel tidak memberi tahu kepulangannya, karena ia ingin melihat wajah terkejut serta bahagianya Marsha saat melihat dirinya.

MARSHA (END)Where stories live. Discover now