part 9 | bertemu lagi

319 44 4
                                    

Saat Jungkook dan Taehyung menginjakkan kaki didepan gedung tersebut, terik matahari telah sempurna memancarkan panasnya.

Jungkook berdecih kesal,"Jimin-ssi!! cepatlah turun kenapa kau lama sekali sih?! Aish jinjja!(ah yang benar saja)" Jungkook merasa kulitnya akan segera terbakar jika berlama-lama disini.

Jimin langsung menyembul keluar dari mobil lalu memukul pundak Jungkook marah."Yakk! Aku lebih tua dua tahun dari mu bayi nakal!! Kau seharusnya memanggil ku 'hyeong' "protes Jimin tak terima.

"Arraseo arraseo(iya-iya aku mengerti)!!" ucap Jungkook mengalah,kemudian menatap penuh selidik ke arah Taehyung.

"Kau melihatnya dengan benarkan? Mereka,yang waktu itu di taman."selidik Jungkook.

Tahyung mengangguk cepat,"Aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri, tidak mungkin aku salah lihat!"

"Jarak gedung ini dan pentahouse, memang dekat. Tapi tetap saja---"

Belum sempat Jungkook menyelesaikan kata-katanya, dari arah belakang Taehyung terlihat seseorang yang sedang membawa kardus berukuran besar.

"Hyeong!!! Awas!"pekik Jungkook.

Namun terlambat,sebelum ia menengok kebelakang. Seseorang tersebut sudah lebih dulu menabraknya,Kardus besar itu menimpa sebagian tubuh Taehyung.

"Omooooo!!(yaampun)" pekik Jimin dan Jungkook bersamaan.

"Aa-jeoseonghamnida jeongmal jeoseonghamnida seosaeng-nim(ah maafkan aku,aku benar-benar minta maaf tuan)" ucap gadis itu membantu mengangkat kardus yang menimpa tubuh Taehyung.

Jungkook segera membantu hyeong nya itu untuk berdiri."gwaecahayo?(kau tak papa?)"

Jimin meringis melihatnya,"Kenapa kau bertanya seperti itu?! Wajahnya baru saja mencium aspal bodoh! tidak mungkin dia baik-baik saja"katanya lagi.

Taehyung menunjuk oknum yang baru saja membuatnya jatuh itu dengan emosi meletup-letup,untung saja ia memakai masker? Jika tidak, mungkin saja seluruh fans nya akan tahu kejadian memalukan ini.

"Anggun....."

Seketika amarahnya lenyap saat seorang gadis nampak terburu-buru menghampirinya dengan raut wajah panik.

"Nggun lo gapapa?" tanya Nissa pada Anggun yang terus menunduk takut,ia baru saja membuat orang yang sangat ia kagumi celaka.

Anggun menarik Nissa agar mendekat, lalu membisikan sesuatu."mereka trio maknae bukan sih? Apa gue nya aja yang salah liat?"

Kemudian Nissa juga melakukan hal yang sama,"kalo bener itu mereka! Gue bisa pingsan ditempat Nggun."bisik Nissa lagi.

Jimin berdehem sangat keras membuat keduanya terlonjat kaget."Annyeong, kalian yang waktu itu di taman kan?" Jimin memastikan.

"Ne,majjayo(iya itu benar)"

"Bisakah kita mengobrol sebentar?"tanya Jimin lembut.

Kedua gadis itu kaget bukan main,bahkan Nissa sampai menutup mulut.

Anggun menelan ludahnya susah payah."ige jinjja?(benarkah ini)."

Taehyung berdecih,tampak raut mukanya menunjukkan kekesalan."Shhhh...."

Melihat Taehyung yang meringis kesakitan, Anggun dengan sejuta keberaniannya memutuskan untuk bertanya.

"Apa perlu kita obati dulu dahi dan juga tanganmu itu?"tawar Anggun kikuk, dalam sekejap jiwa dan raga nya melayang saat Taehyung menatapnya.

"Abksjdldgsl"maki Anggun dalam hati.

"Bagaimana jika kita mengobrol didalam mobil? kita tidak bisa berlama-lama diluar seperti ini apalagi memasuki bangunan itu. Aku yakin akan ada banyak paparazi disekitar sini."usul Jimin.

Mereka pun memutuskan untuk mengobrol didalam mobil, Anggun sudah sibuk membantu Jimin mengobati luka Taehyung.

"Shh,yakkk!!!(heyy)!! Kau menyakiti ku!"ringis Taehyung memprotes.

Anggun berdecak sebal,"kau ini kan lelaki! tahan sedikit dong! Payah sekali" ledek Anggun sambil terus membersihkan luka Taehyung.

Sadar dengan perkataannya, Anggun langsung bersikap biasa."M-mian(maaf)."

Seakan mengabaikan permintaan maaf Anggun, Taehyung malah berteriak."Apa kau bilang??!" lelaki itu melotot tak percaya.

"Payah"guman Anggun pelan,dan langsung menutup mulutnya, sial. Dia keceplosan.

Taehyung mendekatkan wajahnya kearah Anggun,membuat sang empunya mau tak mau harus menahan nafas. "ini...sakit...tahu!!"ucap Taehyung penuh penekanan pada setiap katanya.

"Hei,hei sudahlah! Kau membuatnya takut! Taehyung-ssi!" lerai Jimin sambil menjauhkan wajah Taehyung.

Jungkook tampak sibuk mengedarkan pandangannya keluar jendela,"Kau mencari sesuatu?"tanya Nissa.

Karna terlalu fokus,Jungkook sampai terlonjak kaget.Mata bulatnya menatap Nissa ragu."uhm-gadis yang waktu itu pingsan. Aku tidak melihatnya,apa dia baik-baik saja?" tanyanya penasaran.

"Sara??"

"Dia tidak disini"jawab Nissa.

Jungkook mulai tertarik pada topik pembicaraan ini,"sekarang dia dimana? bagaimana keadaanya?"

"Di Villa, dia sedikit demam."

"Kalau begitu, bolehkah aku menjenguknya? Sebentar saja,aku janji."mohon Jungkook."Aku hanya ingin menebusnya,dia sakit karna ulahku ya ya ya" Jungkook mencoba menjelaskan tujuan baiknya.

Nissa menatap Anggun bergantian."Te-tentu saja boleh."sahut Nissa tergagap.

Jungkook bersorak,"Yesssssssss". Ia menatap Taehyung dan Jimin."Bagaimana dengan kalian? Apa kalian akan ikut denganku?"

"Dangyeonnajji(tentu saja)" sahut Jimin.

"Kau pikir akan meninggalkan kami disini? Mobil siapa ini ku tanya??"sewot Taehyung.

"Geurae!(baiklah). Aku yang akan menyetir"



TBC

𝕴𝖒𝖆𝖏𝖎𝖓𝖆𝖘𝖎 ꜰᴀɴɢɪʀʟ | 𝔹𝕋𝕊♛ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang