part 10 | apa ya?

309 41 2
                                    

Saat ini Haera dan Sara sedang merumpi diruang tamu. Dengan Sara yang masih mengenakan piyama bergambar cooky dan  bye-bye fever  yang masih setia menempel di jidat nya.

Haera merasakan sesuatu bergetar dibalik saku celananya,ia bergegas mengambil sesuatu tersebut yang tak lain adalah handphonenya.

"Siapa?"tanya Sara.

Nama Amel tertera di layar handphonenya, Haera segera mengangkat panggilan tersebut."Hallo Mel?" Haera menempelkan handphonenya ditelinga.

"Anggun sama Nissa udah sampe Villa belum?" kata Amel to the point.

"Haa? jangan ngaco deh,kan mereka sama lo."balas Haera.

Disebrang sana Amel tampak sedang menjelaskan,terlihat dari raut wajah Haera yang seketika berubah menjadi pucat.

"Lo serius mereka lagi otw ke sini??"pekik Haera histeris,membuat Sara yang disebelahnya semakin penasaran.

Disaat bersamaan,terdengar suara bel dari arah luar. Sara langsung beranjak untuk memeriksa siapa yang datang.

Haera tampak berfikir sejenak,sebelum akhirnya mengangguk-anggukan kepalanya."Berarti lo sama Putri masih disana dong?"

"Iya gue sama Putri memutuskan buat bantu-bantu disini,yaudah gue tutup ya telfonnya" setelahnya hanya terdengar bunyi 'tut tut tut' tanda telfon telah berakhir.

Baru saja Sara akan menghampiri pintu, pintu tersebut sudah lebih dahulu terbuka. Menampilkan Nissa, Anggun dan tiga sosok lelaki dengan wajah ditutupi masker dan memakai topi.

Sara yang terkejut refleks menutup mulutnya yang menganga,"Ini gue lagi berimajinasi apa gimana si?" guman Sara memijit keningnya,"lo Anggun sama Nissa kan?"

Anggun merotasikan bola matanya jengah,"Bukan ini arwahnya doang, gue yang asli lagi jadi tukang smeer sepatu dijalan"kata Anggun sembari melewati Sara begitu saja.

Penglihatannya kembali menatap ketiga lelaki yang masih setia berdiri didepan pintu,hingga Nissa menyuruhnya untuk masuk.

"Ayo silahkan masuk."titah Nissa.

"Gamshahamnida(terimakasih)"ucap mereka kompak.

"Apa ini rasanya dapet durian runtuh?"guman Sara.

༅༅༅

"Sara-ssi??"panggil jungkook pada Sara yg duduk tak jauh dari dirinya, Mereka berdua hanya duduk diruang tamu. Sementara yang lain sibuk menyiapkan makanan yang sempat dibeli oleh Jimin dijalan tadi.

Dengan debaran jantung yang semakin menggila, Sara memberanikan diri menoleh kearah Jungkook.

Kedua mata mereka bertemu,terhanyut dalam kepekatan mata lawannya. Hingga Jungkook mendekatkan tubuhnya ke Sara,membuat Sara semakin terpaku karna jarak mereka yg bisa dibilang tinggal sejengkal lagi.

Tangan Jungkook bergerak memegang kening Sara yang sedikit hangat disana. Gadis itu masih memakai bye-bye fever nya membuat hati Jungkook tergelitik melihatnya.

"Mianhae(maafkan aku) telah membuatmu sakit." Jungkook menarik tangannya dari kening Sara.

Sara merasakan atmosfer disekitarnya menipis,dan tanpa disadari pipinya sudah memerah ntah sejak kapan.

Jungkook melihat Sara khawatir." Neo, gwaenchana??(kamu baik-baik saja?)"tanyanya.

Sara menangkup pipinya malu."Ak-aku akan kebelakang sebentar..permisi!!" Sara langsung berdiri,kemudian ia melangkah cepat menuju dapur.

Jungkook yang ditinggal sendirian, meruntuki sikapnya tadi."kenapa aku sok akrab dengannya?apa aku sudah gila?"

"Hei kook-ah! Kemari, kau mau makan tidak?"ucap Jimin setengah berteriak.

Jungkook kemudian berjalan menuju dapur,ternyata mereka sudah menunggunya. Ia memilih duduk berhadapan dengan Sara.

"Ini makanan yang sering kami pesan, kalian harus mencobanya. Rasanya sangat enak"ucap Jimin dengan senyuman mautnya.

"Mimpi apa gue bisa makan semeja sama Jimin"batin Haera menjerit girang.

"Selamat makan" Lalu bunyi dentingan alat makan mendominasi ruang makan tersebut.

Taehyung melirik Sara sekilas,"Aku ingin bertanya pada kalian,jawab dengan jujur"

"Apa kalian Army?" lanjut Taehyung.

Sara seketika tersedak,"uhukkk,uhukkk" Jungkook dengan sigap segera memberi Sara minum."Hati-hati"katanya menatap Sara khawatir. 

"Jadi benar??"kata Taehyung lagi.

Nissa dkk melirik satu sama lain, sebelum akhirnya mereka mengangguk kaku.

"Kami tidak berniat merahasiakannya sungguh" Nissa mencoba menjelaskan.

Jimin tersenyum,"Tidak perlu panik begitu, kalian tidak melakukan kesalahan apapun. Tenanglah haha"kekehnya.

"Aku bahkan sangat senang bisa sedekat ini dengan salah satu fans kami :) " imbuh Jimin terlihat tidak risih sama sekali saat mengetahui bahwa gadis-gadis ini adalah fansnya.

"Jeongmal(benar seperti itu)??? Syukurlah" ucap Haera mengusap dadanya lega.

"Kau terlihat lucu memakai piyama itu" ujar Jungkook menatap Sara, Sara langsung menunduk malu.

"Sial! Gue ga akan pake piyama lain,selain piyama ini. Titik!"batin Sara.

TBC

𝕴𝖒𝖆𝖏𝖎𝖓𝖆𝖘𝖎 ꜰᴀɴɢɪʀʟ | 𝔹𝕋𝕊♛ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang