part 21 | menyesal?

198 33 6
                                    

"Amell"teriak Putri yang berjalan cepat kearah Amel yang sedang merapihkan sesuatu.

Amel melihat kearah Putri yang membawa setumpuk berkas,"apa?"tanya nya.

Tanpa Aba-aba Putri menyodorkan berkas itu ke Amel."kok kasihnya ke gue?"protes Amel setelah berhasil berdiri dengan sempurna.

"Tolong dong lo bawa ini ke ruangan C1, gue ada panggilan alam"setelah itu Putri berlari meninggalkan Amel.

Amel mendengus,"gajelas dasar"

"Ini berkas isinya kertas apa batu sih? Berat banget kek beban hidup gue buset"keluh Amel.

"A1" guman Amel membaca tulisan di pintu yang ia lewati.

"A2"

"A3"

"B1" karna terlalu fokus melihat kearah deretan pintu,Amel menabrak seseorang.

"Duhh"pekik Amel.

"Gwaencanayo?(kau tidak papa?)" tanya orang tersebut.

Mengenali suara itu,Amel memiringkan kepalanya agar bisa melihat orang didepannya. Dan tebakannya benar.

"Hoseok-ssi?" senyum Amel.

"Annyeong,,kau Amel kan?" tanya Jhope memastikan.

"Ne,(iya). Ini aku Amel"

Jhope melirik kearah setumpuk berkas yang dibawa Amel. Tanpa meminta izin, Jhope mengambil setumpuk berkas itu dari tangan Amel.

"Whoa! Ini sangat berat-kau kuat sekali dari tadi membawa ini sendirian"kata Jhope saat berkas itu sudah ada ditangannya.

"Biar aku saja yang membawanya, ini tugasku"

Jhope tersenyum lebar,"tidak apa-apa! Biar aku bantu"

"Uhm--baiklah" Amel menyerah.

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ruangan bertuliskan C1 di pintu nya,dengan Jhope yang terus melontarkan candaan ringan membuat Amel terus menerus tertawa sepanjang jalan.

༅༅༅

Jimin celingak celinguk kedalam ruangan itu dari pintu. Matanya melihat ada dua orang gadis yang sedang sibuk didalam sana.

"Ada nggak hyeong??!" Jungkook penasaran, Jimin menarik kembali kepalanya."ada"

Jungkook tersenyum senang,"yasudah, tunggu apalagi? Ayo kita samperin."

Namun saat mereka hendak masuk kedalam ruangan tersebut, bunyi handphone Jimin menghentikan langkah mereka.

"Dari Sejin hyeong" kata Jimin, mereka tau apa yang akan dikatakan managernya itu.

"Ayo kita kembali" Jimin menarik lengan Jungkook dan berlari.

Sementara itu dilain tempat Nissa terbangun dari tidurnya,walaupun sudah mengistirahatkan dirinya. Tetap saja kepalanya masih berdenyut nyeri.

Nissa memijat kepalanya sebentar,lalu mengecek handphonenya. Beberapa panggilan tak terjawab dari teman-temannya.

"Apa mereka pada nyariin gue ya?" tanya Nissa pada dirinya sendiri.

Nissa melihat jam,dan membulatkan matanya. Nisaa langsung bangkit dan keluar dari ruangan tempat ia tertidur tadi.

Nissa berlari namun kepalanya mendadak bertambah pusing. Pandangannya memburam tapi ia terus mencoba berlari, hingga ia tidak sengaja menabrak seseorang didepannya.

"Yakk!" bentak orang yang ia tabrak. Nissa mencoba melihat dengan jelas orang didepannya ini. Nissa terkejut ternyata,orang yang ia tabrak adalah Min Yoongi.

Nissa melihat baju Yoongi yang terkena tumpahan coffe yang dipegang oleh lelaki itu. Sepertinya,karna Nissa berlari dan menabrak Yoongi secara tiba-tiba membuat coffe itu tumpah ke bajunya.

"Mianhaeyo(aku minta maaf)." sesal Nissa pada Yoongi.

"Makannya kalau jalan itu! Gunakan matamu juga!"ketus Yoongi sambil berusaha membersihkan bajunya.

Kata-kata Yoongi barusan sangat menusuk hatinya,bahkan lebih sakit dari kepalanya yang berdenyut nyeri.

"Jeosonghamnida(maafkan saya)" sadar Nissa berbicara formal padanya, Yoongi menatap Nissa jelas.

Gadis itu mulai berkaca-kaca,tak lama Nissa berlari menjauh. Tidak peduli lagi dengan keadaannya.

Yoongi pun tersadar jika ia telah melakukan kesalahan.

TBC


𝕴𝖒𝖆𝖏𝖎𝖓𝖆𝖘𝖎 ꜰᴀɴɢɪʀʟ | 𝔹𝕋𝕊♛ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang