IQRA!

9K 630 376
                                    

Assalamualaikum!
Selamat malam!
Sugeng dalu!

*Mendengar jawaban" bernada sedih*

Huhu apakah benar masih ada yang sedih walaupun di ending kemarin keinginan tentang Kaka &Nana sudah dikabulkan semesta?

Yahhhh, samaaaa sih:')))
Tapi bagaimana lagi, jilid duanya memang ditakdirkan rampung pada titik itu.

Dan sekarang, pastinya aku benar-benar harus berhamdalah kepada Allah SWT untuk segala kekuatan juga kelancaran dari-Nya selama aku menggarap Lovakarta #2.
Lalu, pastinya untuk semua pembacaku, terima kasih. Entah harus berapa kali aku ngucapin dua kata itu:') dan sepertinya mau berapa kali pun pasti nggak akan sebanding buat membalas kebaikan+keikhlasan+ketulusan kalian selama menyimak perjalanan Kaka&Nana. Ya ampun, entah deh kalian tuh pada mau bertahan sama tulisanku yang bikin pening pala ini dengan alasan apa, sampe nggak pernah absen kasih vote dan komen segala lagi, haduh ga ngerti lagi *pengen nangis tapi takut dibilang lebay*

Ya sudah abaikan ke-alay-an Ayi!!!!

Yang jelas, Kaka mungkin nggak akan sampai ke titik yang sekarang (ending kemareeen) seumpama kalian semua, sebut saja para Sekutu Semesta, tidak ada bersamanya dan selalu kasih dukungan ke dia agar tetap tegar dan tabah menghadapi kebatuan the judes Nana yang gagal mupon (nggak) kayak penulisnya.

Dan begitu pula Ayi sendiri, pasti Ayi udah nyerah di tengah jalan buat rampungin cerita yg amat sangat out of my limit ini dari dulu kalau saja baik para Readers Budiman engga nyatronin kolom komen bahkan DM wattpad dan Ig buat nagih update dengan alasan yang selalu sama, "KAK!!!! LOVAKARTA KAPAN UPDATE?!?! RINDU KAKA!!!" *Kali-kali kek rindu Ati gitu huhu*
Tapi astaga! Seriossss ini!! Tanpa support kalian, aku pasti nggak belum bisa ngebacuts thengkiyuuu begini sekarang:'))) Love you All(Termasuk Silent readers yg seengaknya nambah" jumlah view reads muehehe)

Oke. Cukup. Mending sekarang simak Q&A singkat ini. Dan setelah itu, jawab pertanyaan Ayi (tepat dibagian yang sehabis Q&A). Serius itu penting, terutama buat kalian-kalian yang masih nggak rela Lovakarta selesai.

💧Prandika Jawahari💧

“Saya suka Nana, karena dia adalah Nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Saya suka Nana, karena dia adalah Nana. Sudah. Itu saja, hehe...”

“Waktu 999 hati menyatakan ketertarikan, Nana malah mendeklarasikan penolakan. Memang sih, caranya menyakitkan. Tapi dari situ saya tahu, gadis langka yang tidak memandang seseorang dari fisik pula kelebihannya saja, ternyata benar-benar masih ada. Meski kadang melelahkan, saya menikmati ini. Sebab lewat penolakan Nana, saya bisa menjalani kodrat sebagai laki-laki. Mengejar. Membuktikan perasaan. Memperjuangkan. Dan bagaimana Nana bisa tidak disebut istimewa kalau nyatanya cuma dia saja yang selalu menilai saya dengan seada-adanya, pula jujur mengakui semua ketidaksempurnaan saya sebagai manusia, disaat setiap gadis diluar sana seolah-olah ‘mendewakan' saya dengan mata mereka yang nyatanya amat sangat terbatas?”

LovakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang