Bab 9

1.1K 116 10
                                    

HAI MAAF YA KALAU TELAT UPNYA...
MESKI YANG BACA SEPI, AKU TETAP UP TERUS KOK. KARENA AKU YAKIN SUATU SAAT AKAN BANYAK YANG BACA.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEKAK VOTE DAN KOMENNYA YA....



🌺🌺🌺

Kenzii menikmati aktifitas tidur bersama permaisurinya itu. Lebih tepatnya Kenzii tidak tidur, bahkan buat seorang Lord sepertinya tidak butuh tidur. Tapi dia suka lelah terkadang.

"Kenapa kamu gak tidur-tidur? Tidurlah, atau aku akan menghukum mu!" ujar Zilla.

"Aku hanya ingin memandangimu saja My Heart. Aku masih rindu dengan mu tapi kamu udah mau pergi lagi!" ujar Kenzii.

"Aku akan kembali dengan segera jika semuanya sudah selesai. Aku janji," ujar Zilla sambil mencium lembut bibir Kenzii.

"Baiklah sayang, aku pegang janjimu. Mmmuaaach," ujar Kenzii sambil mencium bibir Zilla dan menggigit bibir Zilla pelan.

"Aaaaggghhh, sakit bodoh. Jangan digigit..." ujar Zilla.

"Maaf sayang... Sayangku, aku haus sudah lama tidak..." ujar Kenzii dan tidak melanjutkan kata-katanya.

"Mnp... Aku juga haus, sudah lama tidak minum darahmu sejak kejadian itu." ujar Zilla.

"Baiklah aku akan memberikannya padamu." ujar Kenzii.

Kenzii menggigit leher Zilla dan menghisap darah Zilla, terasa sudah cukup Kenzii mengusap bekas gigitannya dan tidak ada bekas disana. Kenzii menggigit bibirnya sendiri dan mengumpulkan darahnya di mulutnya, terasa penuh dan cukup Kenzii memberikan darah itu sambil mencium Zilla. Zilla menerima darah Kenzii dengan baik.

"Aku bersyukur kamu mau menerima darahku sayang, dengan begini aku bisa merasakan bahaya yang menimpa dirimu dan tau dimana keberadaanmu." ujar Kenzii.

"Terimakasih My King. Aku mencintaimu," ujar Zilla.

Mereka pun langsung tertidur dengan pulasnya. Pagi menjelang meski matahari masih malu-malu dan rasanya ingin mengintip pasangan raja dan permaisuri ini,ech.

Zilla terbangun dari tidurnya dan masih mendapati rajanya tertidur dengan pulas. Timbul rasa jahil yang dulu hilang, Zilla memencet hidung Kenzii yang sedang tertidur hingga tidak bisa bernapas. Tidak sampai di situ saja, dia bahkan menggelitik ketiak Kenzii. Kenzii terbangun, wajah kesal itu muncul, namun hilang saat mendapati permaisurinya tersenyum manis.

"Selamat pagi My King, Maaf aku mengganggu mu sedang tidur." ujar Zilla sambil memamerkan gigi putihnya, untung gak ada cabenya nyempil.

"Selamat pagi juga My Heart, tidak apa-apa sayangku. Aku bahkan sangat merindukan saat-saat kamu menjahiliku. Sini cium dulu," ujar Kenzii.

"Mandi dulu baru cium, bau tau." ujar Zilla.

"Gak perduli, pokoknya cium sini!" ujar Kenzii, sambil mencium Zilla tepat dibibirnya yang sensual itu.

"Jaaaaaaaaaaa, My King. Aku bahkan belum gosok gigi!" ujar Zilla.

"Gak perduli, aku gak mempermasalahkannya sayang. Jangan menghindar, aku tidak ingin melewatkan saat masih bersamamu. Sebentar lagi kamu akan pergi berkelana mencari tau tentang klan Elf. Aku sedikit khawatir, ketika diluaran sana banyak laki-laki yang jauh lebih tampan dariku, kamu akan tergoda dan berpaling dariku." ujar Kenzii.

"Aku tidak seperti itu sayang, percayalah padaku. Hatiku hanya untukmu, aku menjaga hatiku selama ratusan tahun. Justru yang aku khawatirkan itu kau, kau tidak bisa menahan hasratmu dan berpaling dariku. Terlebih aku melihat Livian Liem adalah pria yang tampan juga, bahkan jauh lebih tampan dariku." ujar Zilla.

"Hatiku dan semuanya tetap milikmu sayang, aku bahkan ingin membunuhnya. Kita saling percaya, tolong jaga kepercayaanku padamu, aku akan menjaga kepercayaanmu juga!" ujar Kenzii.

"Setiap hubungan di dasari dengan kepercayaan. Ya sudah ayo sarapan dulu, setelah itu aku akan pergi bersama kak Dominic, Vallen, dan Aaric." ujar Zilla.

Kenzii tersenyum dan mengangguk, lalu mencium puncak kepala Zilla. Perlakuan Kenzii tidak pernah berubah, dia selalu memperlakukan miliknya dengan lembut. Rasa khawtir masih menghantuinya, karena dia tidak pergi bersama permaisurinya itu.

"My King, Berikan kalung Crystal itu padaku. Aku akan memakai kalung milikmu, dan kamu pakai kalung milikku." ujar Zilla.

"Baiklah, tapi untuk apa sayang?" ujar Kenzii.

"Kalung ku sudah menyatu dengan diriku dan energiku, jika aku dalam bahaya kalung itu akan memberi isyarat ditubuhmu. Sebaliknya jika kamu dalam bahaya kalungmu akan memberiku isyarat. Bukan hanya itu, dengan ini aku membawa hatimu kepadaku dan kamu membawa hatiku padamu." ujar Zilla menjelaskan.

"Baiklah jika seperti itu. Ini sayang, biar aku pakaikan." ujar Kenzii sambi memakaikan kalung itu, Zilla pun sama memakaikan kalung itu pada Kenzii. Mereka pun keluar dari kamar dan menghampiri para sahabat yang sudah menunggu.

"Maaf, kalian jadi lama menunggu!" ujar Kenzii.

"Tidak apa-apa, kami juga baru keluar kamar." ujar Albert.

"Zilla, kamu sudah siap? Kalau sudah kita sarapan dulu setelah itu kita langsung pergi." ujar Aaric.

"Aku sudah siap, kalian bagaimana? Apa rencana kalian setelah kami pergi?" ujar Zilla.

"kita bahas sambil sarapan, ayo kita sarapan dulu." ujar Ernest. Mereka pun bergegas untuk sarapan. Mereka pun selesai sarapan semua, Zilla, Dominic, Aaric, dan Vallen berpamitan pergi meninggalkan Harmonious.

"Aku pamit dulu, maafkan aku yang hanya sebentar bersama kalian karena beberapa hal yang begitu sangat penting!" ujar Zilla.

"Tidak apa-apa sayang, tapi berjanjilah padaku. Kalau kamu akan segera kembali!" ujar Kenzii.

"Iya My King. Aku akan segera kembali untukmu. Jaga dirimu baik-baik disini!" ujar Zilla.

"Aku akan menjaga diriku dengan baik sayang, kamu juga jaga dirimu. Aaric, Vallen, dan kak Dominic aku titipkan Zilla kepada kalian. Jika terjadi apa-apa dengannya aku tidak akan segan-segan dengan kalian!" ujar Kenzii tegas.

"Kami akan menjaga yang mulia raja Pheonix dengan segenap kemampuan kami." ujar mereka serentak.

"Kamu baik-baik disini ya sayang, aku akan merindukanmu." ujar Aaric kepada Lukoiyos.

"Kamu juga hati-hati, jaga kakak ipar dengan baik." ujar Lukoiyos kepada Aaric.

"Albert sayangku, kamu jaga diri baik-baik disini. Aku akan segera kembali bersama adik kita." ujar Dominic.

"Kamu yang seharusnya hati-hati sayang." ujar Alvert.

"Laura, Aphrodite, Angel, dan Purple kemarilah...." ujar Zilla memanggil ke empat roh suci miliknya itu.

TRIIIIIIIING

Merek pun muncul dan memberi hormat kepada Zilla.

"Hormat kami kepada yang mulia raja Pheonix. Kami siap menjalankan titah anda!" ujar Mereka serentak.

"Jalankan tugas kalian yang sudah aku jelaskan, ingat harus berhati-hati. Kalian tidak tau siapa lawan kalian, mereka adalah orang-orang yang licik!" ujar Zilla.

"Baik yang mulia, kami akan berhati-hati. Anda juga hafus hati-hati!" ujar Laura.

"Baiklah aku pergi dulu." ujar Zilla. Kenzii meraih Zilla kedekapannya kembali, Kenzii mencium kening Zilla. Zilla membalas pelukan dan ciuman Kenzii.

"Adikku, kamu hati-hati, jangan tinggalkan kakakmu lagi!" ujar Albert.

"Aku akan segera kembali dan kita akan berkumpul lagi kak!" ujar Zilla.

Akhirnya Zilla, Dominic, Aaric, dan Vallen meninggalkan Harmonious. Sementara Kenzii dan Albert menatap punggung Zilla dengan sedih. Baru satu hari mereka bersama tapi harus pergi lagi...





Bersambung......











[BL]-RETURN (Buku 2)Where stories live. Discover now