Bab 17

1K 98 8
                                    


"Be a strong wall in the hard times and be a smiling sun in the good times."

🍇🍇🍇🍇


Cassanova dan Leon kembali masuk kedalam kamar pribadi yang luas dan mewah itu, bahkan bisa mendaratkan pesawat di kamar itu. Cassanova berusaha keras ingin lari dari sana sebenarnya, tapi dia masih menunggu sang empunya dirinnya menarik Cassanova kembali.

"Kenapa kau dari tadi diam saja? Apa yang kau pikirkan?" ujar Leon membuyarkan kesunyian itu.

"Aku hanya ingin kembali kedesa melihat keluargaku sebentar," balas Cassanova. Dia tidak tau harus beralasan apa lagi, jika dirinya Zilla yang asli pasti banyak alasan untuk lari. Cassanova berusaha meyakinkan Leon agar dia bisa lepas dan lari sejauh mungkin.

"Baiklah kalau begitu, kau boleh pergi tapi dengan syarat penawalku harus menemanimu," ujar Leon lagi.

"Baiklah, terimakasih sudah mengijinkanku," balas Cassanova senang. Dalam hati dia bisa merencanakan kepergiannya.

Leon memeluk dan mengecup kening Cassanova, sebenarnya dia ingin muntah dengan perlakuan Leon. Tubuhnya sangat najis saat di sentuh Leon.

"Tuan Zilla maafkan aku, tubuhku disentuh oleh tangan kotor milik Leon yang penuh dengan kemesuman," gumam Cassanova dalam hati.

Leon sudah meninggalkan kamar Cassanova agar dia bisa beristirhat dan bisa langsung melakukan perjalanan kedesanya. Cassanova melakukan kontak dengan Zilla, tapi tidak ada jawaban.

"Kemana kau tuan? Kenapa tidak ada kabar?" gumam Cassanova, dia gelisah dan khawatir.

Cassanova akhirnya menyerah dan dia merasakan kantuk yang teramat sangat, Cassanova akhirnya tertidur. Pagi kini telah tiba meski sang surya masih malu-malu menunjukan sinarnya. Cassanova terbangun dia melihat sesosok bayangan yang familiar,  dia mengerjapkan matanya beberapa kali dan pada akhirnya penglihatannya mulai terang dan jelas.

"Tuan anda? Kenapa anda kemari?" ujar Cassanova, suaranya sedikit pelan dan dia menghampiri.

"Aku merasa khawatir denganmu, aku mendengarmu memanggilku, ada apa? Katakan sekarang!" ujar Zilla.

"Hari ini aku akan pergi keluar dan meninggalkan istana ini, dengan alasan akan pergi kedesa bertemu keluarga, tapi aku punya rencana...." balas Cassanova lagi, dia tidak melanjutkan kata-katanya lalu berbibisik kepada Zilla.

Zilla mengangguk tanda mengerti dan dia pun pergi meninggalkan istana itu dan menunggu di hutan yang di bicarakan tadi. Terdengar suara deritan pintu dan muncullah Leon sambil tersenyum manis kearah Cassanova, Leon menghampiri Cassanova dan segera Cassanova mundur beberapa langkah, karena merasa takut kalau dia akan memeluk tubuhnya.

"Selamat pagi, kenapa kau menghidariku? Aaah aku sedih sekali, kau bahkan tidak ingin memelukku?" ujar Leon sambil memasang wajah sok imutnya itu.

"Selamat pagi, maaf saya belum mandi tuan jadi saya masih bau iler, makanya saya mundur beberapa langkah," balas Cassanova sekenanya.

"Kau lucu sekali, aku semakin gemes kepadamu, ya sudah kau mandilah setelah itu kau makan, agar kau ada tenaga saat perjalanan nanti," ujar Leon,  Cassanova pun segera melakukan kegiatan mandinya, sementara Leon pergi meninggalkan kamar itu.

Cassanova selesai dengan aktifitas mandi dan sarapannya, dia dan kedua pengawal milik Leon pergi meninggalkan istana, tepat pada saat Cassanova pergi Livian Liem mengikuti Cassanova dan kedua pengawal peringkat terendah itu. Mereka terus menyusuri hutan yang sangat lebat, lembab dan berkabut, meski kabut tidak terlalu tebal tapi dengan suasana hutan yang seperti itu tetap saja menyeramkan. Cassanova dari tadi hanya diam, pada saat ingin bersuara tiba-tiba terdengar suara mendarat dengan keras dan kasar di belakang mereka.

[BL]-RETURN (Buku 2)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin