Bab 10

1.1K 121 32
                                    

BUDAYAKAN TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN KOMENNYA YA... AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT....

HAPPY READING GUYS....


🦌🦌🦌🦌

Zilla, Dominic, Aaric, dan Vallen pergi meninggalkan asrama menuju ke arah bagian barat. Selama perjalanan mereka bercerita dan mengobrol panjang lebar. Zilla menceritakan selama dirinya tersegel di istana Pheonix, sementara Vallen, Dominic, dan Aaric menceritakan Kenzii dan Albert yang kehilangan Zilla.

"Jadi, selama kau tersegel di istana Pheonix apa yang kamu lakukan sebelum keluar kembali?" ujar Dominic.

"Aku hanya berlatih kak, menambah kekuatan ku agar jauh lebih baik," ujar Zilla.

"Zilla, andaikan kita berhasil mengungkap fakta Harmonious. Kamu tidak akan mengorbankan dirimu lagi kan? Kami tidak ingin kau melakukan itu lagi." ujar Aaric.

"Aku tidak akan melakukannya lagi, karena itu memang hanya terjadi sekali. Dan tidak akan lagi terulang. Aku yang lemah di masa lalu, tidak akan lemah lagi dimasa sekarang!" ujar Zilla.

"Zilla, saat kau tidak ada, Kenzii seperti orang gila. Setiap hari dia selalu memakai bajumu, parfummu, bahkan semua tentang mu. Bahkan dia merenungi dosanya di bawah pohon itu," ujar Vallen.

"Aku dapat melihatnya, hatiku sakit saat dia seperti itu. Aku tidak akan pergi meninggalkannya lagi, dan kalian juga. Mulai dari sekarang aku akan tetap bersama-sama kalian." ujar Zilla.

"Albert juga sama, bahkan bisa dikatakan mereka orang yang paling kehilangan. Awalnya Albert marah dan kesal kepada Kenzii, tapi sejak saat itu mereka jadi akur dan saling menyemangati. Yang satu adik kandungnya, yang satu adik iparnya." ujar Dominic.

"Aku senang mereka terlihat kompak malahan," ujar Zilla sambil tersenyum.

Mereka terus berjalan menuju arah barat daya. Namun disaat perjalanan mereka ada saja gangguan yang mereka hadapi. Saat mereka memasuki hutan perbatasan, hutan itu terlihat porak poranda.

"Toloooong, tolong...." terdengar suara meminta tolong. Zilla, Dominic, Aaric, dan Vallen mencari sumber suara itu. Zilla menajamkan pendengarannya, kemampuan Zilla yang bisa melihat tajam bahkan semut halus pun bisa jelas dia lihat, berhasil menemukan sumber suara itu

"Disana, ayooo..." ujar Zilla. Zilla berjalan mendahului mereka, hutan yang sudah hancur dan porak poranda itu entah apa sebabnya.

"Tolong tuan saya... Uhuk uhuk." ujar Laki-laki itu yang berbadan setengah rusa.

"Siapa kau, dan apa yang terjadi?" ujar Dominic.

"Sayaaa Yan Wushi, Saya penjaga hutan ini. Beberapa kelompok dari klan demon menyerang hutan kami, kami tidak sanggup melawannya dan beberapa dari kami terluka parah. Tolong... Uhuk uhuk," ujar Yan Wushi.

"Kalian minggirlah, aku akan membantunya..." ujar Zilla.

Yan Wushi melihat Zilla, menikmati wajah tampan Zilla dan mengagumi kecantikannya. Zilla mengulurkan tangannya, garis-garis emas muncul di tengannya merambat dengan indahnya, kulitnya yang seputih salju menambah keindahan itu.

SRUUUIIIIIIIINGGG

Dengan sekejap luka di sekujur tubuh Yan Wushi hilang dan dia kembali sehat dan bugar. Zilla kembali mundur beberapa langkah, melihat sekeliling dengan nanar. Sedih dan sakit saat melihat beberapa rusa bergelimpungan.

Dia melihat rusa yang begitu besar dan mungkin sudah tua, seperti mengingat sesuatu. Zilla mendekat dan ternyata itu adalah rusa yang dia selamatkan saat melahirkan anaknya 700 tahun yang lalu. Zilla berdiri garis-garis emas pun merambat kewajahnya, matanya berubah menjadi kabut keemasan. Zilla menghentakan kaki kanannya.

[BL]-RETURN (Buku 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang