Bab 24

1K 90 13
                                    

Hai gak terasa udah mau tamat aja ini cerita... Maaf kalau ada salah-salah kata... Terimakasih buat para Readers aku yabg setia...

Jangan lupa Vote dan komennya ya.....




🌺🌺🌺🌺






Burung merpati itu terbang jauh melintasi samudra, melewati gurun, dan menjulang tinggi kelangit. Merpati putih itu terus terbang dan akhirnya sampai di Harmonious Academy. Burung itu hinggap di jendela, kebetulan Zilla sedang duduk di nakas dan bercermin sambil menyikat rambutnya. Zilla melihat burung itu dan menghampirinya. Zilla menyentuh burung itu dan mengambil sesuatu yang tergantung di leher merpati itu. Zilla mengelus burung merpati itu, lalu melepaskannya. Zilla membuka gulungan kecil dari Irlac yang di bawa merpati itu, ia membaca dengan teliti.

"Zilla, jika kau melihat burung kakek. Eh, maksudku burung merpati, dia telah membawa pesan dariku. Kakek senang kau masih hidup nak, aku ingin bertemu denganmu dan bermain burung dengan kakek. Eh maaf, maksudku ingin bercerita denganmu. Aku hanya ingin bertemu denganmu dan Kenzii saja. Aku berada di sebuah pulau tak berpenghuni di ujung timur Harmonious."

Begitulah isi pesannya. Zilla menggelengkan kepalanya tatkala membaca kakek mertuanya yang masih saja gesrek.

"Orang tua gak tau diri, ada-ada saja. Tapi pulau itu kan sangat jauh dan sangat berbahaya? Kenapa kakek ada disana? Baiklah aku akan mengatakan kepada Kenzii." gumam Zilla.

Kenzii masuk kedalam kamar dan memeluk Zilla, mencium kening Zilla. Kenzii selalu melakukan hal itu tanpa rasa bosan sedikitpun. Dia melihat Zilla tengah memegang sesuatu.

"Apa itu sayang?" ujar Kenzii.

"Lord, ini surat dari kakek Irlac. Ikutlah bersamaku, dia ingin kita menemuinya."  balas Zilla.

"Benarkah? Baiklah ayo kita pergi," ujar Kenzii lagi.

Zilla mengangguk, dia membuat portal yang mampu mengantarkan mereka berdua ke pulau dimana Irlac berada. Portal itu berpendar terang, mereka masuk kedalam portal itu, tidak butuh waktu lama mereka pun sampai di pulau tersebut. Mereka mencari Irlac, tiba-tiba bahu Kenzii di tepuk oleh seseorang. Kenzii menoleh dan melihat Irlac Jiang tersenyum kepadanya.

"Kakek..." suara Kenzii membuat Zilla menoleh dan menghampiri.

"Apa kabar cucuku? Kau berubah sangat tampan sekarang. Mana istrimu? Aku mengirimi surat kepadanya malah dia tidak ikut," ujar Irlac sambil mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil.

"Ciiiiiih, aku disini. Heh jangan bertingkah seperti anak kecil. Kau sudah tua, tidak pantas!" balas Zilla sambil mendecih. Mendengar kata-kata itu membuat Irlac kesal, sementara Kenzii hanya tertawa.

"Anak ini, tetap saja masih tidak sopan. Tapi kau makin cantik sekarang, persis seperti ibumu. Ketampanan ayahmu juga jelas terlihat, senang bisa melihatmu kembali cucu menantu," ujar Irlac. Zilla membungkuk memberi hormat.

"Aku baik kek, kenapa kau menyuruh kami kesini?" ujar Zilla lagi.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya merindukan kalian," balas Irlac sambil tertawa.

"........." Kenzii dan Zilla hanya diam tanpa Ekspresi.

"Kenapa kalian melihatku seperti itu? Nanti naksir loh." ujar Irlac masih bercanda.

"Heh kau? Kalau tidak ada apa-apa ya sudah, kami kembali saja. Harmonious sedang dalam bahaya. Haih, buang-buang waktu saja," balas Kenzii sangat kesal. Zilla nampak menenangkan Kenzii.

[BL]-RETURN (Buku 2)Where stories live. Discover now