"Turun disini aja."
"Gak sampe rumah?"
"Gak usah." ucapku ketus, langsung memberikan helm kepada Taehyung dan merapihkan anak rambutku yang berantakan kemana-mana. Matanya memicing kala aku meminta turun di depan gerbang kompleks, paling-paling curiga kenapa aku minta diturunin disini.
"Kamu masih marah?"
"Sedikit," jawabku pelan lalu tanganku melambai ke arahnya, mengisyaratkan untuk berpamitan, atau udah-pulang-sana-kamu. "Makasih ya, hati-hati di jalan."
"Terus kenapa minta turunin disini?"
Tuhkan. Minta penjelasan. Oh iya, pasti. Siapa sih yang enggak curiga kalau pacar ngakunya sedikit marah tapi lagak marahnya kebangetan? Oke, aku tarik nafas dulu, "Aku ada janji sama temen disini."
"Jangan bohong."
"Gak bohong, ya ampun."
"Terus di mana temen kamunya?"
"Belum aku whatsapp," aku mendesah dan bibir mencebik, ah, makin bete jadinya kan tuh. "Udah pulang aja, gak papa."
"Yaudah telpon aja sekarang," Taehyung malah bilang begitu dan aku sakit kepala sekarang. Gimana caranya telpon seorang Kak Hoseok, seorang cowok, di depan Taehyung yang punya hormon cemburu yang meledak-ledak? Posesif? Iya, sedikit. Makanya gak jarang juga kalau kami sering berantem. Emang sih Taehyung itu idaman satu sekolah, aku saja gak percaya kalau dia bisa nyantol sama aku. Konon juga, orang tampan punya kekurangan juga. Ya begini, sifatnya sering bikin stres.
"Yaudah iya, kamu balik aja sana, nanti nyampe rumahnya kemaleman," dan untuk menghindari masalah, aku sebisa mungkin kasih berbagai alasan-alasan-alasan ke Taehyung.
"Aku tungguin." Kalau akhirnya kayak begini, mendingan aku naik angkot pulangnya. Ah, Gusti.
ME
Kak Hoseok
KAK HOSEOK
Dikit lagi sampe nih
ME
Dimananya?
KAK HOSEOK
Lima menit
Kamu dimana?
ME
Di gerbang kompleks
KAK HOSEOK
Oh iya tuh keliatan
dari siniME
DEMI
KAK
PLIS
JANGAN SAPA AKU
KAK HOSEOK
Hah
ME
Ka tau gak itu ada
orang yang di motorKAK HOSEOK
Iya?
Kenapa
ME
Pacar aku kak
Orangnya posesif
YOU ARE READING
[SUDAH TERBIT] sore, hoseok !
Fanfiction°•°•°•° COMPLETED !!! °•°•°•° terlalu letih tuk berpijak, ada dirimu yang menunggu bersama sang surya yang setengah mengantuk dan tak pernah bosan mengingatkan, "jangan lupa untuk kembali kepadaku sebelum senja merampas sore kita, ya?" +warning for...