[26] berani buka part yang ini?

1K 316 198
                                    

JANGAN LUPA STREAMING PERSONA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! KALO GA STREAMING GABOLE BACA!!!!!!!!;!!;!!;;;!!

--

"KAMU ITU KOK BISA LUPA HARI INI ADA KELAS SIH?"

Yaelah ... amPUN MAMA!!!!!!!!!!

"Ma, Ma, isiin tempat minum aku tolong plis, plis, plis." Tangan aku sibuk mengikat tali sepatu terburu-buru, setelah itu mengeluarkan benda pipih dari kantung jeans dan membuka aplikasi ojek online. Untung saja lokasi sudah di favorit kan jadi aku gak perlu terbirit-birit, ekstrak gemetar, ekstrak tangan keringat dingin untuk mengetik lokasi universitas.

Mama datang di belakangku untuk memasukkan satu botol minum dan kotak makan yang tidak aku duga-duga bakal dibawain. "Udah dapet drivernya?" Tanyanya.

"Belum."

Aku gak tahu Mama kerasukan apa tapi dia tiba-tiba buka pintu utama dan keluar rumah. Ditelan rasa penasaran, aku membuntuti Mama yang celingukan lihat tetangga sebelah dan dalam hitungan tiga ... dua ... satu, tetangga kesayangan Mama keluar, aku langsung buang muka kalau kalian mau tahu. Fokusin diri saja dengan layar ponsel yang aplikasinya masih mencari tanda-tanda driver. Lidahku mendecak panas. Kenapa sih lama banget, gak ada yang mau terima order-an aku apa? Aku bayar pake duit juga.

"Kamu bareng Hoseok aja, mau?"

"OGAH!"

Sekarang siapa yang curiga? MAMA! AH! Kenapa batin banget sih bawaannya kalau sudah sebut nama orang itu. Semuanya salah orang itu!

"Kamu telat lho ini? Gak usah sampe kampus banget, minta aja sampai perapatan sana terus kamu naik angkot kesananya, deket kan?"

Kalau aku menyahut mendingan telat daripada sama si Dia!  nanti yang ada Mama makin penasaran ada masalah apa antara aku sama anaknya tetangga sebelah. Aku menggeleng pelan, "Gak usah Ma, bener deh." ucapku, meredamkan emosi sejenak.

"Pagi, Tante."

"Pagi, Hoseok. Kamu baru berangkat?"

"Iya nih, Tan."

Fokus, fokus, fokus, gak perlu nengok ke pekarangan rumah sebelah. Lihat saja ke ponsel yang (masih) loading cari driver. Pengen banget aku banting benda ciptaan manusia ini, tanganku gatal.

"Lagi ngapain sih Tan?" Suaranya muncul lagi.

"Ini," aku rasain Mama menunjuk aku yang lagi mainin ponsel tapi kuping terbuka lebar-lebar untuk mendengarkan konversasi. "Masa lupa ada kelas? Sekarang dia lagi susah cari driver onlinenya." jawab Mama, "Kamu lagi telat gak ya, Seok?"

"Enggak Tan."

"Mau anterin ini bocah gak? Tante udah bilangin dari tadi—"

"MAMA!" kan sekarang aku teriak! Ih!

"Apa sih?"

"Gak usah, aku bilang!"

Suara orang nyebelin itu terdengar lagi diantara debat-debatan kecil aku sama Mama, "Kalo mau bareng ... ayo dianterin."

Mama makin setuju. "Tuh! Ayo! Daripada kamu telat!"

Dih, sebel banget. Dia itu ada gangguan apa, ya? Kemarin bisa-bisanya marah-marah tanpa alasan, jelas-jelas pula kemarin kita resmi untuk membuat satu garis merah panjang dan besar di antara kita berdua. Sudah kayak gitu, dia berani buat sindiran balik ke aku? Apa katanya? apa penting kasih tau sesuatu yang bikin hati gaenak? Dih? Sekarang dia mau boncengin aku sampai perapatan? Hah? Dasar ngeselin. Sebel banget. Cari muka banget di depan Mama.

"Gak usah Mama, aku nunggu drivernya aja, ih."

"Kamu udah telat, dek, cuma sebentar doang barengannya, kenapa sih?"

Terus sekarang hape aku yang kesambet masa, sudah berganti layar menjadi tampilan yang ada drivernya mau on the way kesini, aku menyengir girang. "NIH! Ada kan driver yang mau ambil!" sahutku sambil menunjukkan layar ponsel aku ke Mama. Kicep sudah Mama, memang mantul, mantap betul.

"Beneran?"

"Iya."

"Berapa menit lagi?"

"Lima, Ma, udah deh Mama masak dulu deh. Aku nunggu disini aja."

"Gak mau bareng Hoseok aja?"

Gara-gara Mama kali ya, orang disana masih nungguin. Belum berangkat, tapi tadi aku gak sengaja melihat dia ke dalam sebentar,  gak tahu mau apa, aku mah gak peduli banget.

"Gak usah."

"Yaudah bilang ya. Mama ke dalem nih."

Baru mau teriak gak mau, Mama sudah hilang dari pandangan. Sekarang aku mau gak mau main tahan-tahanan emosi supaya gak tumpah. Si orang ini kembali lagi ke pekarangan bawa satu helm ekstra dan aku mendengus judes, "Gak jadi bareng, udah ada driver yang mau ambil," ujarku agak keras supaya dianya kedengeran.

"Oh gitu? Bagus deh."

"Iya, balikin aja helmnya sana."

"Oh ngiranya buat kamu ini helm? Sok tau amat."

HHHHHHHHHHH NGESELIN

Aku melipat tangan didepan dada, pasang wajah songong ke arahnya, "Oooh, iya, iya, palingan juga buat pacarnya, ya? Kak Lara itu? Iya, iya, buat dia kan helmnya? Kok aku bisa lupa."

"Lara bukan pacar aku."

"Kak Jimin juga bukan pacar aku tuh."

"Aku gak pernah bilang dia pacar kamu?"

"Kalau aku gak pernah marah sama kamu yang deket-deket Kak Lara? Tapi kamunya marah sama aku yang foto sama Kak Jimin, gimana?"

"Aku gak—"

Kepalang kesal aku memotong ucapannya. "Cemburu? Kalo enggak marah, berarti cemburu? Iya, Kak Hoseok, iya?"

Asal mulanya orang ini, yang gak sengaja aku sebut namanya di labrakkan terakhir aku, sudah naik ke motornya siap menyalakan mesin motor dan pergi kalau perlu. Dia bisa saja potong konversasi aku dan pergi. Bisa banget, tapi dia menoleh dengan pandangan serius yang jarang aku lihat. Lebih suram daripada dia lihatin aku judes seperti kemarin-kemarin, tapi bodo amat. Sindiran di sosial media gak bakal selesain semuanya, lagipula aku dan dia sama-sama tahu meskipun post an kami sudah di hapus dalam hitungan menit setelah di upload.

"Kamu mau tau gak, apa yang gak penting kayak yang kamu tanyain kemaren sore di instagram? Ini. Semua ini. Gak penting. Buat apa kamu cemburu? Kamu pacar aku juga bukan? Emangnya kamu berhak? Enggak kan? Ini yang gak penting, Kak."

Dia gak merespon balik sebelum memakaikan helmnya ke kepalanya, "Kamu baca lagi ya caption instagram aku kemaren, kurang jelas? Gak ada screenshoot-nya? Nih aku ulang, 'penting gak ya, kasih tau sesuatu yang bikin hati gaenak?' Sekarang pikir ulang aja. This isn't about you only." Setelah itu menyalakan mesin motornya, baru saja maju sedikit, dia berhenti lagi cuma buat bilang ke aku.

"Oh ya, makasih ya buat 'bangsat'nya kemaren sore. Have a nice day, Cantik."

--

JANGAN LUPA STREAMING PERSONA HABIS INI NISCAYA NANTI AKU UPDATE HAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHHAHAHA

[SUDAH TERBIT] sore, hoseok !Where stories live. Discover now