[66] apaan sih

754 158 148
                                    

Episode kali ini hanya menceritakan sedikit dari kerandoman obrolan kami (aku dan kak Hoseok) di tengah-tengah situasi movie night kami, mungkin juga menjawab kegelisahan kalian soal aku nginep-nginepan di rumah kak Hoseok. Sebagaimana kak Yoongi bersabda, "Mana ada orang pacaran nginep dianggap kegiatan positif. Lu pada kalo pak RT tahu bisa diarak-arak keliling komplek. Nanti dikawinin di lapangan sono."

Kak Hoseok, seperti biasa, menyeleweng, menganggap ide di arak-arak keliling komplek bertujuan untuk dinikahin adalah ide yang super cemerlang, "Bang, bocorin aja ke pak RT, plis, biar cepet nikah."

Di tempeleng sih, abis itu.

Jadi, untuk memperjelas situasi agar tidak menyeleweng seperti yang ada di isi kepala kak Hoseok, tetap ada nginep (walaupun pulang adalah opsi utama tapi biasanya kalau abis nonton film itu bawaannya ngantuk alias aku suka ketiduran), hanya saja kak Hoseok harus jadi orang yang tetap sadar untuk pindah kamar ke sebelah (kamar kak Yoongi).

Ya, aku ... aku gak naif-naif amat sih (cie, apa sudah memenuhi kriteria kalian sebagai karakter Aku), kalau jarum jam sudah berdenting di angka 12 hingga selebihnya, jiwa-jiwa menggila-gak tahu diri-serampangan-tak terkontrol, suka ada. Tidak ditujukan secara langsung, tapi terindikasi. Yaelah, kita ini sama-sama dewasa, oke, aku agak akui kita emang sedikit rada miring juga, susah kalau sudah berduaan, malam-malam, senyap, sama dingin. Ribet, ribet. Harus diambil ultimatum dari kak Yoongi.

Tapi tenang! Sudah bukan sekali atau dua kali, atau amatiran, namanya soal nginep di rumah kak Hoseok! Sebab ini sudah berkali-kalinya menginap dengan lisensi orang tua dan abang, dan kak Hoseok selalu pindah ke kamar kak Yoongi kalau kita sudah sama-sama setuju untuk mengakhiri hari dengan tidur. Sekarang belum sih, masih sepenuhnya sadar, baru kelar nonton anime. Ngobrol. Tapi bukan ngomongin makna animenya.

Kan, random.

"Resolusi aku apaan ya," Padahal bukan tahun baru juga, sudah lewat kan, kak Hoseok nanya sih, ya aku jawab. "Punya pekerjaan stabil, udah, paling ya, jajanin mama aja sih? Aku mau beliin dia tas, apa ke salon ya?"

"Ayo, setengah-setengah sama aku, dong, bayarnya."

"Hah? Biar apa?"

"Melaksanakan niat terselubung."

"Apa nih, kemaren-kemaren mau ngajak Raihan jalan, sekarang tergetin mama," aku mengendus-ngendus kak Hoseok seraya mencium bau-bau mencurigakan, meski ketebak sih, maksudnya apa. "Yaudah gak papa, nanti aku bilangin ya," ya enggak lah, masa iya setengah-setengah bayarnya sama kak Hoseok, "Sekarang kamu!"

Kak Hoseok mikir, tapi gak lama, "Kalau resolusi kamu kayak gitu, berarti kalau aku resolusinya mau makan nasi uduk besok."

"Yaudah nanti pagi jalan."

"Sama kamu?"

"Akunya ngikut?"

Dia ngangguk polos, "Iya."

"Yaudah," oh iya, btw, aku tiba-tiba kepingin nanya sesuatu sama kak Hoseok, "Kalo aku susah bangun besok---"

Kak Hoseok mengintrupsi cepat, "Yah, yah, gak suka nih ngomong yang kayak ginian, kamu jangan ngada-ngada deh."

Aku mendecak, "Ih, diem dulu, kalo besok aku mager, kamu tahu kan menu nasduk aku?"

"Oh," terus dia ngusap-ngusap dadanya, kayak kelegaan, mikir apa lagi nih orang, "Kirain mau ngomong besok gak punya umur---naudzubillah ya Allah, iya tahu-tahu, nasi uduk pake tahu semur, kuah dikit, gak pake sambel, kan?"

"Mantul."

"Nah, kalo aku mager---"

"Lah! Gak bisa! Kamu kan yang pengen!" bantahku mentah-mentah, ya masa aku yang jalan? Tonjok nih.

"Masa kamu bisa mager, aku enggak?"

"Kan resolusi kamu!"

"Resolusi aku mah makan doang, belinya belom termasuk," suka bercanda banget nih orang, "Yaudah sih, nanya doang, nasduk aku yang kayak gimana?"

Aku berdecak, tapi tetap jawab, biar cepet, "Bawangnya banyak, semurnya variasi kamu mah, tapi pake bakwan goreng."

"Ih baper," mulai deh acara senyum-senyum sendiri, sekarang jarinya menarik kaos aku, "Peluk."

Aku berjengit, "Ih, Kak Hoseok, bukan muhrim."

"Yaelah," langsung ciut, "Yaudah, cium," tapi nyalinya tetap gede. Bingung gak sih lo.

"Gak ada akhlak lu, Kak," ujarku sesudah tendang kakinya, dilanjuti dengan menguap alami tidak fiksi, lalu tangan ini mendorong bahu Kak Hoseok, "Aku ngantuk, dah, see you tomorrow, Sayang."

Kak Hoseok pantang menyerah buat deketin aku, "Manggilnya sayang-sayang mau ada sesuatu gak sih?"

"Bener banget, mau ada sesuatu, bentar lagi setan lewat, kamu nanti kesurupan setan ngalus," aku mengangguk-angguk, Kak Hoseok menciut beneran, sudah nyerah dengan berbagai penolakkan dariku. Hehe.

Namun bukan berarti semua berakhir dalam satu kedipan mata, kesayangan masih menyempatkan diri untuk beri cup di ubun-ubun kepala saat tubuhnya setengah terangkat (rada jongkok) lalu diusap, "Bobo ya, besok bangun ya, sunmori sama aku beli nasi uduk."

Kerjaan aku cuma mengangguk-angguk lucu, "Hmm."

Lagi baik, apa memang kebiasaan saja kayak gini, Kak Hoseok yang rapihin semuanya, dari laptop terus kabel chargeran dia gulung, dirapihin ke meja belajarnya lagi. Aku sudah merangkak di ranjangnya kemudian berlanjut tiduran sambil memeluk guling yang sengaja dan selalu dibawa dari rumah. Job desk Kak Hoseok yang terakhir sebenarnya matiin lampu buat aku, tapi dia berdiri stagnan di ambang pintu kamarnya sendiri, jelas mengundang aku untuk menahan pandangan kepadanya.

Penasaran dong, masa enggak, "Kenapa?"

Dia bertanya kembali, "Udah malem ya?"

Aku terkekeh, "Mau confession?" aku ketawa lagi, suka gini, efek malam yang selalu mengorek sesuatu.

"Kamu kepikiran mau putus enggak?"

Random, ceklis, berat, ceklis ceklis ceklis.

"Enggak sih," aku mengaku, jujur banget, "Kita baik-baik aja kan? Atau kamu mau bilang sesuatu sama aku?"

"Ada," katanya, KATANYA, tarik nafas dalaaaammmm dalaaaammmmmm, aku baru mau kedip buat memfokuskan pandanganku ke air mukanya, tapi seketika suara khas saklar lampu berbunyi dan menggelaplah satu ruangan, buram lah aku, "Jari manisnya jangan buat siapa-siapa, ya."

Terus, udah, udah aja tuh orang ngilang kayak si Ying temennya Boboiboy.

---
***gunakan black mode untuk efek yang lebih baik thdp ying

---***gunakan black mode untuk efek yang lebih baik thdp ying

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ying boboboboi

Sunmori: Sunday Morning Ride

[SUDAH TERBIT] sore, hoseok !Where stories live. Discover now