2.7 Pagi, Hari, dan Hati

103K 13.9K 3.1K
                                    

-when the night is away, I steal you from the milky way

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-when the night is away, I steal you from the milky way.- Tenny Charkava Febrian.

Sirine ambulan berbunyi di posko KKN kelompok 14 tepat jam tiga dini hari. Pelakunya sudah jangan ditanya lagi, pasti Tenny Charkava Febrian. Berbekal speaker wireless milik Doyoung dan ponselnya yang menyetel sirine ambulan dari Youtube, anak-anak langsung bergerak tak nyaman dalam tidur, kuping mereka berdenging, apalagi saat Ten dengan sangat kurang ajar menempelkan speaker pada telinga Joy dan Nata yang masih tidur.

"Bangsat, anjing, babi!" umpat Joy dengan mulutnya yang terlatih untuk berkata kasar.

Bukannya mikir, Ten malah ketawa. Otaknya bener-bener nyicil kayanya dia.

Sebagian anggota berkumpul di ruang tengah dengan wajah bantal. Mereka sengaja dibangunkan untuk diskusi rutin. Biasanya diskusi dilakukan sehabis Ashar atau Maghrib, tapi Ten mengusulkan diskusi diadakan waktu Tahajjud. Dan yang menyebalkannya lagi Doyoung setuju dengan usulan Ten, katanya biar pada Sholat Tahajjud.

"Kebo bangun!" teriak Ten menarik Joy dan Nata yang berpelukan kembali ke alam mimpi.

Keduanya masih mempertahankan posisi masing-masing, tak ingin bergerak sedikit pun dari kasur.

"Tahajjud woy!" teriak Ten di telinga keduanya yang langsung mendapat bogeman dari Joy.

Anggota yang lain langsung tertawa melihat adegan tersebut. Ya, walaupun Ten laki-laki kalau disandingkan dengan Joy pasti kalah telak. Tubuh Joy lebih berisi dan tenaganya lebih kuat, Ten yang badannya cuma kulit sama kentut doang pasti kebanting.

"Kurcaci bangunin bison, ya kalah lah" gurau Johnny duduk di samping Doyoung sembari menyeruput kopi yang baru dia buat.

"Kurcaci ceunah" Kun tertawa membuat matanya melek seketika.

"Inget ya, manusia itu harus beradil dan beradab bukan biadab" balas Ten tak terima mendapat olok-olok dari temannya.

"Lu tuh biadab!" sanggah Joy memukul kepala Ten dengan keras, lalu berdiri untuk pergi ke kamar mandi.

Meninggalkan Ten yang meringis kesakitan.

"Sialan emang Ginanjar Safagaluh!" gerutu Ten menyebut nama ayah Joy yang dia ketahui dari biodata anggota KKN. Kini dia beralih pada satu-satunya gadis yang masih tiduran.

"Nat, bangun sayang. Ayo sini aa gendong" katanya menepuk-nepuk pundak Nata yang masih memeluk boneka sapi milik Sana.

Si cantik bergeming.

"Bangun elah, diskusinya mau dimulai" Ten pun menarik Nata, membuat gadis itu duduk dengan mata yang sulit dibuka.

Tak lama tubuh Nata ambruk lagi ke kasur, tak kuat menahan beban tubuhnya sendiri untuk terjaga.

KKNWhere stories live. Discover now