Lampiran (Pamit)

82.3K 8.4K 5.1K
                                    

Aku harap kalian baca Note di akhir cerita sampai habis ya:)

Aku harap kalian baca Note di akhir cerita sampai habis ya:)

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

alur hidup sebenarnya sudah jelas. Tapi terkadang manusia malah sibuk menebak dan menerka apa yang akan terjadi selanjutnya tanpa memperbaiki dirinya.- Muhammad Taehyung Shadiqa.


"Thanks,"

"Yo"

"Mau mampir?"

"Mungkin lain kali," balas Taeyong tersenyum.

"Ya udah, hati-hati" balas Yuta sembari melambaikan tangan.

Taeyong mengangguk lalu menekan klakson sebagai salam perpisahan. Kedua Shadiqa itu mengangkat tangan, mengucapkan selamat tinggal sebelum Ertiga krem itu belok kiri.

Seakan janjian, keduanya menghela napas bersamaan. Ya, tadi Taeyong mengantar mereka kembali ke rumah setelah kepulangan mereka dari KKN. Katanya sekalian jalan, jadi dia rela menampung dua manusia Shadiqa itu.

"Sini gue bawa?" tawar Yuta saat melihat Nata menggemblok tasnya.

Nata menggeleng, "gak usah, enteng kok" katanya lalu menggeret koper ke depan rumahnya yang tepat berada di seberang rumah Yuta.

Mata lelaki itu terus mengikuti pergerakan Nata yang sibuk membuka kunci gerbang rumah. Kayanya sudah lama tak ada orang, pelataran rumahnya sangat kotor, ada pula tapak ban mobil yang sepertinya sudah keluar dari beberapa hari yang lalu.

"Gue masuk duluan" pamit Nata sembari membawa barang bawaannya ke depan pintu rumah.

Yuta mengangguk. Senyumnya sedikit tertinggal di bibir. Sebuah bukti bahwa dia senang melihat Nata kerepotan mencari kunci pintu depan yang tergabung dengan beberapa kunci lainnya. Dirasa Nata sudah menemukan kunci rumahnya, Yuta pun masuk ke dalam rumah.

Nata membuka kunci, mendorong pintu kayu jati itu ke dalam, senyumnya mengembang saat menghirup kembali wangi lavender dari semprotan pengharum ruangan.

Ah, rind...

Trakkkkkk

"WELCOME HOME!" teriak seseorang dari belakang pintu sambil memecahkan sebuah telur di atas kepala Nata.

Tentu saja Nata terkejut, dia tidak tahu kalau di rumahnya ternyata ada hantu, dan hantunya adalah abangnya sendiri.

Taehyung, si pelaku utama hanya bisa cengengesan memamerkan senyum kotaknya yang manis, merasa tak bersalah sama sekali.

Sedangkan Nata sudah mengusap rambutnya yang bau amis. Dia melepas tas ranselnya dari bahu, melirik Taehyung dengan tatapan mematikan, hidungnya kempas-kempis, siap menyeruduk Taehyung kapan saja.

"ABANGGGGGG!!!"

Tak butuh waktu lama untuk dia mengejar Taehyung yang sudah berlari ke arah dapur.

KKNDonde viven las historias. Descúbrelo ahora