3.7 Siapa Sejeong?

84.1K 11.9K 6.4K
                                    

—senjaku sudah kembali ke peraduan, meninggalkan senyuman bersama simponi malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

senjaku sudah kembali ke peraduan, meninggalkan senyuman bersama simponi malam.- Doyoung Harsya Attaqi.

"Semuanya udah dibawa?"

"Udah"

"Baju bersih?"

"Udah"

"Handuk?"

"Udah"

"Jaket?"

"Oh iya lupa" Nata menepuk kening. Padahal tentang jaket itu sudah sering dia wanti-wanti waktu di posko, hampir lupa lagi. "Sebentar" serunya sembari berlari masuk ke dalam rumah.

Irene geleng kepala melihat kebiasan pikun anak bungsunya. Nata memang pelupa, sampai-sampai dia pernah hampir membakar rumah karena lupa mematikan kompor waktu memanaskan sayur sop, alhasil sayur sop yang dipanaskan selama sejam itu berubah menjadi karamel. Ada lagi saat dia menyalakan kran air hingga berjam-jam sampai Irene shock mendapati tagihan air membengkak. Ckck, padahal masih muda tapi pelupanya sudah tingkat akut.

"Kebiasaan," gumam Bogum yang juga ada di sana.

Saat ini ketiganya ada di teras rumah. Doyoung dan Nata berniat pamit karena harus ke rumah Doyoung sebelum kembali lagi ke posko.

Lelaki bermata kelinci itu terkekeh menanggapinya, dia tahu itu. Hampir disetiap kesempatan Nata selalu melupakan hal-hal kecil, seperti lupa mematikan kran air sampai meluber, lupa meletakkan barang, sampai mencari pulpen yang sebenarnya dia genggam daritadi. Memang dasar otak tua.

"Doy," panggil Irene. "Kamu tahu sendirikan gimana anak itu? Jadi maaf-maaf aja kalau Nata rada pelupa atau telat mikir,"

"Itu karena dia pernah kecelakaan..." Bogum segera melipat bibir setelah mendapat senggolan dari sang istri, mengisyaratkan untuk tutup mulut.

Irene langsung tersenyum lebar, seakan memberitahu Doyoung bahwa semua baik-baik saja. "Tante nitip Nata ya," lanjutnya menepuk lengan Doyoung.

Doyoung tersenyum. Agaknya dia bingung dengan apa yang dibicarakan kedua orang tua Nata, seperti ada sesuatu yang mereka tutupi tentang anak gadisnya, tapi apa juga hak Doyoung untuk tahu? Walaupun rasanya dia ingin tahu banyak tentang anak gadis mereka.

"Jangan lupa makan!"

"..."

"Jangan lupa minum juga kalau abis makan, ntar keselek"

"..."

"Abis makan sama minum, jangan lupa dicuci piringnya"

"Bawel banget sih!" hardik Nata.

Samar-samar terdengar adu mulut kedua Shadiqa dari dalam rumah, membuat ketiga orang yang ada di luar menoleh untuk mengetahui apa lagi yang mereka perdebatkan.

KKNWhere stories live. Discover now