5.7.3 Kotak Masalah

69.6K 9.3K 8.7K
                                    

Panjang banget kan tiati bosen

—Sampai nanti waktu tak bertamu, aku tahu kalau kita tetap tak akan bersatu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampai nanti waktu tak bertamu, aku tahu kalau kita tetap tak akan bersatu.-Doyoung Harsya Attaqi.

Doyoung menyalakan radio mobil yang langsung tersambung pada saluran Prambors. Kebetulan lagu yang sedang diputar adalah Pamer Bojo milik Didi Kempot.

"Mau diganti?" tanyanya sembari fokus mengemudi.

"Gak usah" tolak Nata, dia malah terkekeh. "Jadi inget Bang Taehyung" katanya.

Taehyung memang Sobat Ambyar sejati. Saking sukanya dia pernah nangis cuma gara-gara tidak bisa datang ke Pesta Semalam Minggu Didi Kempot yang ada di Bekasi. Berakhir Pak Bogum yang kena getahnya harus menemani Taehyung nonton konser Didi Kempot di Jogja.

Doyoung setuju. Dulu hampir setiap hari Taehyung dan Taeyong sering rebutan radio untuk menentukan Didi Kempot atau Bang Haji Rhoma yang akan menyumbang suara emas di sekretariat BEM. Hah, ada-ada saja ari-ari biawak.

Nata menggerakan jempolnya mengikuti alunan lagu, dan berhasil membuat Doyoung tertawa. Kekasihnya ini selalu punya 1001 cara untuk membuatnya bahagia, bahkan Doyoung sampai lupa kalau tadi dia mau marah gara-gara Nata dikepangin Taeyong.

"Doy," panggilnya waktu berhenti joged.

"Hm"

"Hari ini ada yang beda dari aku gak?" tanyanya tiba-tiba.

Doyoung memperhatikan kekasihnya.

Hm, tak ada yang beda. Stylenya masih sama. Kaus putih polos, celana jeans (Doyoung berharap ini bukan celana jeans bolong yang Nata pakai waktu di SD), dan almamater kampus. Sepatunya juga masih Adidas kotor yang dipakai dari awal KKN.

Rambut? Ah, kepangan Nata berbeda dari sebelumnya. Kali ini lebih cantik. Tidak. Ini pasti kepangan Bang Taeyong, tidak cantik, tidak. Pokoknya tidak!

"Enggak" finalnya.

Dan itu adalah kesalahan terbesar yang pernah Doyoung ucapkan. Karena setelah itu Nata cemberut dan berceletuk.

"Dasar gak pengertian!"

Jlegerrrr

Rasanya seperti tersambar petir di siang bolong. Harusnya Doyoung sadar, kalau pertanyaan Nata adalah jebakan batman, mirip kaya soal paragraf deduktif induktif, kalau salah sedikit bisa fatal.

Aduh, serba salah ya jadi lelaki, pantas Nata maunya jadi perempuan ckck.

Tunggu....

Bibir Nata kenapa?

"Oh..." seru Doyoung membuat Nata tersenyum senang.

"Kamu habis minum sirup marjan?" tebak Doyoung, "pantes bibirnya merah begitu"

KKNWhere stories live. Discover now