5.3.3 Diorama Berbagi

74K 9.5K 7K
                                    

Panjang banget. Beneran gak boong

—ayo merapat, kita cerita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ayo merapat, kita cerita. Kamu punya masalah kan? Tenang aja, bahu aku masih kosong.- Doyoung Harsya Attaqi.

Nata merenggangkan tubuhnya yang lelah, padahal daritadi kerjaannya cuma rebahan, tapi berasa kaya kerja rodi dari Banten sampai Panarukan. Matanya melirik ke arah kamar belakang, mendapati Doyoung sedang termangu menatap langit-langit kamar.

"Doy, udah bangun?" tanyanya dengan menyembulkan kepala dari tembok ruang tengah.

"Astaghfirullah!" seru Doyoung kaget.

Lagi asyik-asyik melamun pas nengok nongol kepala doang, dikira kepala buntung. Beruntung Doyoung tidak punya riwayat penyakit jantung.

Nata terkekeh lalu masuk ke dalam kamar, mengecek suhu tubuh Doyoung yang mulai turun.

Anak bahasa itu menatap lamat si Shadiqa. Hari ini Nata terlihat cantik dengan rambut kepang, ditambah jepitan bunga yang terselip di telinga kanannya. Membuat Doyoung istighfar 33x kali.

Inget, belum dikasih mahar, bisik malaikat di sisi kanannya.

"Cantik" gumamnya tanpa sadar.

"Hah?!"

Beruntung Nata tidak mendengar. Karena saat ini jantungnya lagi dagdigdug. "Siapa sih yang ngepang? Jelek banget!" serunya menutup kegugupan.

Lengan kanannya terangkat untuk bersandar pada kelopak matanya yang tertutup, menghindari kontak mata dengan Nata. Tsunderenya memang susah hilang, sudah mendarah daging.

Si cantik menggerutu, bisa-bisanya dia ngatain Nata jelek, padahal kata orang, Nata mirip Bae Joohyun Red Velvet. Belum aja kena sentil ginjalnya sama Bu Irene.

Tak dapat dipungkiri, Nata memang cantik. Apalagi saat Doyoung tahu pabrik-pabrik produsen Nata juga sama luar biasanya. Tapi dia malu untuk mengutarakannya secara gamblang. Bibirnya selalu kelu setelah memuji kecantikan kekasihnya.

Kini anak bahasa itu lebih memilih beristirahat kembali, melupakan kecantikan paripurna Nata Shadiqa.

Eh tunggu, rasa-rasanya ada sesuatu yang mengganjal di kening Doyoung. Dia merabanya, mendapati bye-bye fever menempel pada kening lebarnya.

Ck, pasti kerjaan Nata.

"Kamu pikir aku anak kecil?!" dengan gusar Doyoung melepas bye-bye fever itu.

Tentu, komentar itu membuat si cantik mendengus sebal. Memang tidak tahu terima kasih mahluk bernama Doyoung Harsya ini, masih mending Nata tempelin bye-bye fever. Tadinya hampir Nata tempelin koyo cabe, gara-gara dia pikir koyo cabe itu bisa meredakan demam.

Untung ibu-ibu warungnya nanya dulu koyo cabenya buat apa. Pas Nata jawab buat nurunin demam, ibu warungnya tepuk jidat sambil istighfar, terus jawab 'Koyo cabe mah buat pegel-pegel, neng, bukan demam, dasar anak milenial' habis itu ibu warung merekomendasikan bye-bye fever. Ya walaupun tidak cocok juga buat Doyoung.

KKNWhere stories live. Discover now