3.5.2 Cerita Sederhana Tentang Rumah

80.5K 11.4K 2.2K
                                    

—jika kau merasa nyaman dan aman, maka kau telah menemukan kembali rumahmu yang hilang- Adam Yuta Shadiqa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

jika kau merasa nyaman dan aman, maka kau telah menemukan kembali rumahmu yang hilang- Adam Yuta Shadiqa.

Yuta mengajak Sana masuk ke dalam salah satu warung bakso dekat rumahnya yang sering dia datangi bersama orang tuanya. Karena anak itu enggan pulang ke rumahnya sendiri, jadi Yuta mengajaknya untuk pulang ke rumah

Bakso Mang Ala namanya, tempat ini memang sudah terkenal dengan kenikmatan bakso dan mie ayam rumahan yang dibuat langsung oleh tangan Mang Ala dan istrinya.

Setiap hari selalu ramai pengunjung, tidak pernah sepi. Kalau sepi pas warungnya tutup aja.

"Mang," sapa Yuta mendekati si penjual yang tengah meracik bermangkuk-mangkuk bakso dan mie ayam pesanan dengan cekatan, seperti sudah terlatih.

"Eh Dek Yuta, baru keliatan lagi sih" balas Mang Ala dengan sopan sembari sesekali melirik Yuta.

Saking keseringan Yuta kemari, Mang Ala dan istrinya sampai mengenal Yuta dan orang tuanya.

Lelaki Shadiqa itu terkekeh pelan, "iya mang, lagi KKN. Ini baru bisa pulang," jawabnya.

"Oalah, pantes gak pernah keliatan. Biasanya ibu sama bapak bertiga kalau gak berempat kesininya. Tapi dari kemarin cuma berdua aja" jelas Mang Ala multitasking, ngobrol sambil menyiapkan pesanan pembeli secara bersamaan.

"Biarin mang, lagi pacaran" canda Yuta.

Mang Ala kembali terkekeh mendengar ucapan Yuta.

Gadis cantik yang sedaritadi hanya diam pun akhirnya jinjit, ingin menggapai telinga Yuta. "Berempat sama siapa?" bisik Sana.

"Nata," balasnya.

"Oh" Sana hanya manggut-manggut.

"Eh ini siapa, dek? Kayanya bukan Dek Nata"

"Iya mang, temen KKN, namanya Sana" Yuta membawa Sana mendekat padanya untuk diperkenalkan pada Mang Ala.

Si cantik langsung menunduk sopan sebagai salam sapanya pada Mang Ala.

"Oalah, bener nih temen doang? Ayu padahal" ledek Mang Ala sembari melempar senyum pada Sana.

"Doain aja" bisik Yuta pada Mang Ala lalu dilanjut kekehan, membuat Mang Ala ikut tertawa.

"Oh iya iya paham. Ya sudah duduk dulu dek, seperti biasakan?"

Yuta mengangguk, "iya mang, mie kuningnya banyakin ya"

"Sip" Mang Ala memberi jempol. "Dek Sana mau pesan apa?"

"Bakso marah dong, mang"

"Bakso marah?" Mang Ala dan Yuta mengernyit sembari saling berpandangan, sama-sama berpikir keras dengan ucapan Sana barusan.

"Pake urat maksudnya" jawab Sana terkekeh polos.

"Oalah" seru keduanya kembali bersamaan. Tak lama mereka saling melempar senyum, karena baru menangkap maksud dari si gadis.

KKNWhere stories live. Discover now