Cinta Pertama (Sunny)

18K 848 71
                                    

"Manusia memiliki mimpi.
Ada yang mengejar dan mewujudkannya.
Ada yang mundur dan membuangnya.
Ada pula yang diam dan hanya menyimpannya, sepanjang sisa hidupnya.
Dan aku akan menjadi manusia yang terakhir itu."

Salah satu dari dua wanita cantik yang sedang duduk di depan televisi itu, mengusap wajahnya yang basah karena air mata. Sedangkan wanita yang sedang sibuk dengan ponsel di tangannya, hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya yang masih saja menangis meskipun sudah berkali-kali melihat film berjudul cinta pertama yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari dan Ben Joshua itu.

"Heran gue.. Lo udah puluhan kali nonton film ini, dan lo masih nangis?" ujar putri setelah melihat sahabatnya yang menarik selembar tisu dari kotaknya.

Dan yang ditegur masih sibuk membersihkan kacamata minusnya dari air mata ataupun uap kesedihan yang keluar dari tubuhnya. Setelah cukup bersih, dia kembali memakai  kacamata di wajahnya.

"Gimana kalau nasib gue kayak Alia?" tanya si kacamata pada sahabatnya yang memang lebih tertarik dengan explore Instagram daripada harus menonton film yang sudah berkali-kali mereka lihat itu.

"Alia siapa?" masih dengan mata yang menatap layar ponselnya.

"Alia, BCL, di film ini."

Mendengar itu, Putri segera mengalihkan pandangannya menatap ke wajah sahabatnya yang kadang suka membuat orang kebingungan itu, "Maksud lo?"

"Gimana kalau gue mati sebelum gue bilang suka sama Sunny." ucapnya.

"Mbi, gue minta lo harus stop nonton film itu. Please ya! Lo punya dvdnya, lo juga punya film itu di laptop, dan sekarang di usb otg lo juga ada. Lo nggak bosen?"

Rimbi menggelengkan kepalanya pelan, "Gue nggak akan berhenti nonton film ini sampai gue udah menyatakan cinta sama Sunny."

Putri tertawa sumbang, "Gini ya, Dewi Arimbi," Putri mengangkat sepuluh jarinya di depan wajah Rimbi, "Delapan, sembilan, sepuluh, sebelas... delapan belas! Udah sebelas tahun lo suka sama dia. Dan pertanyaannya, mau sampai kapan?"

"Sampai dia bener-bener bilang nggak suka sama gue. Gue masih penasaran Put.. Lo nggak tahu sih perasaan gue gimana.." keluhnya sembari memainkan remote televisi, mencari film romantis lain yang berakhir tragis.

"Mbi, emang lo punya kenangan apa sama Sunny- lo itu? Kalian pernah tulis-tulis di belakang tembok sekolah? Lo pernah belajar bareng dia? Atau lo pernah romantisan sama dia? Lo pernah bener-bener ngobrol sama dia?"

"Pernah kok! Sering malah!" protes Rimbi.

Putri tertawa kecil, "Dan setelah sebelas tahun, kira-kira dia bakalan inget sama lo nggak?"

Rimbi tersenyum manis, membuat Putri menautkan alisnya penasaran dengan apa yang tersembunyi dibalik senyuman manis Rimbi, "Kenapa lo senyum-senyum?"

"Dua hari yang lalu, gue baru aja ketemu sama Sunny-gue! "

"Dimana?"

"Dharma Hospital ngadain Family Gathering di Emerald.." senyuman Rimbi makin lebar mengingat pertemuannya dengan sang cinta pertama, ".. Dia makin ganteng, makin tinggi, dan gue masih deg-deg an Put! Lo tahu kan artinya?! Itu tandanya hati gue masih milik dia!" Rimbi tertawa bahagia, sembari menaruh kedua tangannya di depan dadanya.

When I See My First Love (again) Where stories live. Discover now