6

15.9K 1.7K 81
                                    

Jaehyun tersenyum lebar melihat Rose dari kejauhan. Gadis itu berjalan dibelakang calon kakak iparnya.

"Rose!" Seru Jaehyun sambil melambaikan tangan.

Wajah Rose yang terlihat lelah langsung berubah sumringah dibuatnya. Ia segera berlari menghampiri Jaehyun.

"Katamu kau bekerja?" Rengek Rose.

Jaehyun hanya tersenyum lalu membawa Rose kepelukannya. 3 hari tak bertemu Rose membuat Jaehyun benar benar gila.

"Jung Jaehyun?" Sapa calon kakak ipar Rose ramah sambil mengulurkan tangan.

Jaehyun mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman, sementara tangan kirinya merangkul pinggang Rose.

"Perkenalkan Son Wendy, calon istri Chanyeol. Kakak Rose" Wendy tersenyum cerah.

"Jung Jaehyun" Balas Jaehyun tak kalah ramah.

Perkenalan singkat itu berlanjut, Jaehyun mengajak Rose serta Wendy pergi ke salah satu gerai kopi di bandara. Mereka memutuskan untuk mengobrol sebentar sambil menunggu koper Rose dan Wendy diurus oleh orang suruhan Jaehyun.

"Kudengar pernikahan kalian sudah bulan depan?" Jaehyun memulai obrolan. Sementara Rose sudah asyik dengan kue red velvetnya.

"Ya, tapi Chanyeol masih bingung memilih venue resepsi. Padahal sudah sebentar lagi" Keluh Wendy, dilanjutkan menikmati cappucinonya.

"Minggu lalu Rose mengajakku mencari referensi beberapa gedung, namun ia batalkan" Cerita Jaehyun.

"Ya, Chanyeol ingin lihat lihat sendiri. Tak biasanya ia se perfeksionis ini. Aku jadi pusing haha" Wendy memijat pelipisnya.

"Wajar saja, sekali seumur hidup." Jaehyun tersenyum.

"Kau harus datang, kau dengan Rose sangat dekat." Pinta Wendy.

"Ya, Kak Chanyeol menghubungiku beberapa kali menyuruhku datang" Ujar Jaehyun.

Obrolan terputus sejenak. Jaehyun menyesap kopinya. Wendy kembali menikmati minumannya. Sementara Rose, ia lebih asyik makan. Bahkan ia tak bersuara sejak tadi.

"Mau adakan pernikahan di JJ Hotel? Kurasa ball room kami cukup besar untuk acaramu kak" Tawar Jaehyun. Rose seketika berhenti makan.

"Kau gila?" Rose berseru heran. Ballroom mewah itu harga sewanya sangat mahal. Yah, walaupun Chanyeol bisa saja menyewanya, namun Rose pikir terlalu over budget.

Wendy tertawa melihat ekspresi Rose. Apalagi di sudut bibirnya terdapat cream dari kue yang ia makan.

"Itu terlalu mahal, Chanyeol sudah mengeluarkan banyak uang untuk gaunku, souvenir, dan macam macam kebutuhan lainnya. Tolong jangan kau tawarkan padanya, lelaki itu bisa dengan gilanya mengeluarkan uangnya lagi" Wendy memasang wajah seriusnya.

Jaehyun hanya mengangguk. Ia membuka hpnya guna menanyakan ketersediaan ball room JJ hotel untuk bulan depan pada anak buahnya. Namun satu pesan yang masuk langsung ditunjukannya pada Wendy.

Kak Chanyeol
Apakah JJ Ballroom kosong untuk tanggal 6 bulan depan? Kurasa aku bisa mempertimbangkannya.

Jaehyun tersenyum. Sementara Wendy merasa kesal.

"Pakailah ballroomku. Anggap saja hadiah pra pernikahan dariku" Jaehyun tertawa.

Wendy merasa sangat tak enak.
"Nanti kubicarakan dengan Chanyeol."

"Kurasa kakakku sudah gila" Rose menggelengkan kepalanya.

"Apakah rotinya benar benar enak?" Tanya Jaehyun. Telunjuknya mengusap lembut krim yang ada di sudut bibir Rose.

Friend of A lifetime : JaeroseDonde viven las historias. Descúbrelo ahora