35

12K 1.3K 15
                                    

"Rose, perasaanku jadi tidak enak." Ucap Chris tiba tiba.

"Ha?" Rose jadi heran. Mereka tidak baru saja melakukan hal berbahaya.

"2 hari lalu" Lanjut Chris.

Rose mengingat ingat apa yang terjadi 2 hari lalu. "Ah, Chaeyeon?" Tanyanya.

Chris mengangguk.

"Tidak enak kenapa?"

Chris meletakkan garpu yang sedari tadi ia gunakan untuk makan semangka. Mereka berdua sedang makan siang bersama.
"Kau tahu apa maksud yang ia bicarakan?"

Rose menggeleng. "Aku benar benar tidak ada percakapan panjang dengan Jaehyun. Aku memang sempat bertemu dengannya, tapi tidak mengobrolkan sesuatu yang penting, apalagi membawa bawa Chaeyeon."

"Tetap saja aku jadi kawatir" Potong Chris.

"Dia sudah mulai berani bertindak sampai mendatangimu ke tempat kerja" Lanjut Chris.

"Biarkan saja dulu. Kurasa kau tak perlu kawatir berlebih, ia hanya menjambakku, aku bisa membalasnya dengan lebih" Rose tersenyum.

"Justru itu, bagaimana kalau ia yang melakukan lebih dari menjambak?" Wajah Chris terlihat sangat serius.

Lagi, Rose tersenyum hangat. "You need to calm down, kita bahkan tak tau apa masalah Chaeyeon. I'll be safe Chris"

"Kalau ada yang mencurigakan disekitarmu, tolong segera kabari aku. Atau beri tahu ayahmu, atau kakakmu. Can you?" Chris menatap lurus ke arah Rose.

Rose mengangguk mantab.
"Ayo lanjutkan makan, semangkamu sudah meronta minta dimakan"
Rose menyodorkan sepotong semangka pada mulut Chris.

Dengan senang hati Chris menerima suapan itu.

-----

Take care of your bloem.

"Bloem? Bunga?" Jaehyun menimbang nimbang secarik kertas yang disobek dengan sebaris kalimat ditulis dengan tinta merah.

"Jungwoo!" Panggilnya.

Jungwoo mendekat dan dapat dengan mudah mendapatkan poin bahwa Jaehyun kebingungan.

"Kau tau maksudnya?" Jaehyun menyodorkan selembar kertas itu pada Jungwoo.

Lelaki dengan jas hitam itu dengan cekatan membaca dan mencoba mengerti maksudnya.

"Bloem? Ini bahasa Belanda dari bunga? Kau punya bunga?" Tanya Jungwoo.

Jaehyun menggeleng.

"Kau dapat darimana?"

"Terselip dibawah pintu appartemenku pagi ini" Jelas Jaehyun.

"Bunga, bunga, bunga, tidak mungkin kertas ini diselipkan tanpa alasan." Gumam Jungwoo.

"I think so" Setuju Jaehyun.

"Rose! Don't you think of Rose? Rose, the one of names of flowers, bunga. Got it?" Seru Jungwoo tiba tiba.

Jaehyun berfikir sejenak. "Take care of her? Menjaganya?! Who's gonna hurt her?"

Jaehyun tiba tiba menjadi panik.

"Calm down. Biar bagaimanapun tulisan ini bisa jadi tanda bahaya. You don't have any choice." Jungwoo meletakkan kertas itu pada meja kerja Jaehyun.

Friend of A lifetime : JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang