9

12.5K 1.5K 219
                                    

Jaehyun terduduk di sofanya. Sejam lalu baru saja tiba di appartemennya. Lelaki itu jadi sedikit cemas, dan merasa bersalah tentunya. Ia bingung harus bagaimana menjelaskan alasannya membatalkan perjalanan ke Paris bersama Rose. Apalagi sikap Rose padanya semakin membuatnya merasa bersalah. Rose tak menuntutnya, tak banyak bertanya namun tetap menghubunginya seperti biasa. Mengingatkan untuk makan, minum vitamin dan jangan terlalu lelah.

Cklek...
Suara pintu dibuka membuat Jaehyun terperanjat. Seingatnya, kode kunci appartemennya hanya diketahui oleh dirinya dan Rose saja.

"Hai, aku tahu kau baru saja pulang"

Benar saja, Rose menyapanya dengan senyuman cantiknya.

Rose duduk disebelah Jaehyun. Lelaki itu hanya tersenyum.

"Kau lelah? Apakah sudah makan?" Bahkan sikap Rose tak ada tanda tanda marah. Jaehyun jadi merasa semakin bersalah.

"Kau dari mana?" Jaehyun malah bertanya balik. Ia yakin Rose baru saja kembali dari suatu tempat. Dilihat dari pakaiannya yang rapi dengan kaos hitam panjang yang dipadukan dengan rok pink.

"Makan siang, dengan Lisa." Jawab Rose.

Jaehyun memilih untuk memperhatikan lamat lamat wajah Rose. Sungguh ia merasa rindu. Tapi entah kenapa ia jadi sungkan untuk mengatakannya.

Jaehyun berkecamuk sendiri, bingung mulai darimana ia ingin bercerita. Intinya ia ingin menjelaskan semua yang dilakukannya dan meminta maaf pada Rose.

"Ceritakan saja. Aku tau kau pergi dengan Chaeyeon" Rose berkata dengan santai. Entah memang ia benar benar santai, atau dibuat santai.

Jaehyun terkejut. Bagaimana gadis itu bisa tahu.

"Dari kak Johnny, ia menyuruhku menghubungimu. Kau tau? Ia cemas sekretarisnya tiba tiba tidak pulang semalaman dan berpamitan pergi denganmu" Lagi, Rose seolah dapat menebak pikiran Jaehyun.

"Jadi, aku rasa--"

"Kau jatuh cinta lagi padanya?" Rose tersenyum miring, memotong omongan Jaehyun yang terdengar terbata bata.

"Bukankah ini wajar? Aku kira aku melupakannya, tetapi, benar kata Chaeyeon malam itu. Aku hanya lari dari kisah ku dengannya. Benar katanya, kisah kita belum selesai. Kukira rasaku juga sudah hilang. Tetapi bukan begitu adanya" Ucap Jaehyun.

Yah mungkin menurutnya, lupa bukan berarti tidak bisa diingat kembali. Hilang bukan berarti tak bisa ditemukan lagi.

"Belum selesai katamu? Kau lupa apa yang ia lakukan padamu?". Wajah ceria Rose berubah menjadi sedikit dingin.

Jaehyun terdiam. Sungguh ia juga masih mengingat kejadian 3 tahun lalu.

"Sekarang katakan padaku apa yang membuatmu semudah itu memaafkannya, bahkan seolah melupakan segala sesuatu yang dia lakukan padamu" Ucap Rose.

Jaehyun mengambil nafas berat. Ia juga bingung, mengapa semudah itu ia kembali jatuh hati pada Chaeyeon.

"Malam itu, Chaeyeon mendatangiku di hotel. Ia meminta maaf padaku sambil menangis. Tatapan matanya terlihat tulus. Aku tidak bisa. Sebenarnya aku juga bingung mengapa semudah itu aku jatuh kembali padanya." Jujur Jaehyun.

Rose tersenyum simpul. Ternyata ini dia yang membuat kepulangan Jaehyun dari Canada tertunda.

"Jangan dekat dekat dengannya lagi" Ucap Rose tegas.

Jaehyun memasang wajah emosinya.

"Apa urusanmu?" Jung Jaehyun benar benar marah.

"Kau tak ingat apa yang ia lakukan padamu? Mungkin bukan aku yang mengalaminya, tapi aku masih ingat malam dimana kau menangis dihadapanku. Malam dimana seluruh perasaanmu hancur dan bahkan kau ingin mengakhiri hidupmu karena wanita itu hah?" Rose meluapkan amarahnya. Bukan, ia bukan marah pada Jaehyun sesungguhnya.

Jaehyun kembali terdiam, sambil menunggu Rose yang sudah pasti akan melanjutkan ucapannya.

"Aku tau, aku paham kau sangat mencintainya. Mungkin benar rasamu bisa kau temukan lagi. Mungkin cintamu dapat memaafkan perbuatannya. Tapi maaf aku tidak bisa memaafkan wanita yang telah menghianati sahabatku." Jujur Rose, emosi gadis itu sudah memuncak.

Ya, tiga tahun lalu. Langit sedang menurunkan hujan deras derasnya. Jaehyun nampak seperti orang yang diambil separuh nyawanya. Gadis yang sangat ia jaga, ia cintai dengan sepenuh hatinya. Jung Chaeyeon. Tepat di hari jadi mereka yang ke 2 tahun. Jaehyun bermaksud memberi kejutan pada wanita itu, namun yang ia dapatkan malah Jung Chaeyeon sedang tidur bersama lelaki lain. Bukan pertama kali, sudah ketiga kalinya Jaehyun memergoki wanita itu dan sudah 2 kali Jaehyun memaafkannya. Namun pada waktu itu, ketimbang mengklarifikasi, Chaeyeon malah membenarkan bahwa ia berselingkuh. Bagai tersambar petir, Jaehyun bahkan tak kuasa beranjak dari tempat ia berdiri.

Rose, dialah saksi dari perjalanan cinta Jaehyun. Selain teman Jaehyun sejak kecil, ia selalu menjadi tempat berbagi cerita dan keluh kesah kehidupan Jaehyun. Malam itu pula Rose yang menyelamatkan Jaehyun. Lelaki itu hampir saja kehilangan nyawanya apabila Rose tidak tepat waktu menepis pisau yang hendak menyayat nadinya. Tidak lucu bila seorang pemuda ditemukan meninggal dunia bunuh diri karena patah hati. Ya, bagi Jaehyun, Chaeyeon adalah segalanya. Cinta pertamanya yang bahkan telah ia cintai saat sekolah dasar. Beruntung ia sempat memiliki Chaeyeon ditahun ke-dua sekolah menengah atas. Banyak yang ia korbankan untuk Chaeyeon, bahkan hubungan baik dengan keluarganya sendiri.

"Aku tau dia cinta pertamamu. Love of your life. Tapi tolong, jangan diperbudak oleh cinta" Ucap Rose melembut.

"Kau terlalu berlebihan, apa kau jadi kesal begini karena kita tak jadi ke Paris?" Sungut Jaehyun.

Kini amarah Rose memuncak benar benar kepada Jaehyun.
"Kau kira aku sekekanak kanakan itu? Se matrealistis itu? Aku bahkan bisa pergi ke Paris sendiri sekarang juga. Tanpa Jet pribadi yang kau batalkan waktu itu"

Rose benar benar marah. Segera gadis itu beranjak dari appartemen Jaehyun. Bantingan pintu menandakan bahwa Rose itu sudah benar benar marah pada Jaehyun.

🌊🌊🌊
Ya'll get the point? Kenapa Jaehyun tiba tiba sebucin itu sama Chaeyeon? Yes. Chaeyeon itu cinta pertama Jaehyun. Kalo kata Rose sih 'Love of yourlife'

Friend of A lifetime : JaeroseWhere stories live. Discover now