39

12.5K 1.3K 152
                                    

"Hai. Tidak masalah aku mengajakmu bertemu?" Chris menyapa Rose canggung.

Gadis itu duduk dihadapannya dengan sedikit canggung pula. Entah apa alasannya.

"Hey, mengapa bertanya seperti itu?" Rose memecah kecanggungan.

"Ya, kau mungkin sibuk menjaga Jaehyun, atau kau lelah" Ucap Chris.

Rose menggeleng. "Jadi?"

Chris menarik nafasnya berat. Lalu menghembuskannya perlahan.
"Aku tak ingin basa basi kali ini. Rose, kau tahu kan? About my feeling for you."

Rose tersenyum canggung. "Sorry-"

"Ya, I know. Aku belum bisa gantikan Jaehyun di hatimu. Maka, disini aku ingin pamit. Bukannya aku menyerah padamu, tapi melihat perlakuanmu pada Jaehyun beberapa hari lalu, ya-- I don't know how to say it" Chris tersenyum pahit.

Rose memandang lurus tepat kearah mata Chris. Membuat dua pasang bola mata itu bertemu.
"This conversation kinda weird but, I know you should talk about this with me. Really, aku tidak tahu harus menjawab apa Chris. Kau sangat baik padaku, bahkan no one can treat me better than you except my Dad and my bro. Kau mengatakan semuanya seolah kita akan benar benar berpisah, mengapa harus ada kata pamit?"

Chris meraih tangan Rose."Rose, nyatanya, kita tak pernah bersama untuk berpisah. Selama ini kau adalah kau, aku adalah aku."

Membuat suasana terasa semakin emosional.

"Chris-"

"Hey listen. I do love you so much princess. Kau tahu? Aku ingin kau bahagia. And I know, Jaehyun lah bahagiamu." Jelas Chris lembut.

"Bagaimana bisa kau simpulkan seperti itu?" Tanya Rose. Katakan ia cengeng, gadis itu sudah mulai berkaca kaca.

"Easy. Told you that I love you, aku sudah tau semua tentangmu Rose. Bahkan tanpa kau ceritakan" Chris tersenyum.

Setiap ucapan Chris terdengar sangat tulus.

"Chris, thankyou so much for loving me. And sorry." Rose tak bisa ucapkan kata lain selain maaf dan terimakasih.

"Hey, don't cry. It's okay. I'm okay. Really. Kau tidak bersalah Rose." Chris mengusap air mata Rose.

"Kau telah berkorban banyak untukku Chris, kita harusnya tidak berakhir seperti ini" Gumam Rose sambil sedikit terisak.

"Lalu kau mau yang bagaimana? Aku menjadi kekasihmu? Jika bisa kupilih bagaimana kita berakhir, aku sungguh ingin jadikanmu kekasihku" Canda Chris, namun ucapan itu tak terdengar seperti candaan.

"Tapi, aku tak ingin ada yang terpaksa. Sudah kubuktikan, sudah kuusahakan sebisaku untuk menempati ruang di hatimu. Tapi tak bisa." Lanjut Chris.

"Chris, thankyou so much." Lagi, Rose berterimakasih.

"Rose. For the last time maybe, I love you. So much, the way that you and they will never understand." Ucap Chris tulus.

Rose luruh dalam air matanya. Begitu pula Chris. Ini kali pertama Rose melihat lelaki itu menitihkan air mata.

"Come here" Chris merentangkan tangannya sambil berdiri dari meja kerjanya.

"Let me hug you." Lanjut Chris.

Rose berdiri, sedetik kemudian gadis itu berhambur kepelukan hangat Chris. Chris terlihat sangat menikmatinya, menenggelamkan wajahnya di pundak Rose sambil mengusap rambut Rose lembut.

"I should talk with Jaehyun after this." Ucap Chris di sela sela pelukan mereka.

-----

Friend of A lifetime : JaeroseTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon