33

11.9K 1.5K 80
                                    

"Akhirnya kau datang" Tuan Jung menatap anak bungsu nya tajam.

Jaehyun hanya menunduk memandangi sepatunya. Ya, mau tak mau ia harus menemui ayahnya.

"Langsung saja. Aku rasa kakakmu sudah banyak marah padamu. Lagipula aku sudah habis kata kata untukmu Jung Jaehyun." Tuan Jung menyodorkan handphonenya.

Dekati putranya.

Bagaimana dengan Daniel?

Kau yang terhebat soal ini nak. Kau tau yang harus kau lakukan?

Dekati Jaehyun diam diam, dekati keluarganya. Lalu ayah akan lakukan sisanya.

Bagus, JC group harus punya bagian dalam Jung Company. Terlalu sulit ambil bagian secara jujur, perusahaan kita masih kecil, tak mungkin Jung Co akan melirik. Kita harus berbuat licik dan membungkam mulut orang orang yang meremehkan perusahaan keluarga kita. Kita kuasai Jung Co perlahan.

Itu terlalu sulit. Tapi baiklah, aku akan coba.

Lebih bagus kalau kau menikahi anak lelaki itu. Kesempatan kita akan terbuka lebar.

Tidak mau, aku sudah sangat mencintai Daniel.

Do whatever you want girl. But after we finished our plan okay?

Rekaman yang berdurasi tak sampai satu setengah menit itu berhasil membungkam Jaehyun. Tak hanya mulutnya, pikiran dan hatinyapun turut terbungkam.

"Aku tak membenci orang sembarangan Jung Jaehyun." Tuan Jung mengantongi handphonenya kembali.

"Kenapa tak katakan dari dulu?" Suara Jaehyun bergetar.

"Maaf, aku yang salah. Aku yang biarkan amarahmu memuncak padaku. Aku yang biarkan kita berlarut dalam saling diam.  Aku tak mengatakan ini lebih awal karena takut menghancurkanmu, usiamu terlalu muda waktu itu untuk terlibat dalam hal semacam ini Jaehyun. Apalagi dia Chaeyeon, your first love. Yah, walaupun kenyataannya justru aku tak bisa menyelamatkanmu. Aku minta maaf. " Nada bicara tuan Jung terdengar datar.

"Ayah tahu? Andai aku mengetahuinya lebih awal, aku tak akan sehancur ini ayah."

Jaehyun menggantungkan kalimatnya.

"Tetapi aku juga salah, harusnya aku dengarkan ayah. Bukan selalu mendebatmu dan berakhir dengan pertengkaran."

Helaan nafas berat Jaehyun membuat hati ayahnya bergetar. Anak bungsunya itu benar benar terjatuh. Entah untuk yang keberapa kalinya.

"Ayah minta maaf."

Tiga kata itu, berhasil membuat sebulir air lolos dari mata Jaehyun.

"Aku yang minta maaf pada ayah. Karena keegoisanku, aku hampir membuat perusahaanmu kacau." Lirih Jaehyun.

Tuan Jung memeluk anaknya haru. Tangannya mengusap punggung Jaehyun dengan lembut. Yah, tak baik jika seorang ayah benar benar membenci anaknya.

"Kau sudah tumbuh menjadi lelaki yang sangat hebat Jung Jaehyun. Bahkan tanpa kedua orang tuamu" Ucap Tuan Jung.

-----

"Jung Jaehyun, how stupid you are? you really love someone who doesn't even have a little feeling for you." Jaehyun tertawa hambar mengejek dirinya sendiri.

Hujan turun dengan sangat deras. Jaehyun menepikan mobilnya. Entah kenapa ia hanya ingin berhenti.

Ia tak bisa menerima kenyataan, bahwa kenangan indahnya bersama Chaeyeon, hanya semu belaka. Ia yang merasakan indah, Chaeyeon? Pasti ia senang karena semua berjalan sesuai rencana.

Friend of A lifetime : JaeroseWhere stories live. Discover now