14

12.1K 1.5K 291
                                    

(Warning! Little mature content!)

Pagi ini Rose sudah bersiap untuk pergi menuju tempat kerjanya. Pagi tadi ia lalui seperti biasa, membangunkan Jaehyun kemudian berolah raga ringan. Ia berhenti membuat sarapan untuk Jaehyun. Toh makanan itu tak pernah disentuhnya.

"Kau berangkat?" Tanya Jaehyun. Letak appartemen yang berhadapan, membuat keduanya bertemu di depan pintu.

"Ya" Jawab Rose singkat. Sejak kejadian masakan makan malam seminggu yang lalu, keduanya sedikit canggung.

Jaehyun mendiami Rose, Rose mendiami Jaehyun. Interaksi mereka sebatas Rose membangunkan Jaehyun. Biar bagaimanapun, Rose tak ingin Jaehyun terlambat bangun dan berangkat dengan tergesa gesa.

Keduanya melangkah menuju lift yang sama. Jaehyun menekan tombolnya menuju basement tempat mobilnya terparkir. Tanpa bersuara, Rose menekan kembali tombol lift untuk tujuan lantai dasar. Ya, Rose memilih menuju lobby. Lagi pula memang beberapa hari ini ia memilih naik bis daripada berangkat bersama Jaehyun.

"Kuantar" Ucap Jaehyun datar, tanpa menatap Rose sedetikpun.

"Tak perlu" Balas Rose tak kalah dingin.

"Please, Rose. Kau ini kenapa?" Lelaki itu menjadi tak sabar.

"Kau yang kenapa?!" Sulut Rose. Sebab ini hari pertamanya mendapat tamu bulanan. Dan Jaehyun berhasil memancing emosinya dalam satu kalimat.

"Kau marah karena aku meninggalkanmu malam itu?" Tanya Jaehyun tepat pada intinya.

Rose diam. Entah tanda benar atau salah.

"Lagi pula kau juga keluar bersama teman lelakimu itu kan?" Kalimat Jaehyun terdengar sedikit sarkas.

"Ya, terserah kau saja" Jawab Rose malas.

"Aku tidak suka kau bersamanya" Nada dingin keluar dari mulut Jaehyun.

Rose menetralkan desiran di hatinya. Masih mencerna maksud dari Jaehyun. Pintu lift terbuka, menampakkan pula pintu lobby yang terbuka lebar. Rose melangkahkan satu kakinya, namun dengan cekatan Jaehyun menarik Rose menuju pelukannya. Pintu lift kembali tertutup, untungnya pagi itu masih sepi.

"Please. Talk to me, salahku apa?" Pinta Jaehyun. Masih dengan Rose yang ia tahan di pelukannya.

"Lepas" Rose berkata tajam.

Jaehyun tetap pada posisinya. Memeluk Rose dari belakang. Namun pintu lift terbuka, tampaklah deretan mobil mobil mewah telah terparkir. Rose melepaskan tubuhnya, dan melangkah keluar dengan tergesa.

"Rose! Kau marah aku pergi menemui Chaeyeon?" Ucap Jaehyun lantang. Tangannya meraih pergelangan Rose dengan kasar. Membuat langkah wanita cantik itu terhenti.

"Jawab!" Sentakan kasar keluar dari mulut Jaehyun.

Rose diam, ia ingin menangis sekarang. Namun Rose bukan wanita lemah. Sudah cukup seminggu yang lalau air matanya tumpah karena Jaehyun.

"We're just friend." Suara Jaehyun melembut.

"Ya, I know. Just friend right? Get your hand off, I need to go" Ucap Rose bergetar. Gadis itu menahan tangisnya. Entah mengapa kata kata Jaehyun terdengar menyakitkan hati.

Jaehyun terpaku pada pegangan tangannya, gadis itu benar benar marah padanya.

"J! Just get your hand off!" Rose menyentak tangannya. Namun genggaman Jaehyun terlalu kuat.

"Jangan dekat dekat dengan lelaki itu" Tegas Jaehyun. Sudah pasti ucapannya mengarah ke Chris.

"Lucu, kau bahkan tidak pernah mengetahui dia sebelumnya. Dan boom! Kau melarangku dekat dengannya seolah ia pernah hampir menghancurkan hidupku" Rose tersenyum miring. Ucapan itu cukup sarkas bagi Jaehyun.

Friend of A lifetime : JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang