32

12.2K 1.4K 117
                                    

"Aku atau kau yang mau cerita lebih dahulu?" Tanya Krystal.

"Aku harus cerita apa?" Jaehyun balik bertanya.

"Jangan berlagak bingung. Kau ada apa dengan Rose?" Kali ini nada bicaranya terdengar sarkas.

Jaehyun paham maksud kakaknya itu, namun ia enggan bercerita dulu. "Kakak saja duluan"

"Kau siap?"

"Sepenting apa masalah itu sampai kau tanyakan seperti ini?"

"Kau akan sangat membenci Chaeyeon setelah dengar ceritaku" Krystal tersenyum remeh.

"Go on"

"Ini masalah mengapa keluargamu, keluarga kita, tak suka kau dengan Chaeyeon---"

"Karena dia anak pengusaha kecil"

"Jangan potong pembicaraan ku" Ekspresi Krystal dingin, tak suka pembicaraannya disela.

"It's not about dari keluarga mana ia berasal, ini tak menyangkut status keluarganya. Kau tahu? Gadis itu tak pernah benar benar mencintaimu. Ucapanku akan sedikit tak sopan, dan mungkin melukai hatimu. Kau boleh percaya atau tidak, tapi gadismu itu, ia merencanakan hal buruk bagi perusahaan ayah, bahkan yang terburuk dari gadis seusianya. Bahkan ayahnya, ia mendukung anak perempuannya itu. Itulah alasan mengapa ayah, dan keluargamu tak ingin kau bersamanya. Jauh saat kau masih disekolah menengah. Aku tak bisa cerita banyak, aku tak ada bukti. Kau bebas percaya atau tidak". Jelas Krystal panjang lebar.

Jaehyun menyeritkan dahinya. Penjelasan Krystal sedikit tak diterima nalarnya. Sungguh Jaehyun muak dengan nama Chaeyeon Chaeyeon dan Chaeyeon. Tapi jujur saja, ia ingin sekali menemui gadis yang pernah menjadi ratu di hatinya itu. Ia masih ingin mendengar penjelasan Chaeyeon apapun itu.

"Kalau kau kira aku membual, datanglah pada ayah, ayah menyimpan buktinya dengan rapi. Datanglah tanpa emosi, kembalilah dengan damai." Nasihat Krystal.

Jaehyun menganggukan kepalanya. Belum terpikir olehnya untuk menemui ayahnya itu. Semua nampak baik baik saja dari luar, namun sangat kacau di dalam. Tak bisa disangka bahwa persoalan cinta di masa remaja, menjamah sampai ke perkara keluarga.

"Cerita tentang kau dan Rose?"

Jaehyun menarik nafasnya berat. Bisa saja Krystal ikut marah.

"Rose. Dia itu gadis paling sabar yang pernah ku temui di hidupku."

"Aku sudah tau, aku memintamu bercerita. Bukan memuji Rose."

Jaehyun masih mencoba menyusun kata katanya.
"Malam itu, aku meminta Jungwoo untuk membeli saham Bang Hospital. Rumah sakit itu menjadi bagian dari JJ Corps, aku punya kuasa disana. Percaya atau tidak, aku melakukannya hanya karena tak suka Rose terus terusaan dekat dengan Chris. Aku mendepak Chris dari posisinya. Keesokan harinya, Rose datang padaku dan marah besar. Kebetulan Chaeyeon berada disitu. Mereka adu mulut, aku membela Chaeyeon dan hampir.... " Jaehyun menggantungkan ceritanya.

Krystal menatapnya tak percaya. Kelakuan Jaehyun sama halnya seperti anak kecil yang diberi banyak uang.
" Hampir apa? "

"me-menampar Rose." Jaehyun menundukkan kepalanya.

"Kau menampar Rose?" Nada bicara Krystal meninggi.

"Tidak, Chris menahan tanganku. Aku emosi waktu itu. Rose mengatai Chaeyeon" Jaehyun mencoba membela dirinya.

"Kau tahu? Yang kau lakukan itu bukan hanya merusak karir Chris. Tapi juga Rose. Kau sendiri menjalani bagaimana sulitnya studi untuk menjadi dokter, dan merusak karir dokter lainnya sekedar karena keegoisanmu. Menampar Rose, astaga aku tak habis pikir. Kalau saja Chris tak datang, kupastikan kau menyesal seumur hidupmu. " Krystal mulai sarkas.

Friend of A lifetime : JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang