11

12.5K 1.4K 20
                                    

"Good Morning" Sapa Rose hangat. Sesaat Jaehyun membuka matanya.

Jaehyun tersenyum. "Morning too"

"Bangun. Ayo olahraga" Ajak Rose.

Minggu pagi memang lebih baik digunakan untuk olahraga.

"Malas. Aku ingin tiduran seharian. Aku lelah" Jaehyun kembali menarik selimutnya.

"Jeefff, c'mon" Rengek Rose sambil menarik narik selimut Jaehyun.

Bukannya malah bangun, Jaehyun malah menarik Rose hingga Rose terjatuh ke pelukannya.

"Aku mau tidur saja. Kau juga tidur. Aku lelah sekali" Ucap Jaehyun sambil tersenyum di sela selanya.

Baiklah Rose menyerah. Mari kita turuti saja apa mau Jaehyun.

Dipeluknya tubuh Rose erat. Sungguh, hari ini Jaehyun hanya ingin Rose saja. Ia ingin lupakan segalanya dahulu Minggu pagi ini.

Tanpa ada niatan untuk beranjak dari kasur, keduanya kembali tertidur. Niat Rose untuk berolahraga pun kalah oleh nyamannya pelukan Jaehyun.

-----

Pukul 12 siang, Rose terbangun lebih dahulu. Perutnya meronta minta diisi.

"Jaehyun, bangun. Aku ingin makan" Rose mencoba melepas pelukan Jaehyun. Lelaki itu masih tertidur nyenyak.

Dengan segenap kekuatan yang dimilikinya, Rose berhasil melepaskan tubuhnya dari rengkuhan Jaehyun.
"sleepy head" Rose terkekeh kecil sambil mengusap rambut Jaehyun sebentar.

Kaki jenjang Rose melangkah ke dapur Jaehyun, setelah mencuci mukanya di kamar mandi Jaehyun. Dapur itu rapi sekali. Bukan karena Jaehyun rajin membersihkannya, hey bahkan kalau bukan Rose yang menyedot debu debu di appartemen Jaehyun, mungkin appartemen mewah ini sudah berubah menjadi gurun pasir. Dapur itu memang jarang digunakan. Paling bagus Jaehyun hanya membuat kopi disana, sisanya Rose yang terkadang memasak.

"Let's see what we have" Monolog Rose sambil membuka pintu kulkas Jaehyun. Tapi isinya begitu mengecewakan, hanya deretan beer, beberapa butir telur, sekaleng kornet dan 1 buah apel merah. Rose segera beralih ke kabinet dapur, berharap menemukan bahan makanan yang setidaknya mengenyangkan perutnya. Beruntungnya ia menemukan beberapa bungkus mie instan disana. Tanpa pikir panjang, gadis itu segera memasak 2 mangkuk mie instan lengkap dengan telur. Untuknya, dan Jaehyun pastinya.

"So unhealthy. Aku harus mengajaknya belanja hari ini" Rose kembali bermonolog.

Selesai dengan urusan dapurnya, gadis cantik itu melangkah kembali ke kamar Jaehyun. Sedang Jaehyun sudah terbangun dan mencoba mengumpulkan nyawanya kembali.

"Cuci mukamu, lalu kita makan" Ajak Rose. Jaehyun yang masih setengah mengantuk, hanya mengangguk sebagai jawaban.

----

"Kau harus belanja" Ucap Rose disela sela makan paginya- yang digabung dengan makan siang tentunya.

"Tak perlu, lagi pula aku jarang maan disini, dan bisa menumpang makan di appartemenmu" Jawab Jaehyun.

Belum ada respon dari Rose, ia masih sibuk memasukkan Mie kemulutnya.

"Ayolah, setidaknya kau punya sesuatu untuk dimakan. Beer, kornet yang hampir kadaluarsa, apel yang bahkan sudah layu. Makanan macam apa itu?" Sarkas Rose.

Jaehyun tertawa kecil. Entah apa yang ia tertawakan.

"Aku masih ada stok mie instan dan kopi. Semua masih aman" Ucap Jaehyun santai.

"Ayolah kau ini kaya raya, pekerjaanmu butuh tenaga dan pikiran yang baik. Cobalah makan dengan lebih sehat. Hargai tubuhmu." Celoteh Rose.

"Yayaya" Ucap Jaehyun dengan super menyebalkan. Setidaknya bagi telinga Rose. Lelaki itu sangat keras kepala.

"Apa apaan, mie instan. So--"

"Unhealthy." Potong Jaehyun. Rose kesal dibuatnya. Jaehyun tertawa puas.

"Wah, dokter cantikku jadi kesal. Maafkan aku dokter. Lagi pula mie instan ini benar benar enak dan praktis kan?" Goda Jaehyun.

Sialnya, Rose baru ingat bahwa dari tadi ia sedang menikmati semangkuk mie instan.

"Kau ini" Ketus Rose.

"Maafkan aku ya?" Jaehyun memainkan pipi Rose. Membuatnya berubah menjadi kemerahan.

"Jangan ganggu. Aku sedang makan" Rose berkata sedikit dengan nada tinggi.

"Sudah jangan diteruskan, makanan ini unhealthy. Mandi sana, kita cari makan diluar yang lebih healthy. Sekalian berbelanja, atur saja apa yang menurutmu bergizi buatku" Jaehyun menarik mangkuk Rose sambil sedikit tertawa. Rose sangat lucu apabila sedang kesal.

Dengan sedikit emosi, Rose menaruh garpunya. "Maumu apa? Ya! Kau sangat menyebalkan" Rose mencubit lengan Jaehyun. Membuat Jaehyun sedikit kesakitan.

"Iya aku minta maaf, okay?" Jaehyun mencoba mengelak. Namun Rose terus mencubiti lengan kekarnya itu.

"Stop, ini sakit Rosie" Keluh Jaehyun. Merasa serangan cubitan Rose makin membabi buta, tak mungkin bila Jaehyun membalasnya dengan fisik. Ia segera membalikkan tubuh gadis itu, dan mendekapnya dari belakang. Rose langsung terdiam. Cara yang efektif.

"Sorry, kau lucu ketika kesal. Aku jadi suka. Ayo segera bersiap siap. Kita berbelanja. As you wish" Bisik Jaehyun lembut.

Rose hanya terdiam dibuatnya. Kalau seperti ini terus, bisa bisa jantung Rose dibuat tidak sehat.

🌊🌊🌊🌊

Yuhuuu been so long:((( sorry for super late update. College sucks eheee.
Well I'm back with this short and boring chapter:( sorry for that.
Okay, untuk chapter selanjutnya bakal lebih greget lagi.
Btw thx for all apreciations guyss. Setiap vote dan comments yang kalian berikan sangat berarti buat akuu💚💚
Luv youu💚💚

Friend of A lifetime : JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang