13

12.2K 1.5K 209
                                    

Rose berkutat di dapur Jaehyun selama hampir 45 menit. Ia memasak cukup banyak, karena tak biasanya Jaehyun mau makan dengan mudah. Lelaki itu kadang masih kekanakan, susah sekali makan.

"Jaehyun, makanan sudah siap" Teriak Rose sambil membawa dua piring makanan menuju meja makan. Dua piring itu berisi udang dengan bumbu salted egg, serta beef yakiniku. Kurang cocok dimakan bersamaan, namun biar Jaehyun yang memilih ia ingin lauk apa. Tak lupa Rose menyiapkan nasi dan sayur. Semuanya terlihat lengkap dan menggugah selera.

"Asik" Jaehyun duduk di kursinya, menanggalkan handphonenya disebelah piring yang akan Rose isi dengan nasi.

Incoming call Chae...

"Can I?" Jaehyun meminta izin. Sadar bahwa Rose telah membaca notifikasi barusan.

Rose menghela nafasnya. "Up to you"

"Thank's. I'll be right back" Jaehyun meninggalkan Rose dengan tergesa.

Rose kembali duduk, mengurungkan niatnya memindah nasi ke piring Jaehyun. Entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak.

Beberapa menit kemudian, lelaki itu kembali dengan wajah nampak tergesa.
"Aku pergi dulu, Chayeon habis bertengkar dengan kekasihnya. Mungkin dia membutuhkanku"

"Makananmu?" Tanya Rose. Sudah dipastikan, ia sedikit kecewa. Bukan sedikit, mungkin sangat.

"Habiskan, atau masukkan lemari pendingin." Jaehyun tergesa merapikan penampilannya.

Rose terdiam menatap piring piring berisi makanan di hadapannya. Sungguh matanya terasa panas, gadis itu kecewa. Benar benar kecewa.

"Pergilah, aku rapikan ini dulu. Aku yang akan mengunci appartemenmu." Ucap Rose, namun Jaehyun malah lebih sibuk mencari kunci mobilnya dan pergi dengan terburu buru.

Brak....

Pintu tertutup dengan keras, detik itu pula air mata Rose menetes.

----

Malam itu tangis Rose tak berlangsung lama. Semesta seolah tak mengizinkan wajah cantiknya dibasahi air mata. Berniat ke mini market untuk membeli soda, ia malah berakhir di rumah keluarga Bang.

Gadis cantik itu kini asik bernyanyi, sedang Chris bermain keyboard. Mereka nampak asik menghabiskan waktu berdua, walau ayah dan ibu Chris berada di ruang yang sama.

"Wah, suaramu sama cantiknya dengan wajahmu" Puji Nyonya Bang.

"Terimakasih nyonya Bang" Rose tersipu.

"Rose, mau makan? Aku belum makan" Ajak Chris.

Rose jadi teringat masakan yang mungkin sekarang sudah mendingin di meja makan Jaehyun.

"Kau belum makan? Hais, pelayan sudah membereskan makan malamnya" Omel Nyonya Bang.

"Hehe, maafkan aku ibu. Aku bisa makan di luar" Chris tertawa.

Sungguh Rose tiba tiba menjadi lemah melihat anak lelaki bercengkrama akrab dengan orang tuanya.

"Chris, mau coba masakanku?" Tawar Rose canggung.

"Wah, dengan senang hati." Ucap Chan semangat.

"Kalau begitu, Tuan Bang, Nyonya Bang, aku izin meminjam dapur."

"Pakailah cantik. Feel free okay" Jawab Tuan Bang.

Rose jadi malu sendiri. Entah berapa kali malam itu ia dibilang cantik. Mulai dari Chris, sampai kedua orang tuanya. Biar kita ulang bagaimana Chris terpaku sejenak saat bertemu Rose dengan wajah polos sehabis menangisnya bersama dua kaleng cola di depan minimarket. Hanya cantik yang keluar dari mulut Chris saat itu juga.

Dan disinilah Rose, dengan lengan baju yang ia gulung. Rambutnya dikuncir rapi agar tak menghalangi gerakannya. Tangannya nampak cekatan mengubah bahan bahan mentah menjadi masakan. Sederhana memang, nasi goreng. Namun masakan itu akan menjadi mewah bagi Chris malam ini.

"Sudah jadi. Cobalah" Rose menaruh sepiring nasi goreng di hadapan Chris.

"Thanks" Ucap Chris senang. Dengan cepat ia memasukkan sesendok nasi ke mulutnya.

"Hwah, amazing" Puji Chris. Rose hanya tersenyum.

"Kau suka?" Tanya Rose basa basi. Chris mengangguk dengan semangat.

Keduanya tak kembali bercakap. Chris melanjutkan makan, Rose hanya melihat. Tadi ia sempat makan sedikit sebelum ke minimarket. Rose tidak suka mengabaikan jam makan malamnya. Dokter itu benar benar menerapkan hidup yang sehat.

Entah kenapa pikiran Rose pergi ke Jaehyun. Memikirkan apa yang sedang lelaki itu lakukan dengan Chaeyeon. Sungguh membuat Rose kesal. Tapi sekali lagi, Rose berfikir tak semua urusan Jaehyun itu urusannya juga. Namun ini menyangkut Chaeyeon, sungguh Rose tak suka Jaehyun kembali dekat dengan wanita itu. Entah karena Chaeyeon itu pernah menyakiti Jaehyun, atau karena faktor lain. Hanya Rose dan Tuhan yang tahu.

"Rose" Panggilan Chris membuyarkan lamunan Rose.

"Ya?" Respon Rose.

"Kau ada masalah?" Tebak Chris.

Rose menggeleng. "Tidak, kau makan dengan lahap. Aku jadi bangga pada diriku.". Elak Rose dengan sempurna.

Chris tersenyum, piring dihadapannya sudah kosong. Rose jadi bersyukur, setidaknya malam ini rasa kecewanya pada Jaehyun terobati dengan senyum Chris yang menghargai masakan sederhananya.

"Kau memang terbaik" Puji Chris.

"Kau ada gitar? Ayo kita kembali bernyanyi." Ajak Rose.

"Kau mau membuat grup band? Okay as you wish princess" Chris tertawa ringan. Lalu membawa Rose kembali keruang tengah. Disana ada beberapa alat musik. Tepatnya Keyboard, Gitar, dan Piano. Kebetulan orang tua Chris juga menyukai musik.

-----

"Kau balas dendam atau bagaimana?" Gumam Jaehyun pelan di lain tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau balas dendam atau bagaimana?" Gumam Jaehyun pelan di lain tempat.

Entah mengapa ia jadi kesal sendiri. Padahal tadi ia baik baik saja.

"Kau kenapa?" Tanya Chaeyeon.

Jaehyun hanya tersenyum lalu menggeleng.

------
Get ready for the conflict(s) 💖

Friend of A lifetime : JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang