38

12.4K 1.4K 49
                                    

Malam ini udara terasa lebih dingin. Jaehyun baru saja menyelesaikan pemeriksaanya bersama Yuta. Tubuh Jaehyun tiba tiba demam sore tadi. Walaupun seorang dokter, Rose tetap saja merasa panik.

"He's okay Rose. Jaehyun hanya kelelahan, sebelum kejadian ini dia terlalu sibuk dan sering telat makan. Aku tidak bisa memberi dia lebih banyak obat lagi, jadi solusinya adalah istirahat dan makan lebih teratur" Jelas Yuta.

"Kukira ini karena lukanya" Ucap Rose polos.

Yuta tertawa. "Astaga, kau ini dokter. Kau bahkan bisa memeriksanya sendiri"

Rose menggeleng. "Bukan wewenangku."

Jaehyun hanya memperhatikan kedua dokter itu bercakap. Tubuhnya terlalu lemas untuk ikut ikutan.

"Baiklah, aku tinggal dulu. Jung Jaehyun, kau harus cepat sembuh. Jangan menyusahkan Rose." Canda Yuta.

"Sialan" Balas Jaehyun.

Rose membalikkan tubuhnya, menatap Jaehyun seperti seorang ibu yang akan memarahi anaknya.
"Dengar sendiri? Sudah berapa kali kukatan? Kau sudah dewasa, harusnya bisa menjaga dirimu sendiri. Kau selalu lupa waktu saat bekerja, selalu melalaikan makan. Dan kau pasti banyak minum alkohol kan?"

Jaehyun hanya memperhatikan Rose mengoceh panjang lebar. Rose tidak tahu, jika semua itu ia lakukan karena ingin melupakan masalahnya.

"Jaehyun" Panggil Rose mulai lembut.

"Maaf memarahimu. Harusnya aku tidak melakukan itu. Aku hanya mengkhawatirkanmu" Lanjut Rose.

Jaehyun tersenyum simpul. "Rose, berhentilah minta maaf padaku. Setiap kata maaf yang kau ucapkan seolah menamparku"

Rose menatap Jaehyun penuh arti. Apakah Jaehyun se-merasa bersalah itu padanya?.

Rose duduk di kursi samping ranjang Jaehyun. Perasaannya menjadi bercampur aduk.

"Rose, maaf. Untuk semuanya, aku menyadari betapa egoisnya aku, betapa seringnya aku mengecewakanmu, betapa--"

"sstt... Perutmu pasti sakit. Jaehyun, it wasn't totally your fault. Kau cinta pada Chaeyeon, semua yang kau lakukan itu sebenarnya wajar saja. Tapi---"

"Tetap saja itu salahku Rose. Hubungan baik kita menjadi berantakan, itu salahku. Aku terlalu sering mengecewakanmu. Bahkan aku melakukan hal yang kekanak kanakan sampai merugikan orang lain. "

Jaehyun dan Rose saling memotong ucapan.

"Seperti yang kau katakan, aku memperlakukanmu seperti kekasih. Terlalu posesif padamu." Lanjut Jaehyun dengan sangat lirih, meminimalisir sakit di bekas tusukannya.

"Sudahlah, semua sudah terjadi." Ucap Rose lembut.

Telfon Rose bergetar. Benda yang sedari tadi berada di saku celana Rose itu memberi tanda ada panggilan masuk.

Chris Bang.

Rose menunjukkannya pada Jaehyun. Seolah mengingat kebiasaan di masa lalu.

Namun kini berbeda, Jaehyun tersenyum. "Just answer it"

Rose tersenyum. Lalu mengangguk. "Aku keluar sebentar."

Gadis itu beranjak dari tempat duduknya.

-------

"Ada sesuatu yang penting? Kau bisa tinggalkan aku sendiri. Tidak masalah" Ucap Jaehyun.

Rose menggeleng. "Apakah benar ini Jaehyun? Jung Jaehyun? Kau biasanya sangat manja ketika sakit. Tidak mau ditinggal." Canda Rose.

Friend of A lifetime : JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang