BAB 7 :. Pacar

900 101 2
                                    

Salsha memperhatikan penampilannya di depan kaca mobilnya. Cewek itu mendengus saat melihat pantulan dirinya, menyadari dia berdandan hanya untuk bertemu Faros.

Tangan Salsha bergerak ke belakang, menguraikan gelungan rambutnya kemudian mengelap lipstik dibibirnya.

Sekali lagi Salsha memperhatikan pantulan dirinya. Dia mendengus kesal lagi, entah mengapa dia benci melihat penampilannya sekarang. Yang masih terlihat berdandan untuk menemui Faros.

Masih terdiam, bingung harus berbuat apa agar penampilannya tampak biasa saja akhirnya Salsha memilih meremas blouse-nya agar terlihat kusut.

Salsha melangkah masuk ke dalam restoran sushi. Matanya menyapu ruangan bernuansa Jepang itu lalu saat dia melihat Faros tersenyum sambil melambaikan tangannya, dia segera berjalan ke arah cowok itu.

"Sorry, gue maksa lo ke sini," kata Faros begitu Salsha sudah duduk di depannya.

Salsha tersenyum tipis seolah itu bukan masalah. "Fine, selama ini yang terakhir."

Sorot mata Faros langsung melemah. Salsha menatap cowok yang berhasil merebut hati Salsha dua bulan lalu dan menjadikan Faros kekasihnya selama dua minggu sebelum fakta tentang cowok itu menghancurkan semuanya.

Tangan Salsha mengepal begitu ingatannya tentang hari itu kembali terngiang.

"Gue udah pesenin ocha kesukaan lo," kata Faros sambil mendorong cangkir yang terbuat dari kayu itu pada Salsha.

Salsha tersenyum tipis. "Jadi... apa yang mau lo omongin sama gue?"

"Soal Citra, gue bener-bener udah putus sama dia," kata Faros. Cowok itu menatap Salsha yang tampak tidak tertarik mendengar kabar yang dia berikan. "Bener-bener semuanya Sal termasuk hubungan keluarga gue sama Citra."

Salsha menganggukan kepala sembari meminum ocha-nya. "Terus?"

"Gue mau balik sama lo," ucapan Faros membuat tangan Salsha berhenti di udara sesaat kemudian dia meletakkan cangkir kayunya.

"Gue gak peduli sama pacar lo," tambah Faros. "Kita belum selesai, Sal."

Salsha melipat tangannya di atas meja. "Kemarin Citra nyobek ban mobil gue."

Mata Faros melebar. Dia mengatupkan rahangnya. "Gue bakal kasih dia pel-"

"Gak usah," sela Salsha. Faros menatap Salsha bingung. "Bilang ke Citra makasih gitu dari gue. Karena berkat dia gue punya satu adegan romantis sama pacar gue."

"Sal," Faros berdecak keras. "Gue serius mau balik sama lo."

Salsha menghela napasnya, cewek itu kemudian berdiri. "Gue juga serius, ini terakhir kalinya kita ketemu."

Faros mencekal tangan Salsha, menahan cewek itu agar tidak pergi darinya. "Jelasin ke gue dimana salahnya!"

Salsha meringis kesakitan saat pergelangan tangannya dicekal kuat oleh Faros. "Lepas, Ros!"

"Jelasin dulu, kenapa gue gak bisa balikan sama lo?" kata Faros lagi dengan tatapan menajam.

Beberapa orang yang ada di sana diam-diam menatap mereka kemudian saling berbisik mengomentari tindakan Faros yang tergolong kasar.

"Harusnya lo gak perlu deketin gue kalau lo masih punya tanggungan buat jaga cewek lain!"

"Udah berapa kali gue bilang, gue deketin lo karena gue emang suka sama lo, Sal!"

"Dan biarin tunangan lo itu ngira kita seling-" Salsha berhenti berucap, dia mendengus keras dengan segala kerumitan dalam hubungannya. "Kita emang selingkuh."

About DimasWhere stories live. Discover now