BAB 14 :. Menyusahkan

896 85 10
                                    

Sore itu Salsha keluar dari kosannya, menatapi Faros yang duduk di teras. Tanpa berniat menemani Faros duduk, perempuan itu bersedekap lalu bertanya, "ngapain?"

Faros menoleh ke samping. Cowok itu segera berdiri menghadap Salsha, raut wajahnya tampak serius. "Hai Sal."

Salsha diam tidak membalas sapaan itu.

Faros mengusap tengkuknya. "Gue denger Citra bikin ulah lagi ya sama lo?"

Salsha masih diam. Terlalu malas untuk menjawab yang sudah jelas jawabannya.

Faros meraih tangan Salsha namun langsung ditepis oleh si pemilik. "Tujuan lo ke sini ngapain?!"

"Gue mau jelasin seseuatu." Faros mengembuskan napas berat. "Tapi, lo harus dengerin gue baik-baik."

"Apa?"

"Gue serius sama lo."

Salsha menatap Faros dengan kening berkerut dia mengerjap sebelum terkekeh geli. "Oke, kalau lo serius sama gue... " Salsha tersenyum miring mencoba menantang Faros. "Terus kalau gue udah gak ada rasa sama lo gimana?"

"Gue tahu elo Sal." Faros merogoh sakunya mengeluarkan kotak kecil berwarna hitam dari sana. "Gue tahu omongan aja pasti gak bakal bikin lo percaya jadi, gue bawa buktinya."

Salsha mengambil kotak itu lalu membukanya. Mata Salsha melebar begitu melihat cincin dengan berlian menghiasi. Salsha mendongak menatap Faros, dia ingin menanyakan banyak hal tapi tidak ada yang keluar dari mulutnya.

Faros tersenyum tipis. Dia kemudian menghapus jarak dengan Salsha, merengkuh perempuan yang selama ini dia pikirkan. "Gue udah bilang ke nyokap dan dia setuju kalau gue mau seriusin lo."

🐾

Salsha duduk di tepi kasurnya sudah lima jam dia hanya menatapi cincin yang ada di jari manisnya itu sambil sesekali berguling di kasur bingung langkah apa yang harus dia ambil.

Perempuan itu kemudian mendengus kasar. Salsha berdiri beranjak meuju lemari bajunya. Dia mengambil dress hitam di atas lutut dengan tali spageti dibagian bahu.

Salsha mengganti piyamanya dengan dress hitam itu. Lalu tangannya bergerak ke belakang mengurai cepolan rambutnya. Kemudian melangkah menuju meja riasnya. Mengoles wajahnya dengan beberapa make up tipis serta lip cream merah dibibirnya.

Terakhir Salsha melepaskan cincin di jari manisnya, meletakkan begitu saja di laci. Detik kemudian dia menyambar sling bag-nya lalu keluar dari kamar.

🐾

Sudah dua jam Salsha hanya duduk di depan meja bar. Memperhatikan bartender yang melakukan beberapa atraksi pada pelanggan yang memesan minuman.

Bagi orang lain dua jam sudah bisa menghabiskan berbotol-botol alkohol.

Sementara Salsha hanya memesan. Mencicip pun dia enggan. Dia hanya butuh keramaian agar dirinya bisa cepat sadar dari khayalannya.

Salsha mendengus. Saat lagi-lagi bayangan dirinya akan bersama Faros kembali hadir. Cewek itu cepat-cepat mencari sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya. Sempat dia menatap minuman di depannya, tapi cewek itu buru-buru menggeleng.

Salsha belum pernah mencoba dan tidak tahu separah apa kalau sampai dia mabuk.

"Gak sekalian nasi gorengnya Mas?"

Perkataan itu membuat Salsha menoleh ke sisi kirinya. Menatap seorang bartender yang tengah berinteraksi dengan salah seorang pelanggan. Mata Salsha menyipit saat melihat laki-laki yang tampak linglung di sana. "Dimas?"

About DimasWhere stories live. Discover now