Chapter 3

2K 215 2
                                    

"Apa yang kau lakukan padanya Styles!"

Aku terbangun tengah malam karena mendengar suara mom yang terdengar membentak. Melirik jam yang ada dinding dan ternyata masih jam 9 malam.

"Mom aku tidak, awww mom, sakit."

Rasa penasaranku semakin memuncak dengan cepat aku keluar kamar dan ingin melihat apa yang sedang terjadi.

"Nah kau lihat Olivia bahkan melewati makan malamnya." Ucap mommy pada Harry, di tangan mommy terdapat sebuah rotan.

"Cepat minta maaf pada Olivia."

"Tidak." Jawab Harry.

Aku tidak ambil pusing aku kembali masuk ke kamar namun tiba-tiba suara pukulan terdengar lagi.

"Ya ini untukmu!"

"Mom, hentikan iya iya aku akan meminta maaf. Bokong ku sakit." Oceh Harry, membuatku menoleh.

"Lakukan." Ucap Mommy senyum padaku.

Harry berjalan kearah ku sambil menatap datar. Oh aku tidak peduli.

"Maafkan aku." Ucapnya.

"Lakukan dengan tulus Harry, kau mau rotan ini melayang lagi?"

"Okay, Olivia aku minta maaf." Ucap Harry cepat.

"Aku tidak meminta kata maaf yang keluar dari mulutmu karena terpaksa." Balas ku jalan kearah mommy.

"Mom, apa kau sedih karena aku melewati makan malam?" Tanyaku.

"Tentu sayang, aku bahkan marah pada diriku sendiri karena kau melewati makan malammu."

"Temani aku makan." Rengekku. Mommy mengusap kepalaku dan menggandeng tanganku menuju ke lantai bawah, tentunya meninggalkan Harry sendirian.

***

           Hari ini aku pergi kesekolah bersama Niall, iya tadi pagi sekali Niall menjemputku dari rumah. Ini bagus karena memang aku masih kesal dan seterusnya akan kesal kepada Harry dan aku tidak ingin berangkat bersama dengannya.

Sampainya disekolah Niall langsung menarikku menuju kantin, ia belum sarapan 'katanya'.

"Aku pesan dulu, kau mau apa?" Tanyanya.

"Tidak, aku sudah kenyang."

"Bagus, lagipula aku hanya basa-basi." Ledek Niall.

Sialan! Aku mengambil tisu dan membuat bola kecil lalu melempar kearahnya, si buncit itu hanya tertawa saja.

Sambil menunggu Niall kembali aku membuka ponselku dan melihat banyak pesan dari Harry. Tidak penting. Tanpa sengaja mataku bertemu dengan segerombolan orang yang sedang berjalan kearah kantin ini, ada Harry salah satunya. Dengan baju seragam yang dikeluarkan, dasi yang sudah tidak jelas tata letaknya padahal ini masih pagi dan rambut yang mulai memanjang. Kenapa pihak sekolah tidak menegurnya? Sekali lagi tidak penting untuk aku pikirkan.

"Kau masih marah pada Harry?" Tanya Niall, ya Niall tau masalah ini karena semalam selepas aku makan malam aku menceritakan semuanya pada Niall dalam telepon.

"Ya." Jawab ku singkat.

"Btw, kau jangan seperti ini Olivia, Harry itukan kakakmu, ya walaupun tidak kandung. Setidaknya kau dan dia sudah menghambiskan separuh hidup kalian bersama." Jelas Niall sambil menguyak makanan.

Home // H.S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang