Chapter 11

1.3K 166 1
                                    

Mataku mengerjab beberapa kali, menetralkan cahaya yang berusaha masuk ke pupilku.

"Olivia akhirnya kau sadar." Ucap seorang laki-laki dengan setelan kemeja yang duduk disebalahku.

"Daddy." Ucapku tersenyum.

"Apa yang kau rasakan sekarang hmm? Daddy begitu mengkhawatirkan mu ketika tau kau pingsan di jalan. Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya daddy dengan raut wajah begitu penasaran.

Memoriku berputar ketika segerombolan orang atau mungkin bisa jadi mereka itu geng motor yang tiba-tiba merampokku.

"Aku di rampok dad." Jawabku pelan.

"Ya Tuhan.."

Daddy langsung memelukku erat lalu mengusap kepalaku.

"Apa yang mereka lakukan? Biar daddy akan membawa ini ke jalur hukum."

Aku menggeleng cepat dan perlahan melepaskan pelukan daddy.

"Tidak usah, lagi pula aku baik-baik saja. Mereka hanya mengambil tas ku."

Daddy menatapku sebentar.

"Daddy tetap mengusutnya."

"Bagaimana ciri-cirinya?" Sambung daddy.

"Dad, c'mon aku tidak mau memperpanjang masalah ini."

Daddy hanya diam, tak lama seorang perempuan masuk sambil menggenggam sebuah gelas berisikan susu? Sepertinya. Mommy.

"Syukurlah kau sudah sadar Olivia."

Mom sedikit berlari dan langsung memelukku dengan erat.

"Aku baik-baik saja mom." Ucapku tertawa pelan.

"Kau selalu begitu." Ucap mommy menekuk wajahnya. Aku tersenyum sambil menunjukan deretan gigiku.

"Olivia korban perampokan."

Daddy bangkit dari posisinya sambil memasukan tangan ke dalam sakunya.

"Olivia benarkah?!"

"Dad..."

"Olivia."

Aku menunduk lemah. Sebentar lagi pasti polisi akan datang kemari dan meminta keterangan dariku. Ah sungguh merepotkan, lagipula aku hanya kehilangan barangku bukan nyawaku.

"Daddy harus kembali ke kantor sekarang."

Aku mengangguk dan membiarkan daddy mengusap kepalaku sekaligus mencium kepalaku.

"Aku sangat mencintaimu." Ucap daddy sebelum pergi meninggalkan kamar ini.

Mommy ikut mengusap lalu kembali memelukku.

"Mom, bisakah kau membujuk daddy agar tidak membawa ini ke jalur hukum? Ini terlalu berlebihan." Ucapku memohon pada mommy.

"Tidak ada yang berlebihan karna ini menyangkut dirimu Olivia."

"Mom c'mon hanya barangku yang diambil."

"Tapi mereka sungguh meresahkan banyak orang."

"Mom aku mohon ya... Aku tidak mau berhubungan dengan pihak ke polisian."

Mommy menatapku sementara aku berusaha menampilkan wajah memohonku kepadanya.

"Ya mom.." mohonku sekali lagi.

Mommy mengangguk.

"Mommy akan berusaha." Ucap mom tersenyum lalu memelukku.

"Thank you momku yang paling cantik." Ucapku.

Home // H.S  Where stories live. Discover now