Chapter 9

1.5K 156 22
                                    

"Bagaimana pestanya semalam?" Tanya mom sambil menaruh beberapa makanan ke meja makan.

Aku diam dan hanya menatap piring kosong di depanku sekarang.

"Aku belum melihat Harry dari tadi."

"Harry masih dirumah Louis, dia baru saja mengabariku." Jawab Gemma mulai melahap makanannya.

Rasanya aku ingin mati ketika melihat wajah mom dan dad sekarang, apalagi melihat mereka tersenyum. Aku merasa menjadi anak yang paling hina dan tidak pantas memiliki orang tua seperti mereka. Mereka seperti malaikat.

"Liv? Kau baik-baik saja kan?" Tanya dad.

"Hah?"

"C'mon kau kenapa? Sejak pagi kau diam dan tidak banyak bicara. Tidak seperti biasanya." Ucap Gemma pelan.

"Aku baik-baik saja. Aku hanya sedang berpikir apa nilai ku baik tahun ini." Ucapku berusaha tersenyum padahal dalam hati aku ingin menjerit dan menangis.

"Aku yakin nilaimu memuaskan." Ucap Gemma mengedipkan matanya.

Aku membalas dengan senyuman.

"I'm home!"

Aku menoleh dan langsung bertemu dengan tatapan Harry disana.

"Kau darimana saja anak muda." Ucap daddy membuat Harry tertawa lalu menarik kursi disebelahku.

"Urusan anak muda dad."

Daddy hanya tertawa.

"Jangan mengecewakan mommy karena kau gagal mendapat universitas impianmu ya."

"Bukan hanya mommy yang kecewa jika gagal, akupun begitu."

"Daddy akan mengurusnya." Jawab Dad.

"Benarkah? Dimana?"

"Oxford dan Harvard. Kau harus memilih salah satunya." Ucap mom.

"Yes!" Harry bersorak ria sambil mengangkat tinggi kepalan tangannya.

"Bagaimana denganmu Liv? Apa kau rela kakakmu yang tampan ini melanjutkan kuliah disana." Ucap Harry menyenggol lenganku.

Aku hanya tersenyum. Sepertinya Harry benar-benar tidak ingat kejadian semalam.

"Kau akan menjadi anak tunggal dirumah ini." Ledek Harry melirik kearah Gemma.

"Tidak masalah, aku akan lebih di manja oleh mom." Jawabku berusaha menganggap kejadian semalam itu tidak ada.

Mom dan Dad hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Ayo kita makan. Aku sudah sangat lapar."

×××

Mengayunkan kakiku dan membuat ombakan kecil di kolam ini.

"Mom i'm sorry." Ucapku pelan sambil menatap lurus kedalam air kolam renang ini.

"Hey."

Buru-buru aku menghapus air mataku dan menoleh ke sumber suara. Disana Harry berdiri dengan kaos putih serta celana hitam selututnya. Dia sangat tampan.

"Apa yang kau lakukan? Kau memikirkan hasil nilai mu?"

Aku memutar bola mataku dan dia tertawa sambil berjalan kearahku, lalu dia duduk disebelahku ikut menjeburkan kakinya ke kolam renang.

"Kau tau Liv."

"Hmm."

"Sebenarnya aku sangat takut."

Home // H.S  Where stories live. Discover now