Chapter 15

1.4K 155 20
                                    

       Pelajaran Mrs. Calder baru dimulai dan aku tidak ada semangatnya sama sekali untuk menerima pelajaran darinya padahal ini masih pagi. Menopang daguku seraya berpikir tentang kejadian kejadian yang baru saja aku alami, aku sering muntah-muntah sejak kejadian dimana Louis membawaku ke kedai es krim tiga hari yang lalu itu. Awalnya aku pikir hanya sakit biasa tapi sepertinya tidak, ini sering terjadi akhir-akhir ini terlebih ketika aku sedang makan.

"Olivia. Apa yang sedang kau pikirkan?"

Lamunan ku terbuyar ketika seseorang menyentuh pundakku. Dengan cepat aku menggeleng sambil memberikan senyum terbaikku.

"Tidak ada ma'am."

"Kau jangan terlalu sungkan padaku Olivia. Ikut aku setelah jam pelajaran."

"Baik ma'am." Ucapku mengangguk. Mrs. Calder tersenyum lalu berjalan kembali mengecek murid-muridnya.

"Jangan berisik tetap kerjakan tugas kalian masing-masing!" Ucap mrs. Calder keluar dari ruangan ini, sepertinya ingin mengangkat telpon karena ku dengar tadi ada suara dering ponsel.

"Hussst... Husstt.."

Tiba-tiba kelas menjadi ricuh dan aku bisa mendengar beberapa orang menyebut namaku dengan nada berbisik.

"Hussst Oliviaa..."

Aku menoleh ke sumber suara, ambang pintu kelas ini lebih tepatnya.  Seorang pria mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka sambil memanggil namaku. Pria gila, siapa lagi jika bukan Harry.

"Kemarilah."

Dari gerakan bibirnya sepertinya Harry mengucapkan kata itu. Tangannya melambai sambil sesekali menoleh ke belakang. Aku menghembuskan nafasku sebelum akhirnya berjalan kearah pintu. Membuka pintu tersebut hingga membuat Harry sedikit terhuyung ke depan. Tentunya itu menjadi pandangan untuk fans nya.

"Ada apa?" Tanyaku sambil melipat tangan di depan dadaku. Setelah tiga hari ini aku jarang bicara dengannya, bahkan aku sering pulang sendiri dan berangkat naik taksi karena dia sibuk dengan Kendall. Oh ya jangan tanya Niall kemana. Si pirang itu berhasil merebut Niall dariku, Hailey. Aku jarang menghabiskan waktu bersama Niall lagi karena tempatku sekarang direbut olehnya. Dasar perebut!

Harry hanya diam memandangiku.

"Ada apa Harry Edward Styles??" Ucapku menekan tiap namanya.

Dia menggaruk tengkuknya lalu tersenyum. Aneh.

"Aku dengar kau sakit akhir-akhir ini." Ucap Harry pelan.

"Apa kau sudah pergi ke dokter? Minum obat dengan baik? Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu."

"Ada angin apa kau tiba-tiba peduli denganku?" Tanyaku berusaha sedatar mungkin.

"Oh God, maafkan aku akhir-akhir ini sibuk dengan pendaftaran di berbagai universitas."

"Universitas atau Kendall?" Ucapku sarkas.

Harry terus menggaruk tengkuknya lalu kemudian mengacak rambutnya.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya tiba-tiba menangkup wajahku dengan kedua tangan lalu menatapku dalam.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya lagi.

"Harry Styles!"

Harry langsung melepas tangannya ketika mendengar namanya di panggil.

"Shit." Harry menutup matanya dan mengumpat pelan. Mrs. Calder berjalan menghampiri kami berdua.

"Apa yang sedang kau lakukan disini."

"Ah ya aku hanya memastikan jika adikku ini baik-baik saja ma'am."

Home // H.S  Where stories live. Discover now